'Rasa bersalah itu hanya akan hilang ketika aku bisa melihatmu tersenyum bahagia karenaku'
***
"Oke,gue harus cari sekarang." Zidan bergegas keluar dari kamarnya setelah siap dengan pakaian yang rapi namun tetap santai.
"Dek,mau kemana? Rapi banget." Tiba-tiba saja Safa menghampiri Zidan yang sudah berada diambang pintu.
Zidan menoleh,tapi tangannya masih bekerja untuk mengikat tali sepatu, "Mau keluar sebentar,bun. Nanti pulangnya cepet kok."
Safa memicingkan matanya, "Keluar sama ceweknya ya?"
Zidan tersentak ketika Safa mengatakan itu, "Enggak kok. Zidan keluar sendirian."
"Oh gitu,kirain sama ceweknya. Eh kapan-kapan ajak kerumah dong pacarnya. Kenalin sama bunda."
Zidan hanya tersenyum,lalu mengambil tangan kanan Safa dan menyaliminya, "Berangkat ya,bun. Assalamualaikum."
"Walaikumsalam."
***
Zidan mengitari salah satu mall untuk mencari hadiah yang mungkin bisa ia beli untuk orang spesialnya.
Bingung,padahal Zidan sudah memikirkan apa yang akan dibelinya. Tapi kenapa sekarang ia malah merasa bingung?
Karena ia berjalan sambil melamun,tak sadar bahwa ia menabrak seseorang hingga barang belanjaan orang tersebut berserakan diatas lantai.
"Sorry,gue gak lihat." Zidan berjongkok sambil mengambil barang yang jatuh dan memasukkannya kembali dalam paper bag.
"Iya gapapa,kayaknya lo lagi bingung ya?" Zidan menganggukkan kepalanya singkat.
"Gue mau beli kado,tapi gak tau kado apaan."
"Kadonya untuk cewek?" Zidan kembali mengangguk.
"Yaudah,gimana kalo gue temenin? Itu kalo lo mau sih."
"Boleh lah. Lagian biar gue ada temennya." Dan mereka berdua pun berjalan beriringan mengelilingi mall bersama.
"Oh iya,kita jalan bareng gini belum kenalan. Kenalin gue Zidan." Zidan mengulurkan tangannya dan disambut baik dengan orang disebelahnya.
"Arzan. Salam kenal ya,bro."
***
Nafa membelalakan matanya ketika suara disebrang sana membuatnya terkejut akibat dari ucapannya barusan, "Serius lo udah disini? Kok lo gak mau bilang sih sama gue."
Orang yang diajak berbicara hanya terkekeh pelan, "Yah..kalo gue kasi tau gak surprise dong. Tapi gara-gara mulut gue yang dengan begonya ngasi tau gue udah disini,jadi surprisenya gagal deh."
"Lo kan dari dulu udah bego. Untung ya tadi dengan gak sengaja lo ngasi tau kalo udah disini. Jadi gue mau bikin upacara penyambutan yang meriah untuk lo."
Orang disana menghembuskan nafasnya, "Lebay banget sih pake acara penyambutan segala. Kayak gue anak konglomerat aja. Hahaha..."
"Yeu,suka-suka gue lah. Udah dulu ya,gue mau buat persiapan untuk menyambut sahabat tercinta gue."
Tut
Belum mendapatkan respon dari orang yang ditelponnya,Nafa segera memutuskan sambungan agar ia bisa mempersiapkan segala sesuatu bersama Franda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love✔
Teen FictionGue cinta sama dia. Tapi yang tau perasaan ini cuma gue. Iya,karena gue gak pernah nunjukin ke dia secara terang-terangan. Gue mencintai dia dalam diam. -Nafa Aulia Azahra- Gue gak tau ini nyata atau cuma perasaan gue aja. Cewek itu selalu liatin gu...