60 : Club Malam

4.6K 264 4
                                        

Tentang 3 Chap. yang akan di private, itu gak jadi ya, author mau semua nya bisa baca. tq

-------••---------
7 tahun kemudian

Kaki mungil itu melangkah ke dalam ruangan yang dipenuhi banyak orang dan suara musik yang mengisi telinga nya.

Sudah 7 tahun lebih Atlas meninggalkan Cana tanpa tau kabar dimana keberadaan nya "bro. Lo gak mau cewek dari sini apa ? Lumayan, cakep-cakep, cewek lo yang di indo putusin aja udah, " ucap Rey sembari menepuk pundak Atlas.

"Gue kesini buat memperbaik masa depan gue, yang bakal bisa ngebahagia-in dia nanti, bukan buat cari yang baru " di alihkan nya pandangan itu ke arah hp yang berdering ditangan nya.

"Gak lo jawab At ? " Tanya Rey "enggak ah, males "

Atlas berdiri dan berjalan ke arah wanita berpenampilan sexy dan cantik dengan dress merah nya "kata nya gak mau At, diembat juga " ledek Rey.

Dilihat nya Rey yang sedang terkikik akibat ledekan nya sendiri "Excuse me " ucap Atlas, dan segera pergi meninggalkan club itu.

"Halo " ucap Atlas di telfon.

"Kenapa At ? Tumbenan telfon "

"Gue mau tau kabar Cana, gimana ? Gak lo apa-apa in kan ? "

"Yaelah, emang mau gue apain dia, baik-baik aja kok, masih sama Safa "

"Okey, thanks "

Pembicaraan pun selesai, Atlas memasukkan kembali hp nya kedalam kantong dan menjalankan mobil.

***

"Rencana nya gue mau ngasih kejutan ke dia " direnggangkan nya kedua tangan itu ke atas sembari menguap "lagian, kamu ngapain sih pulang ke Indo ? disini aja, kan ada aku "

"masih ada tanggung jawab gue yang blm selesai disana "

"lagian juga kan, gue janji sama dia cuma pergi sebentar doang " lanjut Atlas dengan minuman ditangan nya "terus si Diana mau lo gimana in ? " tanya Rey

"Diana ? " Rey mendecakkan lidah nya dan mendekati Atlas "iya, pacar lo, masa lupa sih "

"pacar ? gue cuma punya pacar satu, Cana doang, gak ada yang lain " cekrek' pintu ruangan terbuka seketika dan memperlihatkan wanita sexy dengan minuman ditangan nya.

"iya aku, pacar kamu " mata Atlas seketika terbelalak dan langsung melempar minuman nya ke tembok depan "gak usah ngaku-ngaku jing, lo gak ada apa-apa nya dibanding kan Cana " ucap Atlas dan berjalan ke luar ruangan.

sementara Rey dan Diana masih memperhatikan Atlas dengan tatapan bingung sekaligus tidak percaya dengan tingkah Atlas. "gak ikut-ikutan " samber Rey dengan kedua tangan yang ia angkat ke atas "ihh kan lo duluan jir yang mulai " Diana menhentakkan kaki nya kesal dan mengerucutkan bibir nya.

"ganggu mood banget deh " geram Atlas di jalan nya "elah bro, canda kali " diputarkan nya kedua bola mata itu malas dan beralih tatapan ke asal suara yang tak lain adalah Rey "ngapain lagi ? mau ngerusak mood ? "

"hm, sorry At, gue bercanda doang kali " Rey mendecakkan lidah nya dan menatap Atlas yang masih memasang wajah marah nya "candaan lo gak lucu Rey, gue lagi kangen-kangen nya sama Cana, "

"gue bakal pulang ke Indo besok, " mata Rey seketika terbuka lebar dan menghentikkan jalan Atlas "seriusan lo ? kok mendadak sih "

"serah gue lah, yang mau pulang juga gue bukan lo " keheningan terjadi diantara mereka berdua yang masih melanjutkan jalan nya.

"Dan, gue duluan " ucap Atlas sembari menyalakan mesin motornya.

***

Angin malam dan bintang yang terpapar dilangit menjadi tontonan keseharian Atlas saat diri nya merasa rindu dengan Cana.

Duduk sembari meneguk segelas susu di meja samping nya membuat malam ini serasa lebih hangat, Atlas tidak bisa tersenyum lebar, bahkan tertawa saat memikirkan Cana.

Rasa sakit yang menjumpai hati nya tak lagi jadi masalah.

Mata nya bergerak liar ke semua yang ada pada pandangan nya. Mata biru pekat itu masih menatap seorang perempuan yang dipikirnya sama dengan Cana.

"Atlas, tidur nak " ucap Ella sembari membuka pintu kamar nya.

"Atlas mau pulang ke Indo besok ma " tekan Atlas masih menghadap keluar dan membelakangi mama nya.

Ella menghela nafas dan menatap punggung Atlas dengan senyuman nya "nak, kamu kan baru lulus S1 "

"Ma, ini Los Angeles, bukan indonesia, okelah aku bakal kuliah disini, tapi di sana, ada wanita yang nunggu kehadiran aku, yang nunggu kepulangan aku, aku pergi tanpa kabar apa-apa, hanya sepucuk surat, apa itu cukup ? Enggak ma, mama ngelarang aku buat ngasih kabar, narik hp aku, atm, mama kurang puas ? Apalagi ma ? Dia salah satu alasan Atlas tetep hidup semenjak mama sama Papa Cerai, " ucap Atlas, dengan tatapan heran dan rasa kesal yang masih bisa tertahan.

"Yaudah, kamu pulang, tapi harus janji sama mama, kamu harus bisa bawa dia ke sini, dan kamu harus memperjelas status kamu lebih dari seorang pacar sama dia " Ella langsung keluar kamar dengan senyum yang masih mengembang di wajah nya.

Sementara Atlas bersorak gembira dalam hati dan segera tidur untum menyambut esok.

vote nya guys

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang