10

9.1K 437 40
                                    

Gw sebel bgt pas tau ternyata ada orang yg copas cerita gw.

Sialan bgt emang. Itu org gada ide apa bego apa gimana sampe bisa2nya copas cerita gw.

Emg ga copas semuanya, sih. Sebagian doang. Tp tetep aja, namanya copas.

Diciptain otak tu buat berpikir, bukan buat copas ide org.

●●●

"Selena, gue baik, kan? Gue bela-belain nih, bawa mobil buat jemput lo. Tumben banget kan gue bawa mobil?"

"Hm,"

"Lagian juga motor gue bensinnya habis, hehehe."

"Hm,"

"Novel yang gue pilihin buat lo bagus-bagus, kan? Lo suka, gak? Kalo kurang suka, nanti gue beliin lagi."

"Hm,"

"Btw, bokap lo manggil lo Lena, ya? Bukan Selena?"

"Hm,"

Menyadari kalau daritadi hanya dijawab 'hm', Justin mendengus. "Nyebelin lo."

Melihat Justin yang mengerucutkan bibirnya, pipi Selena mengembung karena menahan tawa.

"Sel, kalo mau ketawa ya ketawa aja. Jangan ditahan gitu." Justin melirik Selena sekilas, "hati-hati, kalo nahan ketawa, bisa kentut, lho."

Lagi-lagi Selena ingin tertawa, tapi ditahan olehnya.

"Gak nyambung."

Ketika sampai ditempat tujuan, Justin memparkirkan mobilnya. Lalu mereka berdua turun dari mobil.

"Mall?" Tanya Selena sambil mengernyit.

Justin mengangguk. "Kenapa? Gak suka, ya? Kalo gak suka, kita ke tempat lain aja, ya?"

Ketika Justin hendak masuk ke mobilnya lagi, tangannya ditahan oleh Selena.

"Gak. Gue suka, kok."

Anjeng, tangan gue dipegang cecanju. CATET, WOI, TANGAN GUE DIPEGANG CECANJU! Ucap Justin dalam hati.

Selena merasa jantungnya berdebar-debar ketika ia menggengam tangan Justin yang terasa hangat.

Begitu juga dengan Justin, ia merasa ada yang bergelojak dalam dirinya.

Suasana berubah menjadi awkward, membuat Selena melepaskan genggaman tangannya.

Justin mendengus ketika tangan Selena tidak menggenggam tangannya lagi.

Adoh, napa dilepasin, sih? Kan gue udah nyaman sama tangan lo, Sel. Tapi gapapa, deh, daripada gue mati ditempat gara-gara lo megang tangan gue. Justin membatin.

"Yuk, masuk." Ucap Justin sambil berjalan mendahului Selena.

Melihat Selena yang mengekor dari belakang, Justin menggandeng tangan Selena.

Duh, Justin. Batin Selena.

"Laper, gak?"

"Gak."

"Pokonya harus laper!"

Lah, maksa. Batin Selena.

Cowok itu membawa Selena menuju restoran favoritnya.

Pokoknya, asalkan ada pizza bertopping keju, Justin pasti suka.

"Mau pesen apa, Sel?" Tanya Justin sambil melihat buku menu.

"Gak,"

Justin melirik Selena sekilas, lalu kembali fokus pada buku menunya. "Harus pesen, pokonya."

Cold Girl (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang