TigaPuluhEmpat

1.4K 90 16
                                    

1000 maaf mungkin tidak akan cukup untuk menebus kesalahanku

***

Hari ini,hari dimana Zidan cs akan melaksanakan rencana yang sudah mereka susun sedemikian rupa. Cafe sudah mereka booking. Tentu saja dengan harga yang tidak terlalu menguras kantong mereka.

"Dit,lo udah kasi tau Nafa belum kalo lo janjiannya jam 3 sore?" Wira bertanya,seketika Radit langsung menepuk jidatnya.

"Anjir,untung lo ingetin." Radit segera merogoh saku celananya,mengambil handphone dan mengetikkan pesan untuk Nafa.

Raditya : Nanti gue jemput jam 3 sore. See you

Belum sempat Radit menaruh handphonenya satu notifikasi sudah muncul di layarnya.

Nafa Aulia : Oke sip

Radit menaruh kembali handphonenya dan membantu Arya dan Wira yang sibuk menghias cafe.

"Ada yang bisa gue bantu?" Semua menoleh kearah suara dan menemukan Zidan yang sudah berpakaian rapi mengenakan kaos putih yang dibalut dengan kemeja kotak-kotak berwarna merah,celana jeans hitam dan sneakers kesayangan miliknya.

"Wihh....pak bos udah siap nih. Keren!!" Wira mengacungkan ibu jarinya dan dibalas senyuman oleh Zidan.

Dalam hati Radit tertawa miris,begitu menyedihkan hidupnya sampai ia harus mengorbankan perasaan untuk sahabatnya sendiri.

"Kalo gak kuat,mending lo pergi dari sini sekarang." Perintah Arya kepada Radit ketika melihat tatapan sendunya kearah Zidan.

"Enggak!! Gue mau tetep disini."

"Terserah lo aja." Arya kembali melanjutkan aktivitasnya tanpa menghiraukan Radit yang hanya diam memandangi Zidan.

"Gue siap terluka asalkan orang yang gue sayang bisa bahagia "

***

Nafa terlihat mondar-mandir dengan lemari terbuka dan beberapa pakaian yang berserakan diatas kasur.

"Lo diem dong. Gue pusing nih liatnya." Protes Franda ketika melihat Nafa seperti cacing kepanasan.

"Gue gak punya baju bagus. Gimana gue bisa tenang. Sedangkan gue perginya 2 jam lagi."

"Girls problem!! Baju dilemari seabrek dan lo bilang gak punya baju?" Franda jadi mengomel sendiri.

"Lagian elo cuma mau jalan sama Radit,bukan diajak nikah." Nafa memutar bola matanya kesal.

"Pikiran lo ngelantur. Sekolah dulu yang bener baru mikirin nikah."

Franda pura-pura saja tidak mendengar ocehan Nafa. Malas berdebat,lebih baik ia membantu Nafa memilih pakaian yang cocok untuk digunakan.

"Lo pake ini aja gimana?" Franda menunjukkan sebuah dress berwarna navy dengan panjang lengan 3/4 dan terdapat kerutan dibagian pinggangnya.

"Apa gak terlalu berlebihan? Gue mau pergi Franda,bukan mau pesta." Franda mendengus kesal dan melempar dress tersebut keatas kasur.

"Ya terus? Lo mau yang kayak gimana? Gue pusing nih,udah hampir 2 jam kita milih baju tapi gak cocok semua."

"Gimana kalo gue pake ini?" Tanya Nafa sambil menunjukkan celana jeans hitam serta baju putih tanpa motif dan jaket denim.

Franda mendengus kesal, "Kalo gue tau lo bakalan milih itu,dari awal gue gak usah dateng kesini."
Nafa terkekeh mendengar nada ketus Franda, "Ya habis,masak gue mau pake dress sih? Kan Radit bawa motor."

Silent Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang