42

4.7K 208 31
                                    

"Dilan-Milea sama kita itu beda. Kalo mereka bilangnya rindu, tapi kalo kita bilangnya kangen."

***

"Aku kangen kamu, Sel."

Mendengar itu, akhirnya air mata Selena mengalir keluar. Padahal, Selena sudah berusaha untuk mencegah air matanya yang ingin keluar. Ia juga ingin menutupi rasa rindunya pada Justin. Tetapi apa daya, air mata itu malah mengalir keluar.

"Loh, kenapa nangis?"

Justin menarik tubuh Selena ke dekapannya yang hangat, berniat untuk menenangkan gadis itu. Tapi bukannya berhenti, gadis itu malah terisak di dekapan Justin.

"A-aku juga kangen..."

Mendengar itu, Justin tersenyum tipis tanpa diketahui Selena. Ia mengeratkan pelukannya, seakan-akan ia tak mau Selena menjauh darinya.

"Jangan kangen, berat. Kamu nggak akan kuat. Biar aku saja," ucap Justin seraya meletakkan dagunya di atas kepala Selena, menghirup dalam-dalam aroma rambut Selena yang wangi stroberi.

Mendengar ucapan Justin yang terdengar aneh, Selena melepaskan pelukannya. Ia mendongak ke atas untuk menatap Justin. Kernyitan muncul di dahi cewek itu.

"Ngomong apa tadi? Coba ulangin," pinta Selena.

Justin terkekeh. "Jangan kangen, berat. Kamu nggak akan kuat. Biar aku saja."

Selena mengernyit lagi. Tak lama kemudian, Selena baru mengerti maksud ucapan Justin.

"Bukan kangen, tapi rindu." Selena mengoreksi.

"Ah, sama aja."

"Beda. Dilan sama Milea bilangnya rindu, bukan kangen."

"Ya itu Dilan sama Milea, kan? Bukan Justin sama Selena?"

Selena terdiam lagi. Sungguh, Selena bingung. Mengapa ia sangat baperan hanya karena kalimat sederhana yang Justin ucapkan tadi?

"Dilan-Milea sama Justin-Selena itu beda. Kalo mereka bilangnya rindu, tapi kalo kita bilangnya kangen." Justin berucap lagi.

"Ih, apaan sih." Selena membuang mukanya, berusaha menyembunyikan rona merah di kedua pipinya.

Aneh. Selena merasa dirinya sangat baperan. Padahal, Justin hanya mengatakan kalimat yang terdengar sederhana.

"Heh, jangan buang muka gitu dong." Justin menarik wajah Selena lembut, agar kembali menatapnya. Ia kembali menyentuh rahang Selena dengan kedua tangannya, mengangkat dagu Selena dengan pelan.

Ah, lagi-lagi mata mereka bertemu. Justin menatap mata Selena dengan dalam, menandakan bahwa ia betul-betul rindu dengan gadis di hadapannya.

Perlahan, Justin memajukan wajahnya ke wajah Selena. Tubuh Justin yang memang lebih tinggi dari Selena membuatnya harus agak membungkuk untuk memajukan wajahnya. Jantung Selena berdegup kencang saat itu juga. Ia merasakan kakinya bergetar. Sungguh, wajah Justin yang sangat dekat dengan Selena membuat gadis itu sulit bernapas.

Ah, bahkan sekarang Selena sudah bisa merasakan hembusan napas Justin yang menerpa kulit wajahnya. Selena menatap bibir Justin yang sangat diinginkan gadis-gadis di luar sana.

Wajah Justin semakin dekat dengan Selena. Bahkan, hidung mereka berdua sudah bertemu. Selena memejamkan matanya detik itu juga. Karena, ia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Tidak. Belum sampai hal itu terjadi, hujan turun dari langit yang menyebabkan mereka menjauhkan tubuh masing-masing.

Ah. Hampir saja.

Cold Girl (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang