Chapter 30 : Perangkap - 1

792 136 6
                                    

Mulai dari chapter 26 hingga ending nanti akan di private. Saat publish tidak akan di private terlebih dahulu, dan akan Dian private setelah 24 jam chapter terbaru di-update.

.

Separate

Chapter 30 : Perangkap bag. 1

Disclamier : Masashi Kishimoto--untuk karakternya. Dan untuk ceritanya original dari Dian sendiri

Rated : T semi M

Genre : Crime, Action, Mistery, Romance & Komedi (maybe?), etc.

Pairing : SasuFemNaru

Warn! Gender Switch! Typo(s)! OC! OOC! EYD/EBI tidak rapih! Millitary! Soldier!

.

Sementara itu di dalam sebuah mobil sedan hitam terdapat empat orang yang sedang duduk dengan gelisah, termasuk si pengemudi yang sesekali melirik spion kanan mobil yang tengah dikendarainya saat ini.

Raut wajah si pengemudi berubah dengan cepat saat mendapati tiga buah mobil avansa hitam berada tak jauh di belakang, serta dua mobil lainnya berada di kanan dan kirinya dan sebuah mobil yang selalu menghalang-halanginya dari depan. Keenam mobil itu terus seperti itu sejak setengah jam yang lalu.

"Mereka masih mengejar kita," kata pengemudi yang bernama Kidomaru itu tanpa kehilangan fokus pada jalanan di depannya. "Apa yang harus kita lakukan, Senior?" tanyanya lagi meminta pendapat pada rekan-rekannya yang kini duduk di kursi penumpang.

"Kita sudah tidak punya waktu lagi," sosok lain berada di mobil itu berbicara tanpa bisa menyembunyikan nada cemas, sesekali sosok yang tak lain dan tak bukan merupakan Yugito itu melirik ke arah jam yang melingkar di pergelangan kirinya.

Waktu terus berjalan dengan cepat. Mereka diburu waktu karena Dan kini mereka masih terjebak disini karena adanya penguntit. Bukankah itu mengesalkan?

"Apa kau sudah menerima kabar terbaru dari Utakata?" Tanya wanita itu lagi pada sosok lain yang duduk di sampingnya. Pria itu menggeleng sebagai jawaban.

Pria yang memiliki nama Kimimaro itu kembali melanjutkan, "Kabar terakhir yang saya dengar, Senior Fuu menghilang dari lokasi sementara itu dalam pelarian, Senior Utakata dkk dihadang oleh rombongan Itachi Uchiha."

"Uchiha Itachi?" Pria yang duduk di samping Kidomaru itu menyahut. Kedua alisnya bertaut, "Bukankah dia mengatakan jika Itachi takkan mencegah mereka?" beonya lagi saat teringat rapat mereka.

"Naruto belum pernah mengatakan rencana mereka yang satu itu selama rapat berlangsung."

Sebuah suara terdengar dan Yugito mengenali suara tersebut. Roushi, itu adalah suaranya. Pria paruh baya yang masih aktif di kemiliteran meski usianya tak muda lagi kembali menyahut dari mobil lainnya, "Iya, kan?"

Yugito dan Yagura diam, mencoba mengingat-ingat kembali isi rapat mereka. Sementara itu Kimimaro tidak banyak berbicara karena ia sama sekali tidak mengerti topic yang sedang dibahas oleh senior-seniornya itu, pun sama halnya dengan Kidomaru yang memusatkan perhatiannya pada jalanan. Pria muda itu masih memikirkan cara untuk terlepas dari untitan kelima mobil sialan itu.

"Benar," kali ini suara Yugito yang memecah keheningan itu. "Naruto tidak pernah mengatakan atau pun menyinggung soal itu," tambah Yugito Wajah pria itu berubah dengan cepat, sebuah kemungkinan buruk terlintas dalam pemikirannya.

Perasaan cemas menelusup ke dalam hati Yagura saat melihat perubahan wajah Yugito yang tidak biasa melalui spion yang berada di dalam mobil. "Ada apa?" tanyanya pada Yugito. Perasaannya bertambah buruk saat Yugito tidak menjawab pertanyaannya. "Apa ada sesuatu yang salah?"

Separate (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang