'Karena kamu adalah ketidakpastian yang selalu aku semogakan dalam setiap doaku'
***
Nafa segera berlari menuju ruang makan ketika dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 06.40
Itu artinya Nafa bisa terlambat jika tidak segera berangkat."Tumben sih,kamu kesiangan bangun? Pasti tadi habis sholat tidur lagi ya?" Nafa hanya menunjukkan cengiran tak berdosanya.
"Ma,aku gak usah sarapan deh ya. Udah telat banget ini." Mamanya hanya menganggukkan kepalanya dan memberikan kotak bekal yang sudah diisi nasi goreng kesukaan Nafa.
"Nih,makan pas istirahat. Mama tadi sengaja buat nasi goreng,soalnya mama yakin kalo kamu pasti bakalan telat bangun." Nafa menerima kotak bekal yang diulurkan Desi kepadanya.
Cup
Sebuah ciuman Nafa daratkan dipipi kanan Desi, "Makasi ma,Nafa pamit dulu. Assalamualaikum." Nafa segera berlari keluar rumah. Bahkan Desi saja belum membalas salamnya tapi dia sudah berlari keluar.
"Walaikumsalam." Jawab Desi setengah berteriak ketika Nafa sudah berada diambang pintu. Nafa membalikkan badannya menghadap Desi dan melambaikan tangannya. Lalu ia segera berlari menuju garasi dan berangkat dengan kecepatan diluar kecepatan yang biasa ia gunakan.
***
'Aduh sepuluh menit lagi bel. Semoga gak telat.' Batin Nafa terus saja merapalkan doa-doa yang sekiranya manjur digunakan pada saat genting seperti ini.
Ini adalah kesalahanya yang kembali tidur usai sholat subuh tadi. Mengingat doa dalam sholatnya tadi,membuat Nafa jadi terkekeh sendiri ditengah hiruk pikuknya jalanan yang sedikit macet.
Flashback on
Setelah mengucapkan salam,Nafa menengadahkan kedua tangannya yang tertutup mukena berwarna biru. Membaca doa-doa yang memang selalu ia baca saat sholat.
"Ya allah,kalo Zidan memang bukan jodohnya Nafa,tolong jauhin dia dari Nafa. Nafa gak mau dia dateng cuma buat bersinggah aja dihati Nafa. Zidan memang pernah buat Nafa sedih,tapi jangan hukum Zidan seberat apapun itu. Dia cuma salah paham sama Nafa dan Radit." Nafa menghembuskan nafasnya ketika ia berdoa hanya dalam satu tarikan nafas.
"Zidan adalah ketidakpastian yang selalu aku semogakan dalam setiap sujudku pada-Mu. Semoga semua orang yang Nafa sayang selalu bahagia. Amin."
Setelah selesai berdoa,Nafa segera membereskan seluruh peralatan sholatnya. Diliriknya jam yang berada diatas nakas.
Pukul 05.20"Tidur bentar deh. Masih jam segini juga." Lalu Nafa naik ketas kasur dan kembali menarik selimutnya untuk menjelajahi alam mimpi.
Flashback off
Bodoh. Itulah kata yang pantas untuk Nafa. Karena ia hampir saja terlambat ketika mengingat kejadian subuh tadi. Untung saja gerbang sekolah belum ditutup. Jika sudah ditutup,dapat dipastikan jika Nafa tidak akan bisa mengikuti pelajaran hari ini.
"Astagaaa.... untung gue gak telat." Nafa langsung melangkahkan kakinya menuju ke kelas setelah selesai mengunci motor miliknya.
Sampai didepan kelas,Nafa melihat Franda yang sedang asyik melihat handphone dengan kedua telinganya yang tersumbat headset.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love✔
Fiksi RemajaGue cinta sama dia. Tapi yang tau perasaan ini cuma gue. Iya,karena gue gak pernah nunjukin ke dia secara terang-terangan. Gue mencintai dia dalam diam. -Nafa Aulia Azahra- Gue gak tau ini nyata atau cuma perasaan gue aja. Cewek itu selalu liatin gu...