DelapanBelas

2.1K 109 2
                                    

Part ini bakalan ada bahasa kasarnya jadi mohon maklum,karena untuk kebutuhan cerita.

Happy reading❤

***

Nafa melihatnya,melihat bagaimana Franda yang membelanya mati-matian dihadapan Zidan.

Nafa masih belum mau mencegah Franda yang sepertinya masih betah beradu mulut dengan Zidan.

"Lo tuh emang cowok brengsek ya? Gak tau malu sampe bilang Nafa kayak gitu!!" Ucap Franda dengan nada marah,membuat siapa saja jadi bergidik ngeri.

"Dia ngadu sama lo? Emang dasar tukang ngadu." Zidan mengatakannya dengan nada remeh,membuat Franda jadi naik pitam.

Franda maju selangkah dan tersenyum miring menatap Zidan, "Cuma cowok banci yang berani hina cewek."

Zidan menghela nafasnya, 'Nih cewek ikut campur aja.' Batinnya.

"Lo bilang gue apa? Banci?"

Franda menganggukkan kepalanya, "Iya,kenapa? Lo gak terima?" Tanya Franda sambil menaikkan dagunya.

Tangan Zidan sudah mengepal,siap untuk memukul Franda. Tapi Zidan masih waras untuk tidak memukul perempuan.

Jadi,apakah Zidan masih waras jika menghina perempuan?

"Untung lo cewek ya,kalo lo cowok,habis lo sama gue." Zidan berbalik,malas meladeni Franda.

"Lo emang cowok banci Zidan Zahwan Rainartha." Teriak Franda,membuat langkah Zidan terhenti.

Zidan berbalik menuju Franda, "Jangan uji kesabaran gue." Ucapnya dengan nada sinis dan berjalan meninggalkan Franda.

Franda mengejar langkah Zidan dan menghadang jalannya, "Lo adalah cowok terbangsat yang pernah gue tau."

Bugh....

Satu pukulan melayang di pipi kiri Zidan. Cukup sakit menurutnya karena tenaga Franda tak main-main.

"Itu buat lo yang udah bikin Nafa nangis."

Bugh...

Pukulan kedua juga melayang di pipi yang sama,rasanya pipi Zidan berdenyut dengan keras.

"Dan itu buat Nafa yang sakit hati karena lo."

Zidan menggeram dan melayangkan tangannya untuk menampar Franda.

Nafa yang melihat tangan Zidan yang ingin menampar Franda langsung berlari menuju Franda dan mendorongnya sejauh mungkin.

Plak...

Nafa merasakan pipi kirinya berdenyut,pandangannya kabur dan kakinya terasa tak kuat menopang dirinya. Dia shock.

Franda yang terjatuh akibat dorongan Nafa langsung membulatkan matanya ketika mendengar suara tamparan.

"Nafa...." lirihnya sambil berdiri dan menghampiri Nafa.

Franda berdiri dihadapan Zidan, "SHIT!!!"

Bugh....

Bugh....

Pukulan bertubi-tubi dirasakan Zidan akibat Franda yang memukul pipi kirinya lagi hingga sudut bibirnya berdarah dan pukulan terakhir berakhir di perutnya.

"Buat lo yang udah nampar Nafa. Sekali lagi gue denger lo hina Nafa,gue bakal buat perhitungan lebih dari ini."

Franda berbalik dan memapah Nafa yang tampaknya masih shock. Franda melihat bekas tamparan Zidan masih tampak memerah di pipi Nafa.

Silent Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang