20

6.6K 285 6
                                    

"SELENA GOMEZ! BUANG PERMEN KARET KAMU SEKARANG!" Bentak Bu Lina sambil menatap tajam kearah Selena yang dengan santainya mengunyah permen karet dimulutnya.

Seisi kelas langsung melihat kearah Selena. Namun Selena mengabaikan bentakan guru itu dan malah tetap mengunyah permen karetnya.

"SELENA! KAMU NGGAK DENGER PERINTAH SAYA?!"

Lagi-lagi, Selena mengabaikan bentakan guru itu. Ia malah membuat balon dari permen karetnya, dan ketika balonnya meletus, Bu Lina semakin kesal.

"KALO KAMU NGGAK MAU DENGERIN SAYA, MENDING KAMU KELUAR!" Bu Lina sudah berapi-api. Lalu ia membuka pintu kelas lebar-lebar, "KELUAR KAMU!"

"Oke." Dengan santai, Selena berjalan keluar dari kelas, lalu ia membanting pintu tersebut, membuat Bu Lina benar-benar sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa.

Diluar kelas, Selena langsung membuang permen karet itu. Ia tak tahu harus berbuat apa lagi setelah ini.

Ia berjalan ke parkiran, lalu mengambil sepedanya yang terparkir rapi. Ia menaiki sepedanya, lalu ia mulai menjalankan sepedanya menuju restoran favoritnya, yaitu Mcd.

Sampai di Mcd, ia langsung mendekati meja kasir untuk memesan makanan yang ingin ia makan.

"Mbak, kentangnya satu yang large. Terus minumnya fanta," ucap Selena kepada si Mbak kasir.

"Totalnya tiga puluh dua ribu ya, Mbak." Kata si Mbak kasir.

Selena meraih dompet dari dalam tasnya, lalu ia menyerahkan satu lembar uang berwarna biru kepada si Mbak.

"Aduh, nggak ada kembaliannya, Mbak." Ucap si Mbak kasir.

"Gausah,"

Setelah pesanannya siap, Selena langsung mengambil nampannya dan membawanya ke tempat duduk favoritnya di dekat jendela.

Untuk menghilangkan rasa bosannya, Selena menyumpal kedua telinganya dengan earphone yang selalu ia bawa. Lalu ia mulai memutarkan lagu-lagu 5SOS yang selalu ia dengar.

Tak lama, Selena merasa ada orang yang duduk dihadapannya. Namun, Selena tetap Selena. Ia tetap cuek dan asyik mencomot kentangnya dan mendengarkan lagu favoritnya melalui earphone.

Cowok berhoodie dihadapannya dengan iseng mencomot kentang Selena lalu memakannya.

Selena langsung menatap orang itu. Matanya membulat seketika ketika melihat orang dihadapannya.

Selena mulai berdiri, berniat untuk berpindah tempat duduk. Tapi cowok itu menariknya untuk kembali duduk.

"Ngapain, sih?!" Selena kesal. Ia melepas earphone yang menyumpal telinganya. Moodnya langsung berubah seketika.

Cowok itu menatap Selena dalam-dalam. Tangannya bergerak mengelus pipi Selena.

"Aku kangen sama kamu....," cowok itu menyentuh rambut ombre Selena.

"Alvaro!" Selena menjauhkan tangan Alvaro dari rambutnya.

Selena berdiri, lalu ia membawa makanan dan minumannya kemudian berpindah tempat. Karena ia tak mau acara makannya diganggu oleh Alvaro.

Diam-diam, Selena meneteskan air matanya. Dari jauh ia melihat Alvaro yang masih betah duduk disana.

Selena langsung menyeka air matanya sebelum Alvaro melihatnya menangis. Ia tak mau terlihat lemah didepan cowok itu.

Akhirnya, Alvaro menghampiri Selena dan duduk dihadapannya. Selena yang melihat itu pun mendengus.

"Ngapain lo?" Selena menatap Alvaro tajam.

"Aku nyari kamu kemana-mana, dan akhirnya kita malah ketemu disini," Alvaro tersenyum tipis. "I miss you so much, babe."

Ketika tangan Alvaro bergerak untuk mengelus pipi Selena lagi, dengan cepat Selena menepisnya, membuat Alvaro mengernyit.

"Kok kamu gitu sih, sayang?" Tanya Alvaro dengan kernyitan didahinya. "Jangan-jangan kamu udah punya cowok baru, ya? Kamu udah nggak sayang sama aku lagi?"

Selena menatap Alvaro dengan tatapan tajam khasnya, "gue nggak kenal sama lo."

"Nggak kenal?" Alvaro mengernyit. "Kamu udah lupain semua tentang kita? Kamu nggak inget dulu kita pernah saling sayang? Kenapa kamu cepet banget ngelupain aku? Apa aku nggak berarti apa-apa buat kamu?"

"GUE NGGAK PERNAH KENAL SAMA LO!" Bentak Selena cukup keras. Sehingga membuat semua mata tertuju pada mereka berdua.

"Sstt, kamu jangan bikin malu, Sel!" Alvaro menarik tangan Selena lalu membawa cewek itu keluar dari restoran.

"Lepasin!" Selena menarik tangannya paksa yang sebelumnya digenggam erat oleh Alvaro.

"Kamu kenapa, sih?!" Kesal Alvaro. "Dulu kamu bawel banget nyuruh aku balik ke Jakarta. Sekarang, giliran aku kesini, kamu malah pura-pura nggak kenal sama aku!"

"Itu dulu," ucap Selena. "Sekarang udah beda."

"Nggak bisa, Sel! Aku nggak bisa ngelupain kamu gitu aja!" Ucap Alvaro. "Aku masih sayang banget sama kamu!"

Selena memutar bola matanya, "halah, basi lo."

Selena berbalik badan, hendak meninggalkan Alvaro. Tapi Alvaro dengan cepat menarik tangan Selena, sehingga cewek itu kembali berhadapan dengan Alvaro.

Alvaro menarik Selena ke pelukannya. Selena yang terkejut itu hanya diam. Anehnya, Selena tidak melepaskan pelukan itu.

Akhirnya, pertahanan Selena runtuh seketika. Ia meneteskan air matanya, menangis dalam pelukan Alvaro.

"Sstt, jangan nangis ...," Alvaro mengelus punggung Selena, berusaha menenangkan gadis itu.

Selena menangis dalam dekapan Alvaro. Ia menenggelamkan kepalanya di dada Alvaro, sehingga hoodie Alvaro dibasahi oleh air mata Selena.

Tuhan, dulu disaat aku lagi sayang banget sama dia, dia malah pergi gitu aja tanpa kabar. Dan sekarang, disaat aku memutuskan untuk move on dan cari pengganti dia, dia malah kembali lagi. Kenapa kisah cintaku terlalu begini, Tuhan?

Cold Girl (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang