EmpatPuluh

1K 56 2
                                    

Untuk menemani kalian yang malam minggunya dirumah. Kurang baik apa aku update dua kali sehari :v
Mungkin kedepannya,kalo aku inget ya,bakal update dua kali sehari. Biar pas lebaran cerita ini bisa selesai update yg udh di revisi.

Happy reading❤

***

Tok tok tok

Nafa segera berlari ke depan untuk membuka pintu. Siapa yang datang kerumahnya malam-malam begini?

Ceklek

Nafa menatap bingung seorang driver ojek online yang membawa sebuah paper bag yang lumayan besar.

"Maaf,mas cari siapa?"

"Dengan mbak Nafa ya?" Nafa mengangguk kemudian memperhatikan barang yang dibawa driver tersebut.

Perasaan,Nafa tidak memesan apapun secara online. Ia jadi bingung sendiri. Apakah paket ini salah alamat?

Kemudian driver tersebut tampak menelpon seseorang. Samar-samar Nafa mendengar pembicaraan mereka.

"Halo,mas. Ini paketnya udah sampai ditempat tujuan. Langsung saya kasi aja ya? Oh iyaiya,nanti transfer aja ya,mas. Saya buru-buru,ada orderan lagi. Yaudah saya tutup ya,mas."

Nafa mengernyit bingung,kira-kira siapa yang mengiriminya paper bag yang entah berisi apa.

"Mbak,ini paketnya ya. Yaudah saya balik dulu." Kata driver tersebut sambil mengulurkan paper bag tersebut kepada Nafa.

"Emm.. mas,kalo boleh tau,siapa yang kirim ini untuk saya?" Tanya Nafa sambil menerima paper bag tersebut.

"Itu dari temennya,mbak. Aduh saya jadi iri deh,cuma temen tapi perhatian banget sama mbaknya." Driver tersebut malah tersenyum-senyum sendiri setelah bercerita. Segera menyadari kebodohannya,driver tersebut berpamitan kembali pada Nafa.

"Yaudah,mbak,saya pamit dulu ya." Nafa mengangguk dan membiarkan driver itu pergi.

Nafa duduk diruang tamu,sempat berpikir untuk membukanya. Tapi ia urungkan. Lebih baik membuka di kamarnya saja. Daripada nanti mamanya tahu dan jadi heboh karena Nafa mendapat kiriman.

"Siapa tadi,Fa?" Baru saja Nafa berdiri,sang mama sudah terlebih dulu menghampirinya.

"Driver ojek online ma." Jawab Nafa jujur.

"Ngapain? Kamu ada beli sesuatu?" Nafa menggeleng sambil berusaha menyembunyikan paper bag itu dibelakang tubuhnya.

Desi memicingkan matanya curiga,melihat tingkah Nafa yang seperti menyembunyikan sesuatu di belakang tubuhnya.

"Itu apa yang kamu sembunyikan?" Nafa tergagap,lagipula tubuhnya tidak akan bisa menutupi paper bag yang ukurannya jumbo ini.

"Eh..ini...dari temen." Perlahan Nafa mengeluarkan paper bag yang sedari tadi disembunyikan. Percuma jika terus disembunyikan,lagipula Desi sudaj mengetahuinya.

"Temen?" Nafa mengangguk ragu. Sebenarnya siapa teman yang mengiriminya paper bag berukuran jumbo ini?

Franda?

'Gak mungkin tuh anak,lagian kurang kerjaan banget dia ngirim pake ojek online.' Nafa menggeleng,menepis pikirannya bahwa Franda yang mengiriminya.

Arzan?

Nafa menggeleng lagi. Arzan saja jarang mengiriminya pesan. Bahkan ketika Nafa ulang tahunpun Arzan hanya akan memberikannya ucapan,tanpa repot-repot mengiriminya hadiah. Padahal jarak Jakarta-Bandung tidak terlalu jauh.

Silent Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang