40 : Atlas

4.5K 293 2
                                        

"eh Atlas, lo diem aja sih ? Gak ikut keliling ?, Buat ngumumin acara ? " Tanya Kea

"Gak, lagi stress gue "

"Mau ujian malah stress nih anak, kenapa sih ? Berantem sama Cana ? " Sosor Maura

"Apaansih, kagak lah "

"Eh eh, lo tau gak ? Sumpah ya, ini " Atlas, Maura, dan Kea pun menatap heran ke arah Alex yang tiba-tiba memotong pembicaraan mereka.

"Kenapa ? "

"Di kelas sebelas, tadi si Gilang godain cewek "

Atlas mengerutkan dahi nya dan memicingkan mata nya curiga pada Alex "ah, yang bener lo " ucap Atlas

"Iya bener, coba aja lo liat deh ke sana "

"Cewek lo At ! Yang digodain Gilang, dielus-elus lagi pipi nya "

Sontak Atlas langsung menggebrak meja dan mengepal kan tangan nya.

Gigi nya yang tertekan membuat urat-urat Atlas terlihat.

"SI ANJING ! " Teriak Atlas sekilas.

Dilangkah kan kaki nya ke luar kelas berniat untuk berjalan ke kelas Cana, tetapi niat nya gagal saat seorang guru memasuki kelas terlebih dahulu.

"Sial " umpat Atlas dan kembali ke tempat duduk nya.

•••

"Si Atlas mana ? Kok gak keliatan ? " Tanya Cana pada Alex yang kebetulan lewat di depan nya.

"Kata nya si mau nyusul Gilang "

"Gilang ? "

Raut wajah Cana yang kembali terlihat khawatir itu pun langsung berlari mencari Atlas.

Kaki nya yang dengan cepat membawanya ke atas dan melihat ke seluruh kelas, sesekali ia melihat dari balkon ke bawah.

"Dimana sih ? " Geram Cana.

Cana kembali menengok ke kanan dan kiri saat melewati kelas.

Cana kembali berlari ke bawah dan menuju belakang sekolah yang biasanya sepi, tidak ada siapa-siapa.

Dan benar saja, ada Atlas disana, sedang memukuli Gilang yang bahkan sudah meminta ampun dari Atlas .

"Atlas Atlas ! " Panggil Cana sembari berlari ke arah Atlas.

Cana menopang tubuh nya pada lutut yang setengah menekuk.

Deru nafas nya memburu membuat detak jantung Cana lebih cepat dari orang normal.

"Atlas, Atlas, sadar, dia udah minta maaf " ucap Cana.

Ditahan nya tubuh Atlas oleh Cana sembari menggoyahkan pundak Atlas.

"Atlas, udah cukup lo udah berlebihan Atlas ! " Cana memeluk lelaki itu untuk menenangkan nya.

"Dia udah keterlaluan Cana, udah berapa kali aku ingetin, dan dia masih aja godain kamu !, Aku gak terima Cana ! "

Air mata Atlas yang tiba-tiba menetes pada bahu Cana, dan membasahi baju nya.

"Iya, aku tau, aku tau Atlas !, Tapi kamu itu udah berlebihan, stop please " Cana masih memeluk Atlas dengan erat dan menepuk pundak Atlas.

Cana menarik Atlas menjauh dan membawa nya masuk ke dalam mobil.

Dilihat nya heran lelaki yang sudah bercucuran keringat, dan darah yang untung nya hanya sedikit.

"Dipukul Gilang ? " Tanya Cana.

Darah nya yang mengalir, membuat Cana ingin mengelap dengan tisu dan mengambil nya di tas.

"Liat tangan kamu " ucap Cana.

Atlas hanya terdiam dan mencoba menghentikan tangisan nya.

"Jangan nangis, Atlas, kamu harus inget ini ya, mau seberapa banyak pun cowok yang godain aku, yang mencoba buat aku putus sama kamu, aku gak peduliin mereka, yang aku peduliin cuma kamu, yang aku sayang cuma kamu, hati aku cuma milik kamu Atlas, jadi jangan gini lagi, ngerti ? "

Atlas menggenggam tangan Cana erat dan tersenyum kuda ke arah nya.

"Udah berani ngomong gitu tanpa malu ya, bagus bagus " Atlas mengacak-acak​ rambut Cana pelan dan mengecup pipi Cana.

"Aku aja yang bawa mobil nya, " ucap Cana.

"Nginep dirumah aku ya, sepi, gak ada siapa-siapa "

"Emang pada kemana ? "

"Mama sama papa aku cerai " Cana langsung menelan ludah nya dan melihat Atlas dengan tatapan serius nya.

"Serius ? Maaf ya Atlas, aku baru tau, kamu dari tadi stress karna itu kan ? "

"Iya " Atlas mengangguk lemah dan Cana mulai menjalankan mobil nya.

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang