Chapter 20 : Kenyataan Pahit - 2

1.8K 209 15
                                    

Playlist: Christina Aguilera - Hurt

.

Separate

Chapter 20 : Kenyataan Pahit bag. 2

Disclamier : Masashi Kishimoto--untuk karakternya. Dan untuk ceritanya original dari Dian sendiri

Rated : T to M (Bisa berubah sewaktu-waktu)

Genre : Crime, Mistery, Action, Romance & Komedi (maybe?), etc.

Pairing : SasuFemNaru

Warn! Gender Switch! Typo(s)! OC! OOC! EYD/EBI tidak rapih! Millitary! Soldier!

.

"Lihat apa yang kudapat!" Seru Obito sembari menunjukkan berkas yang dibawanya tadi ke hadapan Gaara beserta Naruto.

Naruto mengambil alih berkas tersebut. "Hasil tes DNA milik siapa ini?" Tanya Naruto setelah selesai membaca judulnya, tanpa membaca bagian dalamnya.

Bukannya mendapat jawaban, Naruto malah dihadiahi uluran tangan Obito, seakan meminta sesuatu darinya. "Apa?" tanya Naruto tidak mengerti.

"Data yang kuminta," jawab Obito.

"Kau tidak meminta berkas apa pun dariku, Uchiha," balas Naruto. Obito berdecak, "Flashdisk itu," jelas Obito singkat namun kedua iris kelamnya melirik ke samping laptop milik Gaara, tempat flashdisk yang dimaksudnya tadi berada.

Naruto melirik ke arah flashdisk yang berada di samping laptop milik Gaara. Sebelah alisnya terlihat naik, "Jadi flashdisk ini bukan untuk Gaara tetapi untukmu?" Tanyanya setelah paham apa yang sedang terjadi di sini.

"Aku tidak bisa menghubungimu secara langsung, maka dari itu aku memerlukan bantuan Gaara sebagai penghubung."

Obito langsung mengambil flashdisk tersebut dari tangan Naruto, juga laptop milik Gaara. "Aku pinjam dulu," kata Obito lalu mengambil alih kursi yang sebelumnya diduduki Gaara saat sedang meretas.

Naruto melihat Obito yang berkutat dengan laptop serta data-data yang dimintanya, sepertinya penting, batin Naruto ketika melihat raut serius yang ditampilkan Obito.

Gaara yang penasaran pun akhirnya melihat apa yang sedang Obito utak-atik. Kedua bola mata Jade pria itu bergerak-gerak membaca kata demi kata yang ditampilkan pada layar laptop itu, juga melirik berkas yang sudah Obito buka lalu membacanya secara keseluruhan.

Seolah tak percaya apa yang dilihatnya, Gaara kembali membacanya berulang-ulang hingga membuat kepalanya berdenyut sakit.

"Naruto, kemari!" panggil Gaara lirih, pria itu tidak melepaskan tatapan nya dari objek yang sedang dibacanya.

Sebelah alis Naruto terangkat naik, tidak biasanya Gaara bereaksi seekstrim ini. Akhirnya Naruto menutup sebuah majalah yang sedang dibacanya tadi lalu bangkit menghampiri Gaara.

Wanita muda itu mulai membaca data-data yang tertera di layar laptop milik Gaara lalu pandangannya beralih ke berkas yang tak jauh dari laptop tersebut.

Seketika itu juga iris safir wanita itu membola. "Ini?!" pekik Naruto menyuarakan keterkejutannya atas apa yang baru saja dibacanya tadi.

"Mereka orang yang sama," bisik Obito lirih. "Kenyataan akan terungkap secara perlahan sekeras dan sepintar apa pun mereka menyembunyikannya," kata Obito bijak.

Gaara yang sudah pulih dari keterkejutannya mengalihkan pandangannya ke arah Naruto yang membeku ditempatnya berdiri. "Kau tidak apa-apa, Naruto?" Tanya Gaara, pria itu mengkhawatirkan Naruto.

Separate (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang