21 : Apel pagi

6.5K 399 0
                                        

"yuk, yang, ke aula " ajak Atlas sambil menggandeng tangan Cana.

"Apasih, yang-yang an mulu " Cana memutar bola mata nya malas dan menarik tangan Safa.

Safa hanya berjalan mengikuti Cana, sesekali ia melirik tangan Cana yang digandeng oleh Atlas.

"Hm " dehem Safa dan tertawa menghadap Cana.

Cana tidak menyadari apa yang Safa tertawakan dan menatap Safa heran.

"Lo kenapa deh Fa ? " Tanya nya.

"Enggak kok ".

Safa malah terkikik dan memegang perut nya.

"Lo blm pnya pacar Fa ? " Tanya Cana sambil tersenyum meledek.

"Ish, sombong, ngerti deh ngerti " Safa menatap nya dan langsung berpaling ke lelaki yang menyeder di tembok samping.

"Yo, Atlas " sapa nya pada Atlas.

Melakukan tos persahabatan, mungkin ?.

"Eh, Alva, dari mana aja lo gak masuk-masuk " tanya Atlas sambil menepuk pundak nya.

Cana langsung melepaskan pegangan nya dari Atlas dan berpaling ke Safa.

"Boleh juga tuh sebelah lo " ucap Alva sambil menaikkan alis nya.

"Wei, enak aja lo, cewek gue ini " Atlas merangkul Cana dan tersenyum.

Cana hanya menatap Alva tajam dan mendecakkan lidah nya.

Safa hanya terdiam dan sesekali tersenyum saat Alva melihat nya.

"Hai " ucap Alva sembari mengulurkan tangan nya ke arah Cana dan Safa.

Cana hanya diam menatap tangan Alva.

"Can " Safa menyenggol pinggang Cana dan menaikan alis nya.

Cana mendecakkan lidah nya dan menerima uluran tangan Alva.

"Alva " ucap nya.

"Cana. "

Tangan yang masih menggenggam tangan Cana itu membuat Atlas bergidik kesal dan menepis tangan Alva sampai lepas.

"Gak usah lama-lama " ucap Atlas.

Cana hanya mengalihkan pandangan nya ke arah lain dan melihat Safa yang malu-malu.

"Dah yuk ah, ke aula " ajak Alva

"Yuk ".

***

Berbaris diaula sesuai kelas nya masing-masing.

Beratus-ratus anak sedang ada disini.

Berbari dan menunggu papa Cana untuk maju ke depan.

Terlihat semua nya masih mengobrol seperti biasa sampai acara nya mulai.

"Hm, Selamat pagi anak-anak " Speaker pun mengeluarkan suara Arlo, papa Cana.

"Pagi " serentak suara anak-anak menjawab sapaan Arlo.

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang