44 : ketemu

4.3K 264 0
                                        

Dilihat nya halaman parkir setelah keluar dari mobil nya. Tidak ada siapa pun disana, sepi dan tentram tidak seperti biasanya.

"Ini udah pada pulang apa gimana deh Can ? " Tanya Safa pada Cana yang masih sibuk melihat ke atas, tepat ke kelas Atlas.

"Kayak nya belom, tuh, liat aja ada orang kan ? " Jawab Cana sembari menunjuk ke arah kelas.

"Yaudah tunggu kantin aja lah " Cana berjalan menuju kantin dan duduk ditempat biasanya, tidak lupa untuk memesan jus jeruk.

"Nunggu siapa neng ? " Tanya mbak kantin selagi menaruh gelas pesanan Cana dan Safa.

"Atlas " jawab Cana singkat.

Wanita paruh baya itu hanya tersenyum dan meninggalkan Mereka berdua.

"Lama banget sih anjir " Cana melihat jam di hp nya dan mendecakkan lidah.

"Dah keluar yuk, samperin Atlas " Cana berjalan keluar kantin

Sedangkan Atlas masih menuruni tangga dan menuju parkiran untuk mengambil motor nya.

"Eh, ini mobil siapa ? " Tanya Atlas pada Alva yang berada disamping nya.

"Oh, mobil nya Safa " jawab nya santai "ha ? Safa ? " Lanjut nya dengan mata yang membelalak.

"Biasa aja kali, elah, ngapain tuh dia kesini ? " Tanya Atlas sembari memakai helm nya.

"ATLAS " teriak Cana saat ia baru saja memalingkan mata nya ke arah lain dan bertemu dengan sosok Atlas dengan motor nya.

"Cana ? " Atlas langsung membuka helm nya dan menghadap kebelakang, perasaan nya pun benar, Cana yang memanggilnya.

"Kenapa Can ? "

"Ha " Cana menaikkan satu alis nya dan melihat Atlas.

"Cuma kenapa ? Lo tanya kenapa ?, "Lanjut Cana.

"Iya, kamu ngapain dateng kesini ? " Tanya Atlas yang berhasil membuat Cana makin kesal.

"Tadi kamu tanya kenapa, sekarang kamu tanya aku ngapain dateng kesini ? Kamu mikir gak sih ? Kamu nyadar gak ?, Kamu ngilang, kamu gak ngabarin aku selama sebulan penuh, bahkan sebelum kamu Ujian Atlas, kamu gak mikirin perasaan aku ? Setiap hari nunggu kabar dari kamu, yang bahkan sampe-sampe aku nyuruh Papa buat ngawasin kamu, kamu tau gak ? " Tutur Cana yang hanya di jawab senyuman tipis Atlas.

"Aku minta maaf ya sayang, aku fokus Ujian, aku gak ngulangin lagi kok " Atlas mengelus kepala Cana dan mencubit pipi nya.

Cana hanya menunduk dan memainkan jari nya "kamu ngilang gak lama setelah kamu lamar aku, aku kira kamu sakit hati atau kamu udah gak mau sama aku, atau kamu udah berpaling sama cewek lain, yang bahkan aku ki- "

Ucapan nya terpotong saat Atlas memeluk dirinya erat dan mengecup kening nya. Atlas memberikan helm nya dan menyuruh Cana naik ke motor.

"Eh, Atlas, apaan lo, Cana pulang sama gue " ucap Safa

"Yaelah Fa, ngerti ke ngerti " Safa menghembuskan nafas nya panjang dan melipat kedua tangan nya didepan perut.

"Dah sana deh sana, ntar Safa pulang sama gue " Alva mengibaskan tangan menyuruh Atlas dan Cana pergi.

Cana tersenyum dan melambaikan tangan nya saat sudah didepan gerbang.

"Jadi aku harus nyamper kamu kalo kamu ngilang ? Kamu harus nungguin aku kangen dulu baru kamu kabarin aku ? Iya ? " Tutur Cana sesaat setelah mereka duduk dibangku taman.

"Enggak gitu juga Can, aku minta maaf ya "

Cana menganggukan kepala nya dan menggoyangkan kaki nya sesekali menyenggol kaki Atlas.

"Kamu belom pernah kan ngerasain ? Kalo aku gak ada gimana ? " Ucap Cana yang membuat Atlas menggenggam tangan Cana.

"Jangan ngomong gitu yang ah "

"Emang iya, gak salah kok "

"Nih, aku ada buku, mau baca gak ? Kan aku udah selesai Ujian " ceplos Atlas berusaha mengganti topik pembicaraan dan memberikan novel nya ke hadapan Cana.

Cana mendorong novel itu ke paha Atlas dan tersenyum "nanti aja, suatu saat kamu kangen aku, yang emang bener-bener kangen, "

"Aku kangen kamu, bangett "

Cana menggelengkan kepala nya dah tetap kekeuh dengan pendirian nya.

"Yaudah, iya deh "

Atlas memasukan kembali novel nya dan menatap Cana dengan hangat.

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang