Seminggu telah berlalu, hubungan Cana dan Atlas pun kembali menjadi sepasang kekasih.
"Pa " panggil Cana saat papa nya berada di meja makan.
"Iyaa ?? "Jawab Alro.
"Cana, minta maaf soal waktu itu Aku bentak papa " Cana menundukan kepala nya dan berdiri tepat didepan papa nya.
"Gapapa Can, nama nya juga anak remaja "
Cana mengangkat wajah nya dan tersenyum.
"Aku berangkat, Atlas udah diluar "
Cana berlari dan menghampiri Atlas yang sedari tadi menunggu di mobil nya.
"Udah sarapan ? " Tanya Cana sembari mengeluarkan buah pisang dari tas nya.
Atlas hanya menggeleng dan memanyunkan bibir nya.
Cana mengupas pisang dan memberi nya ke Atlas "Nih "
Atlas mengambil nya dan melahap nya
***
Terlihat Safa dan Alva yang sedang bercanda mesra di sana.
Cana langsung memegang mulut nya dan menahan tawa "pfftt".
"Atlas, liat tuh temen kamu, lagi deketin Safa " Cana menunjuk ke arah Safa dan tertawa.
"Yaudah yuk, jangan diganggu, kita ke rooftop aja "
Atlas menarik tangan Cana yang sedang menahan tawa nya.
"Cana "
Panggil Atlas sembari merangkul pinggang Cana.
"Apaansih At " Cana mencoba melepaskan rangkulan Atlas dari pinggang nya.
"Aku sayang kamu " gombal Atlas sambil tersenyum kuda.
Cana hanya mengalihkan pandangan nya dan melepaskan pegangan.
"Cana "
"Bodo "
Dicium nya pipi Cana oleh Atlas.
Cana menegang dan langsung melihat Atlas sembari memegang pipi nya.
"Atlaass ! " Cana menghentak kan kaki nya dan langsung berdiri.
"Apaasih yang "
"Aku liat hp kamu dong "
Ucap Cana sambil menadangkan tangan nya
Atlas menaruh Hp di atas tangan Cana dan tersenyum.
Cana langsung membuka nya, "nggak dikunci At ? " Tanya Cana.
"Kenapa harus di kunci ? "
Cana hanya mengangguk dan melihat hp Atlas.
Mulai dari galeri.
Banyak foto yang Cana tanyakan, mulai dari diri nya maupun teman-teman Atlas.
Banyak chat dari cewek-cewek di line nya.
"Kamu, chat an sama semua cewek yang godain kamu ya ? "
Tekan Cana sambil menatap Atlas.
"E-enggak yang ".
Cana yang mengembalikan hp Atlas, dilihat heran oleh nya.
"Kamu gak blokir in yang ? " Tanya Atlas.
"Enggak, kasian kamu nya, ntar nangis lagi ".
"Sayaangg, ".
***
"Hm, udah bel udah bel " ucap Cana sambil menggoda Safa dan Alva.
"Eh Cana, iya nih gue juga pengen ke kelas, ada Atlas ? " tanya Alva sembari berdiri dan membiarkan Cana duduk.
"Tuh " Cana menunjuk ke depan kelas dan terdapat Atlas sedang melambaikan tangan nya.
"Lo ngapain dah Fa ? " Tanya Cana setelah Alva keluar dan meninggal kan kelas nya.
"Kepooo ih Cana, haha "
"Ish, kuret " Cana melirik Safa malas dan membuka novel yang blm sempat ia baca sampai habis.
"Gue di ajak jalan sama Alva ".
Safa memicingkan mata nya pada buku yang Cana pegang.
Di tarik nya buku itu dan diperhatikan dari depan sampai belakang.
"Balikin Fa " ucap Cana.
"Bentar-bentar, bukan nya ini buku yang lo cari tapi gak dapet ya ? " Tanya Safa yang masih membuka buku itu.
"Iya, dikasih sama Atlas ".
Safa membulatkan mata nya dan menepuk Cana "gila, buku semahal ini, dia kasih ke elo ? Wow "
"Apasih lebay ah " Cana merampas buku itu dan mencari halaman yang tadi dibaca.
"Gue minjem ya nanti, kalo lo udah selesai baca " Safa memegang tangan Cana dan memasang muka melas.
"Modal dikit nyet " ledek Cana.
"Eh lo juga dikasih Atlas anjing, pelit " balas Safa sambil menggeplak kepala Cana.
"Yaudh, pacaran aja sana sama Atlas " ucap Cana .
"Idih, sorry gue gak nikung sahabat sendiri, ".
Cana memutarkan bola mata nya malas dan menghela nafas " iya deh gue pinjemin " .
"Yess ~~ " Safa tersenyum kuda dan menatap Layar handphone nya.
"Diliatin mulu, kalo mau langsung aja ke kelas nya, haha " Goda Cana .
"Bodo "
"Hadeh, temen gue lagi jatuh cinta udah kayak dikasih rumah, senyum mulu, lama-lama gila dah " goda Cana sembari melirik Safa yang terus tersenyum menatap layar ponselnya.
"Kayak lo gak aja, ngaca woi, yang ciu- ",
Cana menutup mulut Safa dan melihat ke sekeliling kelas "brisik, iya deh iya " .

KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love
Fiksi Remaja[COMPLETED] [POSSESSIVE × COOL ] Lelaki itu datang, menghampiri ku, mendekati ku secara perlahan. Hingga akhirnya sifat dimana aku selalu dingin kepadanya itu hanyalah masa lalu semata. Aku menghargai perasaan nya, namun lambat laun itu berubah men...