22

6.7K 276 11
                                    

Mulmed: Alvaro Xaverio

***

Sepeda Selena terparkir rapi dihalaman rumahnya. Kerutan didahinya muncul ketika melihat sebuah motor sport yang begitu asing baginya.

Ia membuka pintu rumahnya yang tak dikunci, lalu kedatangannya langsung disambut oleh Milky-- si anjing pom yang begitu manis.

"Guk guk!" Milky mengendus-ngendus kaki Selena, membuat Selena tertawa kecil.

Selena mengangkat Milky ke gendongannya, lalu membawanya menuju ruang tamu.

Langkah Selena tiba-tiba terhenti ketika melihat seseorang yang sedang mengunyah sesuatu diruang tamu. Orang itu membelakangi Selena, namun Selena tahu siapa orang itu.

"Ngapain lo?!" Tanya Selena yang terdengar jutek.

Orang itu menoleh, lalu tersenyum tipis. Ia menghampiri Selena.

"Hai, babe." Ucap Alvaro disertai senyuman khasnya.

"Ngapain, sih?!" Selena menatap Alvaro tajam. "Siapa yang nyuruh lo kesini?"

"Tadi aku nelfon Alex, terus dia nyuruh aku kesini," ucap Alvaro, lalu ia melirik Milky. "Milky juga pasti kangen sama aku. Jadi aku dengan senang hati dateng kesini,"

"Lo seneng, tapi gue nggak!" Kesal Selena. "Pergi lo."

"Lho, kok kamu ngusir aku?" Alvaro mengernyit. "Kan Kakak kamu yang nyuruh aku kesini,"

"PERGI LO!" Bentak Selena yang sukses membuat Milky yang tadinya tertidur jadi langsung melek.

"Ada apaan, sih?" Suara Alex terdengar.

"Pergi lo." Ucap Selena sekali lagi. "PERGI!"

"Lo apa-apaan sih, Len ....," Ucap Alex. "Gue yang nyuruh Alvaro kesini. Jadi lo nggak berhak ngusir dia."

"TAPI GUE NGGAK SUKA, ALEX!" Ucap Selena berapi-api. "Pas Justin kesini, lo nggak suka dan malah ngusir dia. Tapi lo malah ngundang cowok brengsek kayak dia! Mau lo apa sih,Lex?!"

Alvaro yang melihat itu hanya memasang muka bingungnya. Karena ia sama sekali tak mengerti apa yang dibicarakan kakak dan adik itu.

"Alvaro sama Justin itu beda jauh, Len! Alvaro itu cowok baik, sedangkan Justin tuh cowok yang udah bikin Jocelyn meninggal! Kenapa lo ga ngerti-ngerti sih, Len?!" Ucap Alex.

"Itu cuma masa lalu, Lex! Lagian, sebenernya Justin nggak salah, yang salah itu Jocelyn! Kenapa dia jadi cewek tuh murahan banget, bisanya cuma selingkuh doang!" Balas Selena.

"Lo ga pernah ngerasain jadi gue, Len! Gue sayang banget sama Jocelyn, tapi Justin malah ngerebut dia dari gue. Padahal Justin tau kalo Jocelyn tuh udah punya gue!"

"Udah lah, diem!" Ucap Selena. "Terserah, lo mau ngomong apa. Yang jelas, gue nggak sudi kalo Alvaro nginjek rumah gue!"

Selena berjalan menuju kamarnya sambil tetap menggendong Milky yang sudah terbangun karena suara mereka tadi.

***

Karina membawa sebuah nampan yang diatasnya ada semangkok mie bakso, sebuah burger, dan sepiring mie goreng, serta tiga botol sprite. Ia membawanya menuju tempat duduk yang sudah diduduki oleh Steven dan Melissa.

"Nih," Karina meletakkan nampan itu diatas meja, lalu ia duduk disebelah Steven.

