Ditarik nya selimut menutupi paha dan perutnya.
"Aahhh " Desah nya sembari merenggangkan kedua tangan.
Tangan kecil itu pun menutup mulut ketika menguap.
"Non, Den Atlas dateng sama Safa "
Ucap Bi Sumi dari luar dan membuka pintu.
"Makasih ya Bi " ucap Safa yang langsung masuk menubruk Tubuh Cana.
"Aduh berat Fa, gak nyadar diri " Cana mendorong Safa sampai terjatuh ke ubin.
"Eh eh maaf maaf haha "
Cana tertawa dan mengulurkan tangan nya ke arah Safa.
"Ngapain lo, " Safa menepuk tangan Cana dan diri sendiri.
"Ngapain lo berdua kesini ?? " Tanya Cana dan duduk di samping Safa.
"Mau nge-date barengg "
Cana tertawa puas dan memegang perut nya.
Ditepuk-tepuk nya kasur dan masih tertawa.
"Emang lo nge-date sama siapa Fa ? Ada pacar ? " Ledek Cana.
Jitak kan itu berhasil dilayangkan ke kepala Cana dan membuat nya berhenti tertawa.
"Emang lo doang yang bisa
dapetin cowok keren a.k.a ganteng ? Huh gue juga bisa" sombong nya sembari menunjukan isi chat Safa dan Alva.
"Oh, sama si temen nya dia tuh " Cana menunjuk ke arah Atlas yang masih Anteng memainkan hp Cana.
"Iya, kenapa ? Cemburu ? "
"Sembarangan kalo ngomong ya Safa " Cana memelototi Safa dan berakhir dengan tawaan.
"Iya cemburu kenapa ?? Huhuu "
Lanjut nya sembari memanyunkan bibir.
Atlas langsung melihat ke arah Cana dan menaruh hp nya di nakas.
"Yaudah Fa, kita berdua aja yuk." Canda Atlas.
Cana hanya menatap nya sinis dan memperhatikan Atlas sambil menahan tawa.
"Apaansih orang bercanda ".
Ditepuk nya tangan Atlas saat ingin menggenggam tangan Safa.
Cana langsung menekan tangan Atlas dan memanyunkan bibir nya.
"Ngapain ? "
"Eh si Alva udah dibawah yuk langsung aja " Safa menarik tangan Cana dan membawa nya kebawah.
Diikuti Atlas yang hanya menggelengkan kepala nya ke arah mereka berdua.
***
"Mau kemana sih kita At ?? " Tanya Cana.
"Jalan-jalan aja, mereka berdua mau kemana kita ikut " jawab Atlas sembari tersenyum manis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love
Fiksi Remaja[COMPLETED] [POSSESSIVE × COOL ] Lelaki itu datang, menghampiri ku, mendekati ku secara perlahan. Hingga akhirnya sifat dimana aku selalu dingin kepadanya itu hanyalah masa lalu semata. Aku menghargai perasaan nya, namun lambat laun itu berubah men...