Setelah mengantarkan Franda masuk kerumahnya,Nafa harus berjalan kaki menuju rumahnya sendiri,karena malas untuk memakai motor Franda.
Hitung-hitung untuk olahraga yang tadi tidak sempat karena ada insiden kecil.
Selesai menutup pagar rumah Franda,Nafa melihat rumah yang berada didepan rumah Franda. Rumah Radit terlihat sepi,hanya ada motornya saja yang terparkir dihalaman.
Belum sampai lima langkah,suara yang sangat dikenali Nafa memanggilnya.
"Nafa!!!" Nafa menolehkan kepalanya dan mendapati Radit sedang berdiri didepan pagar rumahnya hanya menggunakan kaos oblong warna putih dan celana jeans selutut.
Nafa sempat terpana ketika melihat lengan Radit yang terbentuk sempurna karena ototnya yang menonjol.
"Nafa,sini bentar." Nafa segera tersadar dari lamunannya ketika Radit memanggilnya lagi.
Nafa berjalan kedepan pagar rumah Radit, "Kenapa?"
"Nanti gue jemputnya agak telat dikit gapapa kan? Soalnya mama gue minta dianterin ke toko kue dulu."
Nafa menanggukkan kepalanya, "Iya gapapa,asal jangan kelamaan ya. Nanti mama gue malah gak ngasi keluar."
"Oke. Lo mau pulang ya? Mau gue anter gak?" Nafa berpikir lalu menggeleng.
"Gak usah deh. Gue pulang sendiri aja. Sampai nanti siang yaa. Dah....." Nafa langsung pergi setelah mengatakannya.
Radit yang melihatnya hanya tersenyum samar dan menggelengkan kepalanya, "Lo lucu banget sih. Jadi pengen gue karungin."
***
"Fa,kok pulang sendiri? Franda mana?" Desi bertanya ketika Nafa baru masuk kerumah.
"Tadi Franda jatuh,terus Nafa anterin pulang."
Desi kaget ketika mendengar bahwa Franda jatuh, "Kok bisa jatuh sih? Emang kamu bawa motornya gak pelan-pelan?"
Nafa memutar bola matanya, "Mama,Franda itu jatuh kesandung batu. Bukan gara-gara Nafa."
Desi bernafas lega, "Mama kira kamu yang bikin Franda jatuh."
"Ya gak lah,ma. Udah ah,aku mau mandi dulu. Gerah banget."
Nafa langsung menuju kamarnya,tapi sebelum pintu tertutup Nafa kembali bersuara, "Ma,nanti aku mau pergi. Sebentar aja kok. Janji deh gak bakal lama."
"Bener ya gak lama. Tapi sama siapa?"
"Bener kok,ma. Sama Radit." Nafa menutup pintu kamarnya sebelum mamanya bertanya lebih lanjut dan dirinya tidak jadi mandi.
"Dasar anak durhaka." Desi menggerutu ketika akan bertanya tapi Nafa sudah menutup pintu kamarnya.
Nafa yang mendengar mamanya menggerutu hanya terkikik pelan. Kemudian berjalan kearah kamar mandi untuk menyegarkan diri.
***
Setelah selesai membersihkan diri,Nafa menuju lemari bajunya untuk memilih pakaian yang akan digunakannya pergi bersama Radit.
Setelah berkutat cukup lama didepan lemari,akhirnya Nafa memilih pakaian yang simple dan nyaman digunakan.
Celana jeans hitam yang digulung sampai atas mata kaki,tanktop putih yang dilapisi dengan kemeja kotak-kotak,slingbag berwarna hitam dan sepatu coklat.
Selesai dengan urusan pakaian Nafa berdiri didepan meja rias. Lalu Nafa memoleskan sedikit lipgloss pada bibirnya dan menaburkan bedak bayi pada pipinya.
Setelah itu Nafa menuju teras rumahnya untuk menunggu Radit.
***
Sudah hampir 15 menit Nafa menunggu Radit didepan teras rumahnya. Tapi yang ditunggu-tunggu belum datang juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love✔
Teen FictionGue cinta sama dia. Tapi yang tau perasaan ini cuma gue. Iya,karena gue gak pernah nunjukin ke dia secara terang-terangan. Gue mencintai dia dalam diam. -Nafa Aulia Azahra- Gue gak tau ini nyata atau cuma perasaan gue aja. Cewek itu selalu liatin gu...