DuaPuluhTujuh

2.1K 91 0
                                    

Aroma masakan menyeruak ketika Nafa melewati dapur yang letaknya tak jauh dari ruang tamu. Nafa berjalan kearah dapur,mengabaikan niat awalnya yang akan membereskan buku dikamarnya.

"Ma,mau dibantuin gak?" Tanya Nafa ketika melihat Desi sedang berkutat dengan penggorengan didepannya.

"Gak usah,yang ada nanti kamu malah ngerusuh disini."

"Ya ampun,mau dibantuin malah nolak,yaudah aku pergi aja." Nafa berpura-pura marah kepada Desi,niatnya agar Desi mau dibantu olehnya.

"Yaudah sana,lagian mama gak butuh bantuan kamu,ini udah mau selesai." Ternyata ekspetasi tak pernah sesuai dengan realita. Mamanya malah menyuruhnya pergi dari dapur.

Nafa menghentakkan kakinya sebal,karena Desi menolak untuk dibantu. Nafa keluar dari dapur dan berjalan kearah kamarnya.

"Mau dibantuin bukannya diterima eh ini malah ditolak. Ckck." Nafa bergumam sendiri sambil menggelengkan kepalanya.

"Eh handphone gue mana?" Nafa celingukan mencari handphone yang lupa diletakkan dimana olehnya.

"Ish.. kok gue lupa sih naruh dimana." Nafa berjalan mondar-mandir sambil mengingat kembali dimana ia meletakkan handphonenya.

"Ini lagi,buku belum gue beresin." Nafa jadi uring-uringan ketika melihat bukunya yang masih berserakan diatas meja.

Kemudian Nafa membereskan buku-buku yang berserakan diatas meja belajarnya sambil mengecek,siapa tahu saja handphonenya berada dimeja belajar.

Dan tanpa disadari Nafa,ternyata handphone yang dicarinya berada tepat dibawah buku yang diambilnya.

Prang....

Nafa terkejut ketika mendengar sebuah benda jatuh. Diliriknya benda tersebut yang tergeletak tak berdaya didekat kakinya.

"Ya allah handphone gue!!!" Nafa berteriak histeris ketika mendapati benda yang dari tadi dicarinya tergeletak dibawah dengan keadaan casing handphone dan baterai yang terlepas.

Nafa memungutinya,lalu merakit ulang handphonenya dan menyalakan tombol on. Menyala!! Untung saja handphone nya masih mau menyala. Itu berarti Nafa terhindar dari omelan mamanya.

"Giliran dicari gak ketemu,kalo gak dicari tiba-tiba muncul." Nafa bergumam kesal dan meletakkan handphonenya diatas kasur agar kejadian tadi tidak terulang.

Nafa kembali membereskan bukunya sambil menunggu handphonenya yang masih loading akibat terjun bebas dari atas meja.

"Nafa!! Keluar sayang,makanannya udah siap." Terdengar suara Desi yang memanggil untuk menyuruhnya menuju meja makan.

"Iya ma,bentar lagi!!" Nafa balas berteriak agar suaranya terdengar oleh Desi yang berada dimeja makan.

"Lama amat loadingnya. Biasanya gak gini-gini banget." Nafa meninggalkan handphonenya dikamar,dan menuju meja makan dengan cepat agar Desi tidak mengomel karena dirinya yang lama.

Tring....

Ketika Nafa berada diambang pintu,handphonenya berbunyi. Pertanda ada pesan masuk. Nafa berbalik untuk mengeceknya.

"Nafa cepetan!!!" Baru saja akan mengambil handphonenya,Desi sudah berteriak kembali menyuruhnya cepat.

"Iya sebentar!!" Nafa membatalkan niat untuk mengecek handphonenya dan segera berlalu menuju meja makan yang letaknya tidak jauh dari dapur.

***

Zidan bergerak-gerak gelisah diatas tempat tidurnya. Entah apa yang membuatnya gelisah seperti ini. Sesekali Zidan mengecek notifikasi handphonenya. Berharap ada pesan masuk.

Silent Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang