Empat

3.2K 145 4
                                    

Upacara penutupan MOS telah selesai. Seluruh siswa kelas 10 dan anggota osis berhamburan menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka atau hanya sekedar duduk sambil mengobrol.

Saat empat sekawan tiba dikantin,semua mata memandang kearahnya. Seakan memuja ketampanan empat lelaki tersebut.

"Aduh kak Zidan ganteng bangett.." Celetuk salah seorang siswi.

Radit,Arya dan Wira hanya terkekeh mendengarnya. Sedangkan Zidan merasa masa bodoh dengan keadaan sekitarnya.

"Ih gantengan kak Radit tau. Kak Zidan mukanya flat gitu." Temannya yang lain menimpali ucapan siswi tadi.

"Tuh,Dan,dengerin. Punya muka jangan flat. Sekali-kali senyum." Zidan hanya menggelengkan kepalanya mendengar pernyataan Wira barusan.

"Bener tuh,Dan. Sekali-kali bikin masa putih abu-abu lo berwarna. Jangan cuma ngurusin osis terus. Cari cewek gitu misalnya." Radit menganggukkan kepalanya mendengar ucapan Arya.

Zidan menghela nafas,mendengar ocehan temannya membuat dirinya merasa pusing.

Bukannya tidak mau mendekati perempuan. Hanya saja dirinya malas untuk berurusan dengan mahluk bernama perempuan.

Kata Zidan,perempuan itu ribet,dikit-dikit heboh,punya mulut gak bisa dikontrol,suka ngatur ini-itu. Pokoknya Zidan belum siap menghadapi sifat perempuan yang bisa saja membuat kepalanya pecah.

"Woy,Dan!! Bengong mulu." Arya membuyarkan lamunan Zidan.

"Apaan sih lo,bikin kaget." Radit dan Wira terkekeh melihat Zidan memarahi Arya.

"Dan,ada Nafa tuh." Ucap Wira sambil menunjuk Nafa dan Franda yang baru saja memasuki kantin.

Zidan mengikuti arah pandang Wira,dan benar disana terlihat Nafa dan Franda sedang berjalan kearah warung Bang Didin.

Saat Zidan sedang menatap Nafa,tiba-tiba saja Nafa juga ikut menatapnya. Tatapan mereka bertemu. Tapi Zidan segera memutuskan kontak mata mereka.

'Kok gue deg-degan ya?' Zidan bertanya dalam hati.

"Uhuk!! Kayaknya ada yang mulai jatuh cinta nih." Radit menyindir Zidan dengan nada yang dibuat-buat.

"Apaan deh lo." Zidan salah tingkah karena ketahuan sedang menatap Nafa dari kejauhan.

***

Nafa dan Franda saat ini tengah berjalan ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah berdemo dari tadi.

Saat sudah sampai di kantin,mereka berdua segera menuju warung Bang Didin dan memesan makanan.

Franda tengah serius dengan game di handphonenya. Sedangkan Nafa sedang mengedarkan pandangannya. Siapa tau dia bertemu dengan Zidan.

Benar dugaannya,bahwa dia bertemu pandang dengan Zidan. Tatapannya bertemu dengan tatapan Zidan yang datar.

Tapi,kenapa Zidan menatapnya seperti itu? Apakah ada yang salah dengan dirinya?

Tak lama kemudian,Zidan memutuskan tatapan mereka,seakan menghindari.

'Huft.. kenapa ngehindar sih?' Nafa jadi geram sendiri setelah Zidan memutuskan kontak mata mereka.

Franda menyenggol lengan Nafa, "Fa,liatin apa?" Nafa hanya menggeleng.

"Udah jadi nih. Yuk kita makan." Ucap Franda dengan semangat 45 nya.

Franda pun mencari tempat untuk mereka makan. Nafa hanya mengikutinya dari belakang sambil membawa nampan berisi pesanan mereka.

"Fa,sini aja yuk." Nafa mengangguk dan meletakkan nampan tersebut diatas meja.

Silent Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang