EmpatPuluhEmpat

820 42 0
                                    

Nafa dan Franda sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut Arzan besok.

Euphoria kebahagiaan begitu melekat pada dua gadis yang sedang duduk bersila diatas karpet.

"Gak sabar deh pengen langsung besok."

Franda langsung menyenggol bahu Nafa, "Iya deh,yang mau ketemu sama kesayangan mah gak sabaran mulu." Lalu tawa kedua gadis itu pecah diruang tamu yang sudah bercecer berbagai kertas warna-warni.

"Kalian ketawain apa nih? Kedengeran sampai dapur." Tante Cici ikut duduk sambil memberikan minuman dingin pada dua gadis itu.

"Makasih ya,tante." Ucap Franda dan Nafa bersamaan.

"Iya sayang. Harusnya tante yang berterima kasih karena kalian mau repot-repot nyambut anak badung itu."

"Dia kan sahabat kita tante."

"Yaudah deh,tante ke belakang dulu ya. Nanti kelamaan ditinggal kuenya gosong." Nafa mengangguk dan membiarkan Tante Cici pergi mengurus hal dapur.

"Gue masih penasaran nih sama orang yang kirim boneka ke lo. Emang lo gak penasaran apa?"

Nafa hanya melirik Franda sebentar,kemudian melanjutkan pekerjaannya memotong kertas menjadi segitiga.

Franda menyenggol lengan Nafa, "Ih jawab dong,kok diam aja sih." Jujur saja,Nafa juga penasaran dengan si MR. ZR yang mengiriminya boneka.

Tapi untuk saat ini,rasa penasarannya harus ia tunda dulu. Setelah segala urusan tentang Arzan dan kejutannya,maka Nafa akan mencari tahu.

"Nafa!!!" Kesal karena tak digubris,Franda mengerang marah kepada Nafa yang saat ini cengengesan tidak jelas.

"Aduh sayang,kenapa sih lo? Teriak-teriak ke gue. Sakit tau dengernya." Kata Nafa sambil tertawa meledek Franda yang memasang wajah cemberut.

"Au ah!! Gue sebel sama lo." Franda memunggungi Nafa dan sibuk memompa balon yang berada ditangannya.

"Itu meledak kalau lo pompa terus,Franda." Franda tak menghiraukan ucapa Nafa karena masih dalam mode ngambek.

Dor!!

"WHAT THE--" Franda berjengit kaget ketika balon yang berada ditangannya meledak.

Nafa yang melihatnya pun tertawa tanpa bisa dikondisikan dimana mereka sekarang berada.

"HAHAHAHAHA."

"Nafa berhenti!!" Nafa sampai memegangi perutnya yang terasa sakit karena tertawa tanpa henti.

"Coba aja tadi gue rekam. Sumpah itu muka lo absurd banget. Hahahaha--" Tanpa ba bi bu Franda langsung membekap mulut Nafa yang dengan kejamnya menertawai dirinya yang bersikap konyol.

"Bisa kan ketawa lo dikondisikan? Ini rumah orang,kalaupun ini dirumah lo terserah deh lo mau ngakak sampai mampus juga gue biarin."

Nafa mengangguk dan Franda langsung melepaskan bekapannya, "Maaf,gue kelepasan."

Kemudian mereka berdua melanjutkan pekerjaan mereka sampai selesai. Tinggal menunggu besok maka acara kejutan ini akan berhasil.

***

"Tante,aku sama Franda pulang dulu ya," Pamit Nafa kepada Tante Cici yang sedang tersenyum kearah mereka berdua.

"Assalamualaikum." Franda dan Nafa bergantian menyalimi tangan Tante Cici. Kemudian menaiki motor milik Franda yang terparkir rapi dihalaman rumah Tante Cici.

Tante Cici melambaikan tangannya pada dua gadis yang sudah melajukan motornya sampai depan gerbang rumahnya.

"Pantas mereka berdua jadi kesayangan Arzan. Gadis yang baik dan perhatian." Setelah mengucapkan itu Tante Cici kembali masuk kerumahnya.

Silent Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang