Chapter 27 : Sang Pengkhianat - 1

901 148 15
                                    


Separate

Chapter 27 : Sang Pengkhianat (Kembali) Terungkap! bag. 1

Disclamier : Masashi Kishimoto--untuk karakternya. Dan untuk ceritanya original dari Dian sendiri

Rated : T semi M

Genre : Crime, Romance, Action, Mistery & Komedi (maybe?), etc.

Pairing : SasuFemNaru

Warn! Gender Switch! Typo(s)! OC! OOC! EYD/EBI tidak rapih! Millitary! Soldier!

.

"Terima kasih atas kerja samanya, Tuan Sasuke."

Seorang pria paruh baya berjabat tangan dengan si bungsu Uchiha. "Aku tidak heran jika kau bisa sesukses ini dalam usia mudamu," katanya dengan sebuah senyum menghiasi wajah keriputnya yang sudah dimakan usia.

"Terima kasih, Tuan Danzo. Anda terlalu berlebihan," Sasuke tersenyum tipis untuk keformalan. Pria tua itu memujinya berlebihan, namun itu menjadi daya tarik tersendirinya. Karena Sasuke mencium 'ketidakberesan' dari setiap perkataan yang terlontar dari mulut busuknya.

Danzo berlalu, digantikan oleh yang lainnya. "Kau hebat, sobat," Hyuuga Neji-perwakilan dari Hyuuga corp-tersenyum tipis, pria yang memiliki rambut indah bak model iklan shampoo itu memeluk sahabatnya singkat. Sasuke membalas senyum tipis Neji, bahkan lebih tipis jika disebut sebagai senyuman, "Terima kasih, kawan."

Neji berlalu, kini giliran Kurama yang berjabat tangan dengan Sasuke. Pria berambut merah yang memiliki iris ruby itu tidak berkata apa-apa. Namun ketika melihat Naruto yang berada tak jauh dari sang Uchiha, Kurama tersenyum tipis kepada adiknya itu yang langsung dibalas senyum menawan dari Naruto, senyum yang begitu dirindukannya setahun belakangan ini.

"Kau semakin bersinar saja," Itachi tersenyum kearah Sasuke, pria itu memeluk singkat adiknya yang sudah semakin dewasa. Ah, rasa-rasanya baru saja kemarin ia melihat adiknya lulus sekolah, sekarang adiknya itu sudah berdiri dengan tegap penuh wibawa di hadapan semua orang, pikirnya sembari terkekeh pelan di dalam hati.

"Terima kasih, Itachi."

Itachi mengangguk, pria yang selalu menguncir rambut panjangnya itu berlalu. Onyx kelamnya melirik Naruto yang berdiri tak jauh dari Sasuke. Pria itu tersenyum pada Naruto yang dibalas tatapan dingin dari sang empu. Itachi terkekeh pelan dan berlalu pergi.

Naruto melirik Itachi melalui bulu mata lentiknya, wanita itu berekspresi datar saat melihat Itachi sedang berbincang dengan Danzo sementara itu Utakata berdiri disamping Itachi. Namun sedetik kemudian Itachi meminta Utakata untuk menjauh lalu melanjutkan perbincangannya dengan Danzo.

Utakata melirik Naruto. Biru bertemu emas pucat. Keduanya tersenyum samar dan menganggukan kepalanya. Sebentar lagi, pertumpahan darah akan segera dimulai.

.

Malam hari sehari sebelum hari rapat dimulai.

"Aku mendapat info dari Konan-san tadi," Naruto memulai perbincangan mereka setelah seluruh anggotanya beserta Bee sudah berkumpul di ruangan. "Jika mereka akan memulainya besok, setelah rapat selesai."

"Maaf menyela," Roshi memotong ucapan Naruto. "Konan-san tahu darimana rencana mereka? Bukankah tidak lucu jika kita sudah mempersiapkan segala sesuatunya tetapi tidak terjadi?" Paman tua itu mengutarakan pendapatnya.

"Konan-san sudah mendapat kepercayaan sang Ketua. Dan tentang rencana itu, sebenarnya Konan-san sendirilah yang membuatnya, dan ketika sang Ketua sudah setuju mengenai rencana yang diajukan olehnya-ia memberitahuku lalu membeberkan semuanya, dan memerintahkanku untuk mempersiapkan diri."

Separate (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang