Chapter 02 : Menghilangnya Kitsune

4.1K 375 35
                                    

Separate

Chapter 02 : Menghilangnya Kitsune

Disclamier : Masashi Kishimotountuk karakternya. Dan untuk ceritanya original dari Dian sendiri

Rated : T semi M

Genre : Crime, Romance, Action, Mistery & Komedi (maybe?), etc.

Pairing : SasuFemNaru

Warn! Gender Switch! Typo(s)! OC! OOC! EYD/EBI tidak rapih! Millitary! Soldier!

Source pic's : Pinterest

...

Di sebuah kantor yang berada di Markas Pusat Jepang

BRAK!

"Apa? Kitsune menghilang?!"

Bee menggebrak meja kerjanya, membuat seluruh anak buah yang menjadi tanggung jawabnya itu menundukkan kepala semakin dalam. "Bagaimana bisa?!" tanyanya terdengar menuntut, meminta jawaban.

"Kami kehilangan jejaknya. Saya sudah menunggunya selama lima jam bersama Nibi, tetapi ketua—Kitsune—tak kunjung menampakkan diri," ucap Utakata, seorang pria yang memiliki code name Saiken. Pria yang merupakan wakil dari ketuanya yang saat ini sedang menghilang itu mengatakan hal yang sebenarnya terhadap atasannya.

"Ketua terkena ledakan yang dilancarkan Akatsuki, dan menghilang begitu saja setelah ledakan itu berakhir. Sanbi dan Gobi sudah saya perintahkan untuk menelusuri daerah sekitar ledakan, namun tidak ada tanda-tanda keberadaan ketua."

"Terowongan, apa kalian sudah mengeceknya kembali?"

Utakata mengangguk. "Sudah. Saya dan Fuu sendiri yang mencarinya. Namun Ketua tidak dapat ditemukan di mana pun. Hanya ada baju seragamnya yang sudah koyak bersimbah darah yang kami temukan di luar terowongan itu," jelas Utakata tanpa berani menatap langsung ke atasan yang berada di hadapannya.

Fuu yang melihat Utakata seperti itu pun tidak bisa berbuat banyak. "Namun saya yakin jika ketua selamat," katanya menambahkan dengan nada menenangkan.

Bee mendudukan diri di atas kursi kerjanya yang nyaman, "Begitukah?"

Fuu—wanita bercode name Nanabi itu mengangguk, menjawab pertanyaan Bee yang terdengar meragu. "Benar. Saya yakin, karena saya percaya pada ketua."

Namun sayang, apa yang dikatakan Fuu sama sekali tidak membuat Bee tenang. Pria yang sudah berumur tiga puluh delapan tahun itu malah semakin cemas, dan berharap agar dirinya bisa memberitahu atasannya—Namikaze Minato dan tidak terkena amukannya karena mendapati anak gadisnya menghilang di tengah misi yang sedang dijalaninya.

.

.

.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Bee mengerjap, tidak mengerti.

Mengapa atasannya hanya diam saja ketika mengetahui anak gadisnya menghilang tanpa jejak? Apakah atasannya itu tidak ... khawatir? Apa yang membuat atasannya itu tidak berekasi seekstrim yang ada di imajinasinya? Misalnya memarahinya karena kecerobohannya, menghukumnya, atau yang lainnya?

"Minato-san?" panggil Bee harap-harap cemas ketika mendapati atasannya terdiam karena beberapa menit yang lalu mendengar perkataannya.

"..."

Separate (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang