DuaPuluhDua

2.2K 110 0
                                    

'Cinta memang egois,tapi bukan berarti aku harus memaksa dia untuk mencintaiku,kan?' -Raditya

⬜◻◼◼◻⬜

Setelah Nafa menyelesaikan kegiatan minum es kelapanya,ia bangkit untuk merasakan angin yang berhembus menerbangkan rambutnya yang ia kuncir dengan asal.

Nafa memejamkan matanya,sambil menerka-nerka Radit akan membawanya kemana.

Mengingat Radit,sudah hampir 10 menit dia meninggalkan Nafa disini seorang diri. Katanya sih ke toilet,tapi kenapa lama sekali?

Apa jangan-jangan,Radit mau meninggalkannya seorang diri disini?

Nafa menggeleng-gelengkan kepalanya ketika pikiran buruk mulai muncul di kepala cantiknya itu.

"Lo ngapain geleng-geleng kepala gitu? Lagi goyang ajep-ajep?" Nafa menolehkan kepalanya ketika suara Radit terdengar.

"Lo lama banget sih? Gue berlumut tau nungguin lo." Nafa berdecak kesal dan menghentak-hentakkan kakinya dipasir pantai yang putih.

'Lucu banget sih ya allah...'

"Ya namanya juga panggilan alam,lagian toiletnya ada diujung sana." Kata Radit sambil menunjuk toilet yang letaknya lumayan dari tempat mereka berdiri sekarang.

"Yaudah,sekarang lo mau bawa gue kemana?" Nafa melirik jam dipergelangan tangannya, "Ini udah jam setengah empat."

Radit menghembuskan nafasnya, "Mama lo nyuruh pulang jam berapa?" Nafa menggeleng.

"Kalo gue ajak liat sunset mau gak?" Mata Nafa langsung berbinar ketika mendengar kata 'sunset'.

Nafa menganggukkan kepalanya, "Iya,gue mau." Kemudian Radit tampak berpikir.

"Emang nanti mama lo gak nyariin? Apalagi besok ujian sekolah." Radit mengatakannya dengan harap-harap cemas. Takut Nafa akan mengajaknya pulang dan hancur sudah semua rencana yang disusun.

"Iya gaapa. Nanti biar gue bilang sama mama. Lagian tadi gue udah belajar kok."

'Syukurlah.' Ucap Radit dalam hati ketika Nafa tidak menolak ajakannya.

"Tapi lo gak bakal dimarahin sama mama lo kan?" Nafa menggeleng dengan antusias. Kapan lagi coba liat sunset ditemani dengan cowok ganteng? Eh...

"Yaudah deh. Tapi kalo lo dimarahin sama mama lo,bilang ke gue ya. Nanti gue yang bakal jelasin." Nafa mengangguk.

"Karena sunset masih lama,gimana kalo kita keliling pantai dulu?" Nafa menggeleng,entah kenapa Nafa sedang malas berjalan.

Ia ingin menikmati hamparan pantai yang luas,dengan deru ombak yang membuat pikirannya tenang.

"Terus lo mau disini aja gitu?" Tanya Radit ketika melihat Nafa malah duduk di pasir beralaskan sepatunya sendiri.

Nafa mengangguk, "Udah lama banget gue gak ke pantai. Rasanya seneng banget waktu tau lo bawa gue ke pantai." Radit tersenyum tipis.

'Gue seneng kalo lo juga seneng.'

"Sini dong duduk!!" Perintah Nafa ketika melihat Radit yang masih berdiri disampingnya.

Radit mengangguk dan langsung duduk dipasir tanpa beralaskan apapun.

Keduanya saling diam,Nafa yang menikmati pemandangan didepannya. Dan Radit yang sibuk dengan pikirannya.

"Naf...."

"Dit..."

Keduanya saling memanggil,kemudian terkekeh ketika tahu mereka memanggil secara bersama.

Silent Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang