Dua

4.2K 183 13
                                    

Hari ini adalah hari kedua MOS dilaksanakan. Para anggota osis tengah menyiapkan diri untuk kegiatan hari ini.

"Dan,lo ada bawa data siswa kelas X IPA 4 gak?" Yuri bertanya kepada Zidan sambil mencari data kelas X IPA 4 diatas meja.

"Gak. Gue gak liat. Lagian itu kan kelas yang lo urus,ngapain nanya ke gue." Setelah mengatakan itu Zidan keluar dari ruang osis.

Yuri kesal dan mencibir Zidan, "Untung ganteng,coba kalo gak. Udah gue tendang sampe mars."

Bisa dibilang Yuri adalah salah satu penggemar Zidan disekolah. Tapi itu dulu. Sebelum dia mengetahui bahwa Zidan orang yang over cuek dan menyebalkan.

***

"Fa,hari ini lo jaga di lapangan sama gue ya." Nafa hanya mengangguk sebagai jawaban.

Entah kenapa,hari ini Nafa sangat malas untuk berjaga. Dari tadi dia hanya diam,menggeleng dan mengangguk sebagai isyarat.

"Fa? Lo kenapa deh?" Franda meletakkan tangannya dikening Nafa.

'Gak panas,tapi kok kayak lemes gitu ya' batin Franda.

"Apaan deh lo. Gue gak sakit ya." Nafa menyingkirkan tangan Franda yang ada dikeningnya.

Franda bingung,kenapa Nafa jadi marah-marah seperti ini?

"Lo pms ya?" Nafa menatap tajam Franda yang sedang memasang tampang sok serius.

"Sok tau lo."

Akhirnya Franda menyerah. Membiarkan Nafa sendiri yang akan bercerita kepadanya.

***

Di lapangan....

Franda dan Nafa saat ini sedang berada di pinggir lapangan,mengurus adik kelas yang tiba-tiba pingsan.

"Haduh Fa,ini kok gak sadar-sadar ya?" Franda panik,segala cara telah dilakukan untuk menyadarkan adik kelas yang tengah pingsan ini.

Nafa yang melihat Franda panik,hanya mencibirnya.

"Mending lo ambil minyak putih sana. Daripada disini cuma ribut doang." Franda menuruti kata Nafa dan segera beranjak untuk mengambil minyak putih.

'Lah,ini kan adik kelas yang kemarin gue tabrak'

Nafa baru mengingatnya,adik kelas yang sedang pingsan ini adalah orang yang kemarin bertabrakan dengannya.

Ketika Nafa mencoba untuk menyadarkan Diana--nama adik kelas tersebut--Franda datang dengan tergopoh-gopoh sambil membawa minyak putih.

"Lo ngambil minyak ke mars? Lama banget sih." Nafa langsung merebut minyak putih yang berada ditangan Franda.

Franda yang masih bernafas dengan tersenggal-senggal hanya diam. Dia terlalu lelah berlari dari lapangan menuju ruang UKS lalu ke lapangan lagi.

Nafa masih mencoba menyadarkan Diana,dengan mengoleskan minyak putih tersebut ke telapak kaki Diana.

Beberapa menit kemudian,terlihat pergerakan di kaki Diana. Dia pun tersadar.

Franda dan Nafa bernafas lega. Akhirnya Diana sadar juga.

"Kak,gue kenapa?" Diana bertanya dengan suara serak.

Nafa membantu Diana bangun, "Tadi lo pingsan,terus dibopong kesini sama anak osis. Pasti lo belum sarapan ya? Soalnya tadi lo lemes banget."

Diana mengangguk. Lalu Franda memberikan sebungkus roti dan segelas air mineral kepada Diana.

"Makasih kak." Franda hanya tersenyum menanggapinya.

"Yaudah. Ini lo makan dulu biar gak lemes. Nanti pas istirahat lo beli makan di kantin ya. Biar gak pingsan lagi pas kegiatan." Diana hanya mengangguk mendengar penuturan Nafa dan mengatakan 'iya'.

Silent Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang