47

4.5K 209 13
                                    

Oke, jadi ini aku ngetik ulang karna part yg udah aku tulis ilang gitu aja. Jadi tolong hargain dan harus sabar ya.

***

Jam menunjukkan pukul tepat tengah malam. Tetapi kedua manusia itu malah sibuk berlomba makan mie pedas yang berasal dari korea itu.

"Udah, lo yang menang deh, Sel. Gue nyerah." Setelah meletakkan piring yang masih terisi sebagian mie, Juan mengambil selembar tisu, lalu mengelap bulir keringat yang membasahi seluruh wajahnya. Kemudian, ia meraih sebotol air mineral dingin lalu meminumnya hingga habis tak tersisa.

Selena tersenyum puas. Bibir merah muda alami cewek itu kini memerah sebab ia memakan mie pedas itu. Ia meletakkan piring yang sudah kosong itu di depannya, lalu meraih sebotol air mineral dingin dan meminumnya.

"Kok bisa kuat sih?" heran Juan.

Selena terkekeh. "Iya lah."

Tangan kiri Juan terangkat. Cowok itu menatap arlojinya. Jam menunjukkan pukul 12.10 malam.

"Selena, gue anter pulang, yuk." Juan berucap seraya mengambil kunci mobilnya yang terletak di atas meja.

"Lo ngusir gue?"

Juan mengernyit. "Enggak, bukan gitu. Maksud gue, ini kan udah malem. Lo mau pulang jam berapa?"

Selena menggeleng. "Gue nggak mau pulang."

Kening Juan kembali berkerut. "Kenapa?"

"Nggak mau ketemu abang gue."

"Hah? Lo punya abang?"

Selena mengangguk.

"Namanya siapa?"

"Alex,"

Juan mengernyit. "Jangan bilang kalo dia musuhnya Justin?"

Selena memaksakan senyumnya. Lagi-lagi, saat mendengar nama Justin, Selena merasa sesak di dadanya.

"Iya, musuhnya dia."

Sengaja, Selena tak mau menyebut nama Justin.

"Oh." Mulut Juan membentuk huruf 'O'.

Tak lama, tiba-tiba pintu kamar Juan terbuka. Menampakkan seorang wanita yang umurnya kira-kira 40an tahun. Wanita itu tersenyum ramah, lalu mendekati Selena dan Juan.

Wanita yang bernama Rosa itu duduk di tepi kasur. "Kalian pacaran sejak kapan? Kok Juan nggak pernah cerita sama Mama?"

"D-dia bukan pacar aku, Ma. Dia--"

"Kalian cocok banget. Nama kamu siapa?" tanya Rosa kepada Selena.

Selena tersenyum tipis. "Selena, Tan."

"Oh, namanya Selena." Rosa berjalan menuju pintu dan membukanya. "Yaudah. Kalian lanjut pacarannya ya. Mama mau istirahat dulu."

"Tapi Ma, dia bukan--"

Belum sempat Juan menjelaskan, pintu sudah ditutup oleh Rosa yang baru saja keluar dari kamar anaknya itu. Juan menatap Selena, lalu menggaruk lehernya yang tidak gatal.

Cold Girl (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang