1

33.2K 1.2K 43
                                    

A/N:

Hai mantemannn pakabarrr heheheh

Cuma mau ngingetin aja, walaupun cerita ini udh selesai, gada salahnya kan buat ngevote ataupun comment heheheh

Eits, jgn negative thinking dulu dong. Aku gak maksa ya shay, yang mau vote ya silakan, yg gak jg gpp kok

Dan maaf karna aku males ngerevisi. Tulisan masi acak-acakan yaaa sorry kalo gak nyaman. Kalo ada typo ataupun dialog tag yg salah, kasi kritik dan sarannya yaa

Okelah, selamat membaca.

***

Selena berjalan dengan santai menuju loker. Tubuhnya yang mungil tertutupi oleh seragam khas SMA Mawar Melati dan hoodie berwarna hitam. Rambut coklat panjangnya tergerai indah. Gaya jalannya yang terkesan 'cowok banget' itu membuat dirinya terlihat tomboy.

Belum sampai didepan lokernya, seseorang menyentuh pundaknya, membuat Selena terkejut.

"Sel, makan bareng yuk!" ajak Theo.

Ya, orang yang menyentuh pundak Selena adalah Theo. Theo adalah salah satu cowok yang menyukai Selena. Banyak cowok ganteng yang menyukai Selena. Mereka berusaha mendekati Selena, bahkan saat menembak Selena, mereka membuat kejutan untuk cewek itu. Tapi Selena malah menolaknya mentah-mentah.

Kebanyakan kaum hawa tidak begitu menyukai Selena, karena sifatnya yang dingin dan sulit diajak ngobrol.

"Gak," jawab Selena singkat dan ketus.

Theo menghela nafas dan meninggalkan Selena.

Selena membuka lokernya dan melihat isi loker itu. Dan lagi-lagi, ia mendapatkan sebuah boneka beruang, 3 bungkus coklat, dan bunga mawar merah.

Seperti biasa, Selena memberikan barang-barang itu ke teman satu squad-nya.

Squad Selena anggotanya adalah Amanda, Melissa, dan Karina. Entah apa yang membuat mereka bertiga tahan berteman dengan Selena.

"Nih," ucap Selena sambil memberikan barang-barang itu kepada teman-temannya.

"Woahh, lu dapet ginian lagi?" tanya Manda sambil mengambil sebungkus coklat.

"Dari siapa nih?" tanya Melissa sambil mengambil 2 bungkus coklat.

"Dari Nathan, ya? Atau dari Juan?" tanya Karina asal sambil mengambil boneka dan bunga mawar.

Selena duduk disebelah Karina dan merampas segelas milkshake ditangan Manda,

"Eh, itu minuman gue woi!" Amanda berteriak, tidak terima jika minumannya diminum Selena.

Selena mengabaikan teman-temannya dan malah meneguk milkshake itu sampai habis tak tersisa.

"Oh iya, masa tadi si Juan samperin gue, trus dia nanya-nanya tentang lu gitu, Sel." Kata Melissa sambil melahap cokelatnya.

"Iya, si Nathan juga tuh, nyariin lu tadi pagi." Karina menambahkan.

"Bodo amat," jawab Selena cuek.

Manda memutar bola matanya. "Yaelah, Sel. Lo cuek banget sih orangnya. Kalo gue jadi lo, seneng banget dah gue dikejar cowok-cowok ganteng.

"Bodo amat."

"Kok lo nyebelin, Sel?"

***

Bel masuk berbunyi, menandakan seluruh siswa harus masuk kedalam kelas masing-masing.

Selena bersama teman satu gengnya berjalan menuju kelasnya.

Tapi belum sampai didepan kelas, Selena yang berada di paling depan ditahan oleh seseorang.

"Sel, entar sore ada acara, gak?" Tanya Juan, cowok yang menahan Selena.

"Ada."

"Jangan bohong, Sel. Gue tau lo gak ada acara."

Selena memutar bola matanya. "Sok tau."

Selena mau menabrak Juan, tapi lagi-lagi Juan menahannya,

"Selena, please kali ini aja. Gue pengen ngajak lo main sepeda."

Selena mendorong Juan dengan kasar, lalu ia dan teman-temannya melanjutkan perjalanannya ke kelas.

Didalam kelas, Selena langsung ditarik oleh Nathan.

"Hai, cantik! Duduk sama gue yuk!"

Selena menepis tangan Nathan dan duduk disebelah Karina.

Nathan tidak menyerah, ia mendekati Selena dan mengambil HP Selena.

"Balikin!"

Selena berusaha merebut HP itu, tapi karena Selena pendek, ia tidak bisa meraih HPnya.

"Balikin lah, anjing!" Selena masih berusaha meraih HPnya,

Nathan terkekeh. "Mau HP? Cium dulu sini." Ucap Nathan sambil menyentuh bibirnya dengan jari telunjuknya sendiri.

Karena kesal, Selena menendang 'anu'nya Nathan dengan keras.

"Anjing! Sakit, sayang!"

Selena tertawa puas dan meraih HPnya dari tangan Nathan.

***

"Sumpah, pokoknya gue sebel banget. Itu cewek sok jual mahal gitu, anjir. Padahal gue kan ganteng. Masa tadi 'anu' gue ditendang gara-gara gue ngambil HPnya." Oceh Nathan.

Sekarang Nathan sedang bercerita tentang Selena kepada teman satu gengnya.

"Iya, anjir. Masa tadi gue ngajak dia jalan, tapi ditolak. Hikss kesian banget kan gue." Ucap Juan sambil pura-pura nangis.

Steven terbahak-bahak karena ucapan kedua temannya barusan.

"Yaelah, emang cewek yang lo berdua suka itu siapa, sih? Penasaran gue." Ucap Justin tiba-tiba.

Justin baru datang dengan sebatang rokok ditangannya.

"Selena Gomez. Adek kelas kita."

Justin mengangguk-angguk. "Kasih tau gue, orangnya yang mana?"

Nathan menunjuk salah satu cewek dilapangan basket dengan telunjuknya. "Itu, yang rambutnya paling panjang."

Mata Justin fokus kearah Selena. Ia menatapnya agak lama. Gerak gerik Selena diperhatikan oleh Justin.

"Udah, liatinnya jangan lama-lama! Inget, lo masih punya Cassie." Ucap Juan mengingatkan.

Justin tersenyum, matanya masih menatap lurus kearah Selena.

"Lumayan." Ucap Justin secara tidak sadar sambil tersenyum kecil.

Nathan memutar bola matanya. "Udah dibilangin, jangan natap lama-lama. Inget Cassie, woi!"

"Bodo amat." Ucap Justin sambil menatap Selena. "Gue bisa mutusin Cassie kapan aja yang gue mau. "

"Lah, kalo gitu mending Cassie buat gue aja. Dia cakep gitu, masa lo sia-siain."

Cold Girl (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang