"jadi kamu lebih mentingin dia dari pada aku ? " Melihat satu alis Atlas yang terangkat Cana mengurungkan niat nya.
"Enggak, apasih, orang bercanda " lirik nya
"Terus ini kompres buat siapa ?" Tanya Atlas sambil menunjuk kompres yang berada di tangan Cana.
"Ini buat nih !" Cana memukul tangan luka Atlas
"Aw " Rintih Atlas.
"Lebay "
"Sakit yang "
"Sayang-sayang mulu lo mah "
"Dih, bener yaa "
"Iya deh iya. "
Cana memeras kompres nya dan menaruh ditangan Atlas.
"Gak usah lah, luka gini doang " Ucap Atlas.
"Ih, yaudah "
Cana berdiri dan menaruh kompres ke dapur.
"Idih, beneran " tutur Atlas yang terus memperhatikan gerak gerik Cana.
"Nih pake hansaplast "
"Pake in "manja Atlas sambil memanyunkan bibir nya.
Cana langsung memakai kan nya dan menatap Atlas dalam-dalam.
"Ganteng juga nih cowok " batin nya.
"Kenapa ? Aku tau aku ganteng ".
Cana yang berpikir Atlas membaca pikiran nya langsung tersipu malu dan mendecak kan lidah.
"Yuk, ke salon "
"Kamu yakin ? Tangan kamu masih gitu "
Cana melihat Tangan Atlas dan memegang nya.
"Cie perhatian " goda Atlas.
"Tau ah. " Cana langsung berjalan keluar rumah disusul Atlas yang berlari ke arah nya .
Bimo yang sudah pergi entah kemana, membuat Cana menghembuskan nafas nya tenang.
"Yuk masuk " Ucap Atlas yang sudah didalam mobil.
"Bi, aku berangkat, kunci pintu aja "
Lambaian tangan Cana ke Bi Sumi membuat Atlas Tersenyum.
"Kamu kenapa sih sampe nonjokin dia ? " Tanya Cana sambil mengernyitkan dahi.
"Aku gak suka, kalo ada laki-laki yang deket sama kamu " jawab nya.
Mata nya yang tetap mengarah ke depan dan memperhatikan jalan.
"Tapi gak gitu juga Atlas "
"Dia udah berlebihan Cana, sampe megang-megang tangan kamu "
Atlas menutup Atap mobil nya dan menyalakan Ac.
"Kok ditutup sih ? " Tanya Cana.
"Nanti kedengeran orang "
"Ih " decak Cana sambik melirik Atlas.
"Pokok nya aku gak suka, kalo ada cowok yang deket-deket sama kamu "
Cana memanyunkan bibir nya dan melihat ke depan.
Melipat tangan nya didepan dada.
"Tapi kan "
"Kamu emang mau deket-deket sama orang ya ? "
Deg ' kenapa jadi Atlas bicara kayak gitu ? ' batin Cana.
Mulut nya yang berkomat kamit dari tadi menarik perhatian Atlas .
"Kamu kok gak jawab ?" Tekan Atlas.
"Gak gitu Atlas ! Aku aja gak suka deket-deket sama orang "
"Terus tadi siapa ? "
Atlas yang melakukan penekanan pada setiap kata nya membuat Cana tidak bisa berbohong.
"Tadi itu orang "
"Aku juga tau itu orang, yang bener deh "
Atlas yang sedang serius sekarang tidak bisa membuat Cana tenang.
"Iya deh, tadi itu Bimo, yang maksa aku pas Smp buat nikah sama dia, puas ?" Jelas Cana.
"Masih berhubungan ? "
"Ya enggak lah Atlas ! Ih ribet "
Cana yang sudah malas menatap Atlas masam.
"Awas ya kalo deket-deket sama cowok lagi, aku gak bakalan ngebiarin "
Mereka berdua yang terus berantem didalam mobil, sampai akhirnya Atlas mengalah dan meminta maaf.
"Iya, maaf, aku percaya kok " ucap Atlas.
Tangan Cana yang setia terlipat didepan dada nya tidak bergerak sedikit pun.
"Yang, maaf ya"
"Iya ," jawab Cana Singkat.
Melihat salon yang akan dikunjungi nya sudah didepan mata, senyuman pun mengembang dan membuat nya bersemangat.
Atlas hanya tersenyum kuda dan menggandeng Cana masuk ke dalam.
"Kamu mau ngapain sih ? " Tanya Atlas.
"Kepo " mulut nya yang monyong ditarik oleh Atlas karna gemas.
"Ih " tepis Cana.
"Kamu udah cantik yang " Pujian Atlas membuat Cana tersipu malu dan memalingkan wajah nya.
"Kamu mau warnain rambut juga gak ? " Tanya Cana sambil memegang dan memperhatikan poni milik Atlas.
"Iya nih, di poni, warna kuning aja " jawab nya.
***
"Atlas " panggil Cana dengan rambut baru nya.
Berwarna coklat gelap.
"Cantik " jawab Atlas.
"Udah yuk ah,"
Atlas yang sudah selesai dari tadi dan menunggu Cana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love
Teen Fiction[COMPLETED] [POSSESSIVE × COOL ] Lelaki itu datang, menghampiri ku, mendekati ku secara perlahan. Hingga akhirnya sifat dimana aku selalu dingin kepadanya itu hanyalah masa lalu semata. Aku menghargai perasaan nya, namun lambat laun itu berubah men...