46 : Makan Siang

4.1K 272 5
                                        

Celana pendek, baju putih polos, dan tidak lupa celemek hitam yang setia menemaninya saat masak.

Bi Sumi sedang pulang kampung, Mama dan Papa nya yang memang sibuk bekerja.

Sendirian dirumah membuat Cana bebas melakukan apapun tanpa pengawasan.

Memasak dengan iringan musik tentu nya lebih menarik untuk Cana.

"Timun mana timun " ucap Cana sembari melihat isi kulkas nya.

Di ambil nya timun itu dan segera dipotong lalu dimasukkan ke penggorengan.

"Dah selesai " Cana menyajikkan makanan nya di atas meja makan dan menata nya dengan rapih.

Setelah itu ia ganti baju dan turun kebawah. Tidak lama selesai ganti baju, pintu rumah pun diketuk yang entah oleh siapa.

"Siang Cana, kamu gak sekolah yang ? " Tanya Atlas

"Bolos, males ah, masih semester satu ini " jawab Cana ceplas ceplos.

Atlas mengikuti Cana yang berjalan didepan nya dan duduk berhadapan di meja makan.

"Ini kamu yang masak ? " Atlas membulat kan mata nya tidak percaya.

Wanita bad girl seperti Cana ternyata jago memasak, bahkan menata meja makan.

"Iya lah, masa cewe gak bisa​ masak "

"Udah cocok dong jadi istri aku, haha " ledek Atlas dan hanya di jawab dengan senyuman kuda Cana.

"Bawel ah, udah makan " Cana mengambil piring Atlas dan menuangkan nasi.

•••

"Sayang, main ps yuk " ajak Atlas pada Cana yang sedang tiduran di Sofa.

"Ayuk, mau main apa ? " Cana mengambil stick ps dan duduk di samping Atlas .

"Tapi kalo kamu kalah ka-"

Atlas memotong pembicaraan Cana dan mencubit pipi nya "gak mau, aku gak mah ada taruhan kyk waktu itu, ngerti ? "

Cana mengerucutkan bibir nya dan kembali menatap layar tv, "yaudah Ayuk mulai".

Selang beberapa menit mereka bermain, Atlas mulai kesal karna tidak bisa mengalahkan Cana "aku mah gak jago main ginian, jago nya main basket "

"NBA ? " Tanya Cana

"Kamu kok tau yang ? "

"Aku pernah liat di hp kamu, terus aku mainin​, terus kalah " Ucap Cana diakhiri tawa dan menaruh stick ps nya.

"Ohh jadi kamu yaa, yang ngebuat tim aku kalah, nakal yaa " Atlas mencubit Hidung Cana dan mencium kening nya.

"Aduhh, Atlas sakit ih, kamu yang nakal " Cana berdiri dan duduk dipangkuan Atlas.

Seketika mata Atlas membulat dan tersenyum lebar "Ihh, nakal dasar yaa, udah berani " ledek Atlas.

Cana memegang kedua pipi Atlas dengan tangan nya lalu di lihat satu jerawat dekat hidung "kamu jerawatan At, mau aku urusin gak ? " Tanya Cana sembari berjalan menuju meja rias nya, dan mengambil beberapa tempat.

"Sini tiduran ".

Atlas mengambil bantal dan menuruti perkataan Cana.

"Aww aw sakit sakit " keluh Atlas saat Cana mulai memencet jerawat nya.

"Baweelll, dieem tangan nya jangan megang pipi Atlas "

Atlas mengerucutkan bibir nya dan terdiam pasrah.

"Sakit, Cana, aw, a-aw " Cana berdiri dan menaruh kembali kotak yang tadi ia bawa.

"Untung aku sayang, bawel banget sih " ceplos Cana yang masih didepan cermin untuk membenarkan rambut nya.

Ia sadar apa yang baru saja dikatakan nya membuat Cana tidak pindah dari situ dan malah duduk di bangku depan meja rias nya.

Atlas menatap nya bingung dan menghampiri Cana yang sedari tadi hanya duduk disana, kalaupun bicara, ia tidak berani menatap Atlas yang berada dibelakang nya.

"Kenapa sih yang ? " Tanya Atlas sembari memeluk nya dari belakang.

"E-enggak kok, pegel-pegel, aku mau ke kasur dulu, mau selonjoran " jawab Cana.

Atlas menatap nya makin heran dan tertawa sekilas.

"Dari tadi kamu bukan nya selonjoran ya ? " Celoteh Atlas.

"Bawel banget sih At, keram tau kaki aku "

Atlas berjalan menghampiri Cana dan memegang kaki nya "aku pijitin ya, kamu pasti capek kan tadi masak ? "

Pipi Cana yang mulai mengeluarkan warna merah tomat hingga ke kuping nya.

"I-iya, yaudah iya " dengan senyuman hangat dan memperlihat kan gigi nya membuat Atlas tampak lebih manis dan menawan.

Bahkan Cana pun tidak bisa mengalihkan pandangan nya ke arah lain.

"Aku ganteng ya ?? " Tanya Atlas sontak membuat Cana menjawab apa yang ada pikiran nya tanpa disadari.

"Iya, kamu maniss, aku suka " jawaban yang Cana lontarkan dari bibir nya sendiri membuat Atlas bengong dan tidak berkutik sama sekali.

"

Mau dong jadi gula buat Cana " gombalan Atlas hanya di jawab dengan lemparan bantal

__________________________________

Jangan lupa yaa Vote nya ^^

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang