Beberapa bulan akhirnya berlalu. Tahun pun sudah berganti. Bulan Desember berakhir dan datanglah bulan Januari. Pasti kebanyakan remaja tidak menyukai bulan ini, karena di bulan inilah mereka kembali merasakan kesengsaraan di dalam neraka, kemudian bertemu dengan makhluk-makhluk kejam yang hobi memberikan tugas bertumpuk-tumpuk kepada mereka.
Dan yang paling menyeramkan lagi adalah hari senin. Para murid akan melaksanakan upacara di tengah lapangan yang terasa sangat panas karena sinar matahari. Akan terdengar juga ocehan para murid perempuan karena takut kulitnya gosong. Dan setelah melaksanakan upacara, para murid akan kembali belajar di kelas dan disambut oleh guru-guru killer serta tugas-tugas yang menumpuk.
Seperti yang dirasakan murid-murid SMA Mawar Melati saat ini. Mereka baru saja melaksanakan upacara bendera di tengah lapangan, lalu belajar matematika di kelas, dan sekarang adalah waktunya untuk istirahat.
"Anjir Sel, panas banget." Melissa mengeluh sambil mengipas-ngipas wajahnya.
Sambil meniup kuah baksonya, Karina terkekeh pelan. "Jangan ngomong sama Selena kalau nggak penting, Mel. Nggak bakal dijawab soalnya."
"Iya juga ya."
"Eh, btw novel yang kemaren gue beli bagus loh!" ucap Melissa seraya menuangkan saus sambal ke mie baksonya.
"Oh ya? Tentang apa emangnya?" balas Karina.
"Tentang cewek yang udah putus asa karena si cowok yang nggak peka-peka. Terus, tiba-tiba si cowok ngedeketin si cewek. Terus mereka jadian deh," jelas Melissa. "Dan ending-nya itu sad. Sumpah, gue nangis semaleman."
"Weh, gue pinjem dong."
"Sip, besok bukunya gue bawa."
Kedua perempuan itu asyik bicara. Sedangkan seorang gadis yang sekarang rambutnya sudah tidak ombre lagi, malah terdiam seraya menusuk-nusuk batagornya.
"Lama-lama itu batagor bolong, Sel," celetuk Melissa tiba-tiba.
"Emang udah bolong kali." Malah Karina yang menjawab.
"Kenapa nggak dimakan, Sel? Nggak enak ya? Mau gue beliin yang lain?" Sekarang giliran Karina yang bicara pada Selena.
Selena hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Selena, jangan cuma karena Justin, lo jadi kayak gini lagi," ucap Melissa yang sukses membuat Selena mendongak dan menatap cewek itu.
"Melissa, diem!" Karina menepuk pundak Melissa pelan. "Goblok lu! Jangan bikin dia makin bete!"
Melissa menghela napas. "Ya terus gimana, Na? Gue juga kasihan ngeliat dia terus-terusan kayak gitu!"
"Ya elo--"
Ucapan Karina terhenti ketika Selena tiba-tiba saja beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan kedua temannya.
Selena menatap sekelilingnya. Beberapa pasang mata memandangnya dengan tatapan sebal, ada beberapa juga yang takut melihat wajah jutek Selena. Tetapi, Selena tak mempedulikan itu dan memilih untuk membeli kentang goreng serta milkshake, kemudian makan sendirian dengan tenang tanpa diganggu siapapun.
Selena menyumpal kedua lubang telinganya dengan earphone. Ia mulai mendengarkan lagu-lagu yang sangat pas dengan perasaannya saat ini. Cewek berambut sebahu itu memejamkan matanya sebentar, lalu menghela napas.
Namun sepertinya ketenangannya tak berlangsung lama. Tiba-tiba saja seorang cowok ber-hoodie abu-abu duduk di sampingnya.
Dengan iseng ia mencomot satu kentang Selena. "Hai, Sele."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Girl (✔)
Fanfiction[MALES NGEREVISI] "Cewek jutek itu ngeselin, sukanya bikin penasaran terus, mana ngangenin lagi. Plus, sekalinya dia senyum, behh manis banget, man! " -Justin. Di mata Justin, Selena adalah cewek yang jutek, dingin, dan irit saat bicara. Tapi bagi J...