Saat ini Nafa sedang berada di ruang panitia,menunggu Franda datang. Hari ini merupakan hari ketiga MOS diadakan. Dan besok akan diadakan upacara penutupan MOS.
Itu berarti,hari ini Franda dan Nafa akan bekerja ekstra untuk membantu anggota osis.
Nafa melihat jam dipergelangan tangannya. Pukul 06.45 tapi Franda belum juga datang.
"Haduh nih anak kemana sih? Gak biasanya deh jam segini belum datang." Nafa menggerutu sebal.
Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan menampilkan sosok Franda dengan nafas yang tersenggal-senggal.
"Aduh gue telat.... huh...huh..." Franda mengatakannya sambil mengatur deru nafasnya.
"Tumben sih telat?" Franda menoleh sebentar lalu mengacuhkan pertanyaan Nafa.
Nafa menatapnya bingung. Mungkin masih marah gara-gara kemarin. Batin Nafa.
"Lo masih marah ya sama gue gara-gara kemarin?" Franda diam tak berniat untuk menjawab pertanyaan Nafa.
Nafa mendekati Franda yang hanya beberapa langkah dari tempatnya berdiri tadi.
"Nda,ngomong dong. Jangan diemin gue kayak gini." Nafa memohon sambil menggoyangkan tangan Franda.
Tapi Franda masih diam. Dia terlalu kesal dengan Nafa yang hanya memikirkan perasaannya kepada Zidan daripada memikirkan perasaannya sendiri.
Nafa menghela nafas, "Oke Nda,kalo lo masih marah sama gue gak apa." Dan Nafa berjalan keluar ruang panitia.
Baru beberapa langkah,Franda memanggil Nafa, "Fa,jangan pergi." Nafa menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Franda.
Nafa tersenyum, "Fa,maafin gue ya. Gue tau ucapan gue yang kemarin itu nyakitin elo. Maafin gue ya?" Franda mengucapkannya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Iya gak apa,Nda. Justru ucapan lo yang kemarin ada benernya juga. Gak seharusnya gue stuck disatu orang. Harusnya gue bisa move on. Ini udah hampir 2 tahun,tapi masih aja gak ada perubahan."
"Maksud gue gak gitu,Fa. Harusnya lo bisa perjuangin orang yang lo sayang. Tapi gak gini juga. Udah 2 tahun,dan Zidan gak respon sama sekali." Nafa mengangguk,menyetujui ucapan Franda.
"Iya,gue akan coba buat move dari Zidan. Tapi gak sekarang. Gue butuh waktu." Nafa menunduk,apakah keputusan ini benar atau tidak?
***
Istirahat sudah berlangsung sejak 3 menit yang lalu. Saat ini Nafa dan Franda sedang berada di kantin untuk mengisi perut.
"Lo pesen apa?" Franda menoleh,dan mengucapkan 'kayak biasanya'.
Nafa mengangguk dan berjalan menuju Bang Didin--penjual mie ayam-- lalu memesan pesanannya dan Franda.
"Bang,biasa 2 ya." Bang Didin mengangguk dan segera membuatkan pesanan Nafa.
Sambil menunggu pesanannya jadi,Nafa mengeluarkan handphonenya. Sekedar memeriksa apakah ada chat atau tidak.
Saat melihat notifikasi Line,tiba-tiba matanya membelalak.
Arzandio Wijaya(2)
Nafa dan Arzan sudah lama tidak berkomunikasi. Itu karena mereka disibukkan dengan urusannya masing-masing.
Sentuhan di pundak Nafa membuatnya berjengit kaget.
"Ini neng,pesanannya udah jadi." Ternyata Bang Didin yang memberitahu bahwa pesanannya sudah jadi.
Nafa menerima nampan yang disodorkan Bang Didin,lalu mengeluarkan uang disakunya dan segera menghampiri Franda yang sudah duduk manis menunggunya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love✔
Novela JuvenilGue cinta sama dia. Tapi yang tau perasaan ini cuma gue. Iya,karena gue gak pernah nunjukin ke dia secara terang-terangan. Gue mencintai dia dalam diam. -Nafa Aulia Azahra- Gue gak tau ini nyata atau cuma perasaan gue aja. Cewek itu selalu liatin gu...