Direnggangkan dua tangan nya ke atas dan menarik selimut ke bawah.
Cana ingat, kalau hari ini ada janji berenang dengan Atlas.
"Atlas, jadi berenang gak ? "
Cana yang sangat bersemangat hari ini terus menunggu Balasan dari Atlas.
"Atlas lagi sendirian dirumah, mungkin blm bangun kali ya " pikir Cana.
Niat nya yang hari ini akan memaafkan Atlas, langsung tersenyum dan membersihkan diri.
"Non, mau kemana ? Tumben bawa tas nya tebel ? " Tanya Bi Sumi.
Cana memasukan berbagai buah ke tempat makan dan menaruh nya ditas.
"Berenang bi, aku berangkat dulu ya "
"Loh, gak dijemput Den Atlas Non ? "
"Atlas masih tidur, aku mau bangunin sekalian kerumah nya ".
Cana memesan ojek online untuk ke rumah Atlas.
Ia memperhatikan jalanan yang terpampang jelas didepan mata nya.
Gerbang yang masih tertutup rapat dan tidak terlihat siapapun disana.
"Ada mobil Atlas "
Batin Cana.
Ia segera turun dan membayar ojek itu.
Gerbang yang tidak dikunci membuat Cana langsung masuk dan mendapati Atlas.
Tidak sendirian, tapi bersama wanita yang Cana tidak kenal.
Dilirik nya jam, yang menunjukan pukul 10.00
"Siapa ? Pagi-pagi dateng kerumah Atlas " umpat nya pelan.
Langkah nya yang terhenti ketika melihat Atlas berpelukan dengan wanita itu.
Senyuman Atlas yang mengembang .
Sakit, Cana memberanikan diri untuk menghampiri Atlas.
"Hm " deheman Cana yang membuat Atlas sadar dan langsung melihat ke arah nya.
"Eh, Cana " Atlas langsung melepaskan pelukan nya dan tersenyum ke arah Cana.
Cana hanya menatap nya tajam dan menggigit bibir bawah nya.
Kebiasaan Cana untuk menggigit bibir nya membuat Atlas tergoda.
"Cana, kenalin, ini temen aku " .
Tambah sakit lagi ketika Atlas bilang kalau wanita itu adalah teman nya.
"Kenalin, gue Eve " uluran tangan itu hanya ditatap malas oleh Cana.
"Can "
Atlas meraih tangan Cana bermaksud memberi nya ke uluran tangan Eve.
"Apaansih, lepas " Cana langsung melepaskan pegangan tangan nya.
"Yaudah At, aku pulang dulu ya"

KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love
Novela Juvenil[COMPLETED] [POSSESSIVE × COOL ] Lelaki itu datang, menghampiri ku, mendekati ku secara perlahan. Hingga akhirnya sifat dimana aku selalu dingin kepadanya itu hanyalah masa lalu semata. Aku menghargai perasaan nya, namun lambat laun itu berubah men...