"Ven, kamu tumben nggak makan bareng temen-temen kamu. Kenapa?" Tanya Karina sambil membuka bungkusan burgernya.

"Mereka lagi asyik ngevape." Jawab Steven. "Karna aku ga mau hirup asapnya, yaudah aku makan bareng kamu aja."

Karina terkekeh, "kok kamu ga ikutan ngevape?"

Steven menggeleng, "nggak lah. Kan aku masih inget kata-kata kamu sama Mama aku,"

Steven menatap burger Karina, lalu ia mengerutkan keningnya, "kok kamu cuma makan burger? Emang kenyang?"

Karina mengerucutkan bibirnya, "abisnya aku mulau gendutan,"

"Nggak lah, Sayang. Kamu mau segendut apapun juga aku tetep sayang," ucap Steven disertai senyuman khasnya.

"Aduh, plis deh, inget disini ada gue." Melissa berucap sambil memasang wajah kusutnya. "Kasihanin orang yang jomblo kek,"

Karina terkekeh, "makanya buruan cari pacar,"

"Ga ada yang mau sama gue," Melissa memasang muka sok sedih.

"Lo jelek sih," canda Steven.

"Dih," Melissa jadi makin bete. "Berasa ganteng lo?"

"Iya lah, buktinya Karina mau sama gue," ucap Steven disertai kekehannya.

"Jangan berantem mulu, entar jadinya suka, lho." Canda Karina.

"Najis!" Melissa memasang muka sok jijiknya.

"Nggak mungkin lah aku suka sama dia, kan aku sukanya sama kamu doang," Steven berucap sambil menampilkan senyum manisnya.

"Bodo ah," ucap Karina. "Udah, buruan makan. Bentar lagi masuk soalnya,"

Sambil menikmati makanan mereka masing-masing, dari jauh mereka melihat Justin yang terbahak karena melihat pipi Selena yang mulai memerah.

Karina mengangkat satu tangannya tinggi-tinggi, "Justin, Selena! Sini, sini!"

Justin yang melihat itu langsung menarik tangan Selena dan membawanya menuju meja tempat teman-temannya berkumpul. Selena menggerutu sebal karena tiba-tiba tangannya ditarik. Namun diam-diam, ia berusaha menyembunyikan pipinya yang merona.

Justin dengan iseng merampas mie bakso dihadapan Steven. Lalu ia memakannya dengan rakus.

"Yaelah," Steven mendengus. "Gue baru makan satu biji, Anying."

"Biji?" Tanya Justin dengan wajah mesumnya.

"Najis!" Melissa menatap jijik Justin, "plis deh, gue tuh lagi makan. Jangan ngomongin biji-bijian okeh?!"

"Iya, iya maap." Ucap Justin, lalu ia menyendok sesuap bakso lagi. Ia kemudian menatap Steven,"Btw baksonya enak, Ven. Tengkiu, yak."

"Diem lo." Steven melipat tangannya didepan dada.

"Yaelah, Bro, masa gitu doang ngambek sih? Kayak cewek lagi PMS aja lo, bawaannya pengen marah-marah mulu,"

"Diem lo."

"Jangan galak-galak lho, Ven. Nanti Karina gamau sama lo lagi, lho."

"Cot."

"Lo ketularan virus Selena, Ven?" Tanya Justin disertai tawa menyebalkannya.

Selena melirik Justin dengan sinis, "gausa bawa-bawa nama gue lu, Sempak."

"Iye, iye maap."

Karina diam-diam menatap Justin dan Selena yang berada dihadapannya. Ia ingin menanyakan sesuatu pada Selena, namun ia mengurungkan niatnya karena disini ada orang lain selain dirinya dan Selena.

"Sel?" Panggil Karina.

"Hm?" Selena menyahut.

"Ke toilet bentar yuk,"

Selena mengangguk, lalu ia mengikuti Karina yang mulai melangkahkan kakinya menuju toilet.





Cold Girl (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang