"loh loh, Safa, kok lo sama Alva sih ? " Tanya Cana saat melihat Alva bergandengan tangan dengan Safa.
Dengan senyuman bangga nya Safa hanya melambaikan tangan ke arah Cana dan menyedot kembali minuman nya.
Plak' geplakan yang berhasil melayang ke kepala Safa dari belakang oleh Cana.
"Sombong jir, gue cuma mau nanya sama cowok lo doang bntar elah " ucap Cana.
"Bercanda Cana quuu " Safa memeluk Cana dan bergidik jijik.
"Ih, ngapain lo meluk-meluk gue, " geram Cana sembari melepaskan pelukan Safa.
"Eh, Alva, si Atlas kemana ? Kata nya tadi mau belajar sama lo pas pulang ? " Tanya Cana.
"Ah, enggak tuh, gak ada omongan sama sekali, mungkin bohong kali, karna dia mau ketemu cowok lain " ledek Alva.
"Bego " Cana menggeplak Safa dan Alva sembari berlari ke luar gerbang.
Sesekali ia menengok ke kanan dan ke kiri untuk menemukan Atlas.
"Nyari siapa Can ? " Tanya Pony yang kebetulan mantan sekaligus teman kelas Atlas.
"Atlas " jawab Cana singkat.
"Tadi ada di cafe, "
"Kok lo tau ? "
"Dia ngajak gue tadi, gue balik duluan, dia masih di sana kayak nya "
"Oh "
Cana berlari sesekali ia celingak-celinguk takut kalau Atlas sudah keluar dari sana.
Dilihat nya Atlas dari pintu cafe tersebut yang kebetulan terbuat dari kaca ditengah nya.
"Atlas, " panggil Cana
"Ah, iya ? "
"Kamu disini, "
"Hm, iya, maaf Cana aku bohong soal tadi, "
"Wajar kok At, kamu gapapa ? " Cana menarik bangku dan duduk di depan Atlas.
Di lihat nya mata lelaki itu dengan baik-baik oleh Cana.
"Aku mau sendiri dulu Can, maaf ya "
"A-ah, iya "
"Aku cuma mau balikin ini " Cana memperlihatkan novel yang diberi Atlas waktu itu dan menaruh nya tepat didepan tangan Atlas
"Balikin nya nanti aja, suatu saat kamu kangen aku "
"Aku kangen kamu "
Atlas membulatkan mata nya dan tersenyum pada wanita itu.
"Buat kamu aja "
"Oh iya Can, ini, ada buku lagi, aku kemarin abis beli, kebetulan udah aku baca, pengen aku kasih ke kamu " lanjut Atlas.
Cana menatap nya heran dan menolak buku itu "nanti aja ya At, abis kamu selesai ujian, masa kamu baca buku pelajaran, aku malah baca buku novel, ? "
"Gapa- "
"Aku pergi dulu, kamu juga kan lagi pengen sendiri, dah "
Cana langsung meninggalkan nya sendiri, sementara Atlas masih memperhatikan Cana dari belakang, sampai punggung itu menghilang dari penglihatan nya.
Ditatap kembali novel di tangan nya dan tersenyum.
"Cana Cana " .
•••
"Kita pengen ada in acara graduation, buat anak kelas 12 (dua belas ) setelah lulus nanti, ada yang minat join acara ? " Tutur Kakak kelas itu.
Diperhatikan nya tidak ada Atlas di depan, hanya lelaki yang tidak ia kenal di sana, dan juga ada Gilang yang selama ini terus menggoda nya.
Cana menganggap tidak ada yang penting disana, dipakai nya headset dan memutar lagu "gue juga udah gabung, dipaksa lagi " batin Cana.
Gilang memperhatikan sekeliling kelas dan menemukan Cana yang tidak memperhatikan nya di depan.
Digelengkan nya kepala itu dan tersenyum sinis, "sst, diem dulu bentar " ucap Gilang.
Cana masih tidak menghiraukan Gilang dan setia menatap keluar jendela dengan wajah murung nya.
"Cantik, perhatiin dong " goda Gilang.
Safa memperhatikan Cana bingung dan dengan cepat langsung melihat ke arah Gilang yang berjalan ke meja nya .
"Can, Cana, please Cana " ucap Safa pelan sembari menyenggol siku Cana.
"Hm " jawab Cana
"Hei Cantik, jangan jutek gitu dong, kakak disini lagi jelasin loh, masa kamu gak dengerin sih, " Safa berdiri dari tempat duduk nya setelah Gilang membuat isyarat menyuruh Safa pindah.
"Apaansih, diem " sewot Cana.
"Kamu kok gitu sih ? Sama kakak, cium nih ya "
"Najis, mesum bangsat " Cana menendang Gilang sampai jatuh dari bangku dan berdiri melihat Gilang yang sudah tersungkur di bawah.
"Enak ? " tanya Cana
"Heh, jangan mentang-mentang lo cewek gue takut sama lo, udah gue sayang, kok masih ngelunjak, nih ya gue bilangin ke lo Cana sayang, mending sama gue, dari pada Atlas, Atlas tuh, tolol, bego, gak pinter dalam nge belai cewek "
Kemarahan nya yang sudah diambang batas, membuat nya melangkah ke depan Gilang dan melempar headset nya ke tanah.
"Lo, gak usah jelek-jelek in orang yang bahkan di atas lo, jauh di atas lo, dan lo, cuma orang gila yang terus ngejelekin orang waras "
"Sekali lagi lo jelek-jelekin Atlas didepan gue, gak bakal ada nama Gilang di sekolahan ini, " lanjut Cana.
Gilang berdiri dan mensejajarkan posisi nya dengan Cana. Dilihat nya wanita itu dan dielus pelan pipi Cana.
"Bego " Cana menepis tangan itu dan menonjok Gilang hingga bersentuhan dengan tanah kembali.
Haii guys, aku bakal update cerita teenfiction lagi, judul nya "Just No " kalian bisa baca nanti yaa, beberapa hari lagi, dan jangan lupa Vote ans comment nyaa makasih ^^

KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love
Подростковая литература[COMPLETED] [POSSESSIVE × COOL ] Lelaki itu datang, menghampiri ku, mendekati ku secara perlahan. Hingga akhirnya sifat dimana aku selalu dingin kepadanya itu hanyalah masa lalu semata. Aku menghargai perasaan nya, namun lambat laun itu berubah men...