Jika punya sahabat saja sudah membuat bahagia,untuk apa susah-susah mencari pacar yang tidak akan bisa memberikan kebahagiaan yang sesungguhnya?
***
Nafa baru saja mengirimkan alamat rumahnya pada Arzan. Ia mengaku lupa arah kerumahnya. Jadilah Nafa sekarang berdiri didepan teras dengan atribut sekolah yang lengkap. Bosan menunggu,akhirnya ia mengirimkan Franda pesan.
Nafa Aulia : Gue bosyen sangadh. Arjan lama banget,gue takut telat
Tanpa menunggu lama,Franda langsung membalas pesannya.
Franda Afrina : Serius lo dia belum sampai? Lama banget deh,ini udah setengah 7
Terdengar suara klakson dari luar pagar rumahnya. Nafa berlari dan melihat Arzan yang tersenyum lebar kearahnya.
"Lo lama banget tau!" Gerutu Nafa setelah duduk disebelah Arzan dan memasang seatbelt.
"Gue bingung sama jalannya."
"Kelamaan di Bandung sih,lo."
Lalu Arzan segera melajukan mobilnya menuju rumah Franda yang masih berada di komplek yang sama dengan Nafa.
***
Sebuah mobil CR-V berwarna putih memasuki halaman SMA Pelita yang luas. Siswa yang berlalu lalang menghentikan sejenak langkahnya,untuk melihat siapa datang menggunakan mobil.
Karena jarang sekali ada yang mengendarai mobil kesekolah. Paling hanya satu atau dua siswa yang membawa mobil. Mengingat Jakarta yang macet,mereka lebih memilih mengendarai roda dua atau naik ojek online.
Arzan yang pertama keluar dari mobil,disusul Nafa dan Franda. Banyak pasang mata mengarah pada tiga orang itu. Mungkin mengagumi ketampanan Arzan? Atau heran melihat Franda dan Nafa keluar dari mobil yang sama dengan laki-laki jangkung itu?
Entahlah,tapi sudah banyak bisik-bisik tetangga yang ingin mengetahui mengapa Nafa dan temannya yang bar-bar itu bisa datang dengan laki-laki yang sialnya tampan.
"Baru juga hari pertama,tapi gue udah jadi sorotan aja. Mungkin karena mereka terpesona sama wajah gantengnya gue." Franda dan Nafa mendesis mendengar Arzan yang terlalu membanggakan dirinya sendiri.
"Ayo masuk!" Franda langsung menyeret Nafa,tanpa repot-repot berpamitan pada Arzan yang masih berdiri dibelakang mobilnya.
"Dasar cewek gak tau terima kasih." Arzan menggerutu kesal ketika melihat punggung Nafa dan Franda sudah menjauh darinya.
Sekarang ia harus mencari ruang kepala sekolah sendirian. Seandainya dua gadis itu tidak meninggalkannya,pasti sekarang ia tidak akan tersesat di koridor dan melihat tatapan memuja dari siswa perempuan.
"Astaga,gue harus kemana? Dari tadi muter-muter disini aja." Gerutu Arzan sambil menyeret kakinya untuk duduk di bangku koridor.
"Eh eh,gue mau nanya dong!" Ucap Arzan saat melihat ada seseorang yang melintas didepannya.
"Kenapa?" Tanya seseorang itu sambil meneliti Arzan dari atas kebawah.
Arzan menggaruk tengkuknya bingung, "Emhh,anterin gue ke ruang kepsek bisa?" Gadis itu mengangguk lalu menginstruksi Arzan untuk mengikutinya.
Selama berjalan mereka hanya diam. Tak ada satupun yang mengeluarkan suaranya. Arzan yang sudah gatal ingin bertanya akhirnya meloloskan satu pertanyaan, "Nama lo siapa?"
Gadis itu berhenti sejenak dan mengulurkan tangannya kepada Arzan, "Gue Diana. Lo murid pindahan ya?" Arzan menganggukan kepalanya dan menerima uluran tangan Diana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love✔
Teen FictionGue cinta sama dia. Tapi yang tau perasaan ini cuma gue. Iya,karena gue gak pernah nunjukin ke dia secara terang-terangan. Gue mencintai dia dalam diam. -Nafa Aulia Azahra- Gue gak tau ini nyata atau cuma perasaan gue aja. Cewek itu selalu liatin gu...