'Sebenarnya,jenis perasaan apa yang sedang aku rasakan ini?' -Zidan Zahwan R.
⬜◻◼◼◻⬜
"Woy tunggu!!" Wira berteriak saat melihat Zidan yang langsung keluar saat jam istirahat berbunyi.
"Woy!! Tungguin gue napa!!" Arya buru-buru memasukkan peralatan menulisnya,kemudian menyusul Wira dan Zidan yang sudah tidak terlihat.
Saat sampai diambang pintu,Arya menghentikan langkahnya, "Lo gak ikut?" Tanyanya kepada Radit.
Radit menggeleng, "Nanti gue nyusul." Arya mengacungkan ibu jarinya dan kembali melanjutkan langkahnya.
Sekarang hanya ada Radit yang berada dikelas dan beberapa anak lainnya yang sedang membaca buku.
Radit bosan lalu mengeluarkan handphone dari saku celana abu-abunya,memainkan game Zombie Tsunami yang sering dimainkan oleh Wira dan Arya.
Hanya sebentar,karena Radit merasa bosan dan perutnya sudah berbunyi minta diisi.
Radit bangkit,lalu menyusul ketiga temannya yang sudah berada dikantin menikmati makanannya dengan nikmat.
***
"Fa,kok tumben sih lo gak bawa motor?"
Nafa menggeleng lalu menjawab, "Gue lagi males bawa motor hari ini."
Franda menganggukkan kepalanya lalu bangkit dan menarik tangan Nafa, "Mau kemana?" Tanya Nafa heran.
"Lo gak mau ke kantin?"
Nafa tanpak berpikir sejenak lalu bangkit dari duduknya dan menarik tangan Franda keluar kelas, "Ayo." Kata Nafa dengan semangat.
Franda hanya mengikutinya saja. Ketika sudah berada di kantin,Franda mengedarkan pandangannya dan mendapat satu meja yang kosong.
Kini giliran Franda yang menarik Nafa menuju meja tersebut. Setelah itu mereka duduk.
"Mau pesen apa?" Tanya Franda.
Nafa tampak berpikir dan berdiri lagi, "Gue ikut lo aja deh. Daripada gue duduk sendiri disini." Franda menganggukkan kepala dan melangkahkan kakinya bersama dengan Nafa.
Sampai ditempat,Nafa hanya membeli sebotol air mineral dingin yang mendapat tatapan dari Franda, "Beli itu aja? Yakin?" Nafa menganggukkan kepala dan menuju kembali ke kursi dengan Franda yang membawa berbagai cemilan.
"Kok tumben sih cuma beli air mineral aja?"
"Gue lagi males makan." Jawab Nafa sambil mengeluarkan handphonenya.
"Oh iya,lo belum cerita gimana ngedate lo sama Radit waktu itu." Nafa tersentak,dan menaruh handphonenya diatas meja.
"Ya gak gimana-gimana. Ya gitu." Franda yang tidak puas dengan jawaban Nafa mengangkat sebelah alisnya.
"Lo gak pinter bohong Nafa Aulia."
Percuma saja jika Nafa mengelak,karena Franda pasti tahu bahwa dirinya berbohong.
"Dia nembak gue." Tiga kata tersebut langsung meluncur begitu saja dari bibir Nafa.
Franda yang mendengarnya merasa kaget, "Serius lo?! Demi apa?!" Nafa menganggukkan kepalanya.
"Iya. Lo gak percaya banget sih. Emang tampang gue ada tampang pembohongnya?" Franda menggeleng polos.
"Ceritanya gimana?" Lalu Nafa menarik Franda menuju kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love✔
Novela JuvenilGue cinta sama dia. Tapi yang tau perasaan ini cuma gue. Iya,karena gue gak pernah nunjukin ke dia secara terang-terangan. Gue mencintai dia dalam diam. -Nafa Aulia Azahra- Gue gak tau ini nyata atau cuma perasaan gue aja. Cewek itu selalu liatin gu...