Separate
Chapter 35 : The Reason bag. 2
Disclamier : Masashi Kishimoto--untuk karakternya. Dan untuk ceritanya original dari Dian sendiri
Rated : T
Genre : Crime, Action, Mistery, Romance & Komedi (maybe?), etc.
Pairing : SasuFemNaru
Warn! Gender Switch! Typo(s)! OC! OOC! EYD/EBI tidak rapih! Millitary! Soldier!
Playlist : Stratovarius - Black Diamond
.
"Menyerah lah, Sai, kau sudah terkepung," perintah Obito tegas, pria itu menatapi Sai yang dibentengi oleh empat orang anak buahnya di kanan dan kiri serta depan dan belakangnya. "Kau takkan mampu mengalahkan kami," kata Obito lagi.
"Dalam mimpimu!" bentak Sai yang nampaknya masih ingin bertahan meski dalam keadaan terjepit. Pria itu mengedarkan pandangannya ke segala penjuru, berusaha menemukan setitik cela untuknya dan anak buahnya agar bisa kabur dari kepungan anak buah Obito.
"Tidak ada jalan keluar dari sini, sebaiknya kau menyerah saja atau anak buahmu yang menjadi korban," kata Obito lagi dengan nada lebih rendah, namun sayang beribu sayang; Sai tetaplah Sai, seseorang dengan kepala batu jika sudah mengatakan tidak maka tak ada alasan lagi baginya mengubah menjadi ya.
Dengan tanpa kata Sai memutuskan untuk menyerang setelah memberi kode pada anak buahnya untuk mulai menyerang. Dengan kekuatannya beserta keempat anak buahnya yang tersisa, mereka mencoba melarikan diri namun karena terlalu banyak personil yang dibawa Obito membuat mereka kalah jumlah dan akhirnya tertangkap.
Sai yang berada di bawah kukungan Obito tidak berniat memberontak setelah berhasil dilumpuhkan pergerakan nya. "Ayo, bunuh aku jika kau mampu," Sai berkata dengan nada menantang, iris hitamnya menyeringai saat melihat belati ditodongkan ke hadapan wajahnya yang hanya berjarak beberapa centimeter.
"Pergilah," perintah Obito pada anak buahnya yang langsung mengutarakan ketidaksetujuannya. Obito menatap tajam semuanya dan mengulangi perintahnya kembali, "Ku bilang pergi!"
Tanpa harus diperintah yang ketiga kalinya, suka maupun tidak suka para anak buah yang dipimpin Obito itu mengundurkan diri dan berjaga lebih memilih berjaga disekitar. Bisa saja musuh memanggil bala bantuan, kan? Dan tentu saja mereka tidak boleh lengah.
"Kau takut membunuhku di depan banyak orang atau kau tidak mampu membunuhku?" tanya Sai setelah para anak buah Obito pergi. Dan di detik selanjutnya, Sai merasakan nyeri pada pipi kanannya yang kini mengalirkan darah segar disusul dengan suara slab yang terdengar mengerikan berasal dari samping kepalanya.
"Sudah lama sekali aku ingin melakukan ini padamu," kata Obito dingin. Pria itu mencabut kembali belati yang tertancap di lantai dan mencolek ujungnya yang bernoda darah milik Sai.
"Kau pikir aku tidak akan membunuh mu setelah semua ini, begitu?"
"Bekerjasama dengan Itachi, melakukan penggelapan dana perusahaan Uchiha, menculik para gadis muda dan dijualnya ke mucikari, menculik anak-anak kecil lalu mengambil organ-organnya sebelum akhirnya dijual di pasar gelap sementara mayatnya dibuang ke sungai,..."
Obito terus saja berbicara tentang kejahatan yang pernah dilakukan Sai selama ini. "Dan yang paling penting kau anggota tidak inti Akatsuki. Kau pikir setelah melakukan kejahatan sebanyak itu kau masih bisa terbebaskan dari hukuman?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Separate (END)✔
FanficPROLOG - CHAP 20 -> ADA CHAP 21 - TAMAT -> UNPUBLISH . Namikaze Naruto; seorang wanita berprofesi sebagai Tentara namun hilang karena misi pengejarannya, lalu terdampar dan merangkap sebagai bodyguard-misinya yang lain-di apartemen Uchiha Sasuke; se...