49

4.6K 208 21
                                    

WOW, COLD GIRL UDAH CHAPTER 50!!!

Jujur aja nih, aku baru pernah nulis bisa sepanjang ini.

Sedikit curhat ya, sebenernya tuh dari dulu aku emang sering bikin cerita. Tapi, ga pernah nyampe ending WKWKWK.

Tapi tenang aja gengs, ini belom ending.

Tapi bentar lagi. Hehe.

***

"Nic, kalo lo mau ngomongin dia, mending jangan sama gue deh. Cari orang lain buat--"

"Plis, Sel, lo harus dengerin gue."

"Tapi, gue rasa ini sama sekali nggak penting buat gue. Sorry ya." Selena berdiri, lalu membelakangi Nicole, hendak berjalan pergi.

"Justin masih sayang sama lo."

Mendengar itu, langkah Selena terhenti. Ia menoleh ke arah Nicole sambil menyipitkan matanya.

"Nggak usah sok tau. Lo nggak tau apa-apa," ketus Selena.

Nicole berjalan menghampiri Selena. Ia menarik tangan Selena, lalu menyuruhnya kembali duduk.

"Lo nggak bisa kayak gini terus, Sel. Lo itu salah paham."

"Salah paham apanya? Lo mau bilang kalo lo bukan siapa-siapa Justin?" tanya Selena.

"Ya emang bukan, Sel. Gue itu--"

"Terus, gue sering banget ngeliat kalian berdua akrab. Emang lo nggak tau kalo gue liatin kalian berdua?"

Nicole mengernyit seraya menyipitkan matanya. "Apa? Lo liatin kita berdua? Berarti, lo masih peduli dan sayang sama Justin, kan?"

Selena memaki dirinya sendiri. Mulutnya memang tidak bisa dikontrol.

"Sok tau."

"Terserah kalo lo mau ngelak lagi. Pokonya, lo harus tau kalo gue dan Justin nggak punya hubungan spesial seperti yang lo pikirin sekarang."

"Oke, gue emang punya hubungan spesial sama Justin. Tapi bukan pacaran," lanjut Nicole.

"Gue sama Justin itu sahabatan sejak kami masih TK. Waktu SMP gue pindah ke Jerman karena bokap gue kerja di sana. Dan sekarang, gue balik ke Jakarta lagi karena bokap gue kerja di sini lagi. Gue nggak nyangka juga, ternyata gue bisa satu sekolah sama Justin." Nicole menghela napasnya. "Gue tau lo salah paham karena Justin belom jelasin apa-apa."

Selena terdiam. Jadi, Nicole bukan kekasih Justin?

"Gue nggak peduli, Nic. Gue bukan siapa-siapa Justin lagi."

"Siapa bilang? Lo itu segalanya buat Justin, dan gue juga tau kalo Justin itu segalanya buat lo. Oke, gue emang nggak ngerti apa-apa kenapa lo dan Justin putus. Tapi, kalian seharusnya balikan, Sel."

"Tapi sayangnya, nggak ada satupun dari kalian yang berani buat ngomong dan jelasin semuanya. Dan akhirnya, gue yang harus jelasin semuanya ke lo," lanjut Nicole.

Selena tetap diam. Tetapi, ia mendengarkan Nicole dengan seksama.

"Gue minta lo ketemuin Justin setelah ini. Plis, gue sebagai sahabat Justin pengen banget ngeliat kalian berdua bahagia, balikan lagi, dan nggak ada salah paham di antara kalian."

Selena menelan ludahnya. Bertemu Justin?

"Tapi, gue nggak bisa, Nic. Gue--"

"Gak. Gue tau lo bisa, cuma lo nggak berani."

Selena menghela napas. "Yaudah, gue bakal coba buat ngomong."

Nicole tersenyum puas. "Nah, gitu dong. Sekarang, lo ke rooftop ya, buat ketemu sama Justin."

Selena tersenyum. "Makasih ya."

***

Selena menaiki satu lagi anak tangga. Napasnya terengah-engah. Akhirnya, ia sampai di depan pintu rooftop yang berada di lantai 7 tanpa naik lift.

Dengan ragu, Selena membuka pintu rooftop. Langsung saja angin menerpa kulit mulusnya. Selena menelan ludah. Entah kenapa, ia merasa sangat gugup untuk bertemu dengan Justin.

Telapak tangan Selena yang jarang berkeringat itu kini berkeringat. Ia benar-benar gugup dan takut akan suasana canggung yang akan menyelimuti mereka.

Langkah Selena terhenti ketika melihat sosok cowok memakai sweater merah maroon yang sedang membelakanginya. Cowok itu sangat mirip dengan Justin.

Tetapi, entