55 : Gilang

4.3K 226 4
                                        

"Eh, Va, menurut kamu, si Cana bakal berapa lama ya buat balik lagi kayak dulu ? " Tanya Safa dibangku Cafe yang baru saja ia datangi "kalo menurut aku sih, tergantung Cana nya sendiri, tapi gatau berapa lama " jawaban Alva membuat Safa menganggukan kepala nya pelan dan melihat langit-langit ruangan.

"Kamu sahabat yang baik ya Fa, semoga aja jadi masa depan yang baik juga buat aku " gombalan Alva berhasil membuat Safa tersipu malu dan menutup wajah nya dengan kedua tangan "belajar gombal dari mana kamu, ish bisa aja "

"Mau tau ajaa, yee kepo " sahut Alva. Safa menatap keluar jendela dan sesekali mengucek mata nya "kamu kenapa ? Sakit ? " Tanya Alva yang hanya dijawab gelengan pelan.

"Kalo sakit bilang yaa sayang, biar kita pulang aja " lanjut Alva, Safa masih menatap keluar jendela dan mengetuk-ngetuk meja dengan jari nya.

"Ahhh, itu dia, aduh aku dari tadi lupa nama, si itu yang, siapa namanya, lupa aku, emm, Gilang " Kehebohan nya secara tiba- tiba sembari menunjuk keluar Cafe membuat Alva menghentak kan tubuh nya kaget.

"Mana sih mana ? "Dilihat nya kebelakang dan ternyata benar, itu Gilang, sedang masuk ke dalam cafe sembari senyum dan menghampiri meja Safa.

"Hai " Safa memutar bola mata nya malas dan tidak menjawab sapaan nya "Yo Lang, lagi nongki juga lau ? " Tanya Alva.

Dilirik nya malas dan berjalan ke arah toilet meninggalkan mereka berdua di meja nya "toilet " ucap Safa.

"Temen nya Cana kan tuh ? Pacaran ama elu ? " Gilang melihat Alva dan Safa secara bergantian "hm " jawab Alva.

"Btw, Cana mana ? " Alva tersenyum tipis dan menghela nafas nya pelan "Cana hilang ingatan, 3 bulan yang lalu dia kecelakaan, " Gilang membulatkan mata nya dan melongo "seriusan ? " Sahut nya

Alva hanya mengangguk, sementara Gilang masih diam tidak percaya "gue kerumah nya dulu ya, ada Atlas kan ? " Alva melambaikan tangan dan mengusir nya "iya udah sana ah, ganggu gue aja lo ".

Gilang berdiri dan melangkah kan kaki nya ke arah rumah Cana dengan cepat, jarak pun dekat tidak terlalu jauh "gue kan bawa motor ya, hadeh lupa " Ditepuk nya kening itu dan berbalik badan mengambil motor nya.

🌈🌈🌈

"Siangg, Cana " diketuk pintu rumah Cana dan celingak celinguk melihat ke sekitar rumah "siapa ? " Jawab Cana dengan wajah polos nya.

"Gilang " jawab nya singkat, Atlas berjalan ke arah luar dan melihat Gilang dengan tatapan sinis nya "ngapain ke sini hah ? " Tanya Atlas.

"Enggak gak, lo jangan salah sangka dulu At, gue ngaku, dulu gue salah besar udah gangguin dia, sekarang gue mau minta maaf " tutur Gilang sembari berjalan masuk ke rumah Cana mengikuti Atlas.

"Terus mau ngapain ? Pura-pura baik terus ngerebut Cana ? Iya ? " Gilang menghembuskan nafas nya pelan dan duduk di sofa samping nya .

"Atlas, jangan ngomong gitu ah " timpal Cana dan duduk disamping Atlas.

"Gue cuma mau berteman baik, gue udah punya cewek At, cewek gue sekarang lagi di Jepang, lanjutin kuliah nya " ucapan Gilang membuat Atlas tersenyum tipis dan melihat Cana "kamu mau ngomong gak ? " Tanya Atlas.

"Kamu gak kuliah ? Dia aja udah kuliah " tanya Cana, Atlas tersenyum lebar dan mengelus puncak kepala Cana "aku kan telat ikut tes, jagain kamu di rumah sakit " jawab nya, Cana menutup mulut nya dan melihat ke arah Gilang "emang dia punya salah apa ? Kok minta maaf ? "

"Jadi, pas kalian pacaran di SMA, gue sering ganggu lo, bahkan sampe Atlas nonjokin gue, " tutur nya yang membuat Cana melongo dan tidak percaya "ini, dia ? Bisa nonjokin orang ? Pffttt " ucap Cana sembari menunjuk Atlas dan menahan tawa nya.

"Kamu ngeledek nih ? " Jawab Atlas "enggak, enggak gitu maksudnya ".

"Silahkan Den, ini minum nya " ucap Bi Sumi disela-sela pembicaraan mereka dan menaruh 3 gelas berisi air jeruk.

"Makasih Bi " jawab Atlas dan Bi Sumi kembali ke dapur.

"Iya, sampe sini gue bonyok, terus hidung gue keluar darah, pokok nya dia dulu jagain lo banget, bisa dibilang Possessive " ledek Gilang disusul tawa nya dan tersenyum tipis.

"Yaudah sih, cowok mana yang gak marah kalo cewek nya digituin ? Dirangkul, di elus pipi nya " balik Atlas yang membuat suasana sunyi dan membuat Gilang menelan ludah nya.

"Dia yang lakuin ? Ih dasar lo genit " jawab Cana sembari tertawa dan memegang perut nya.

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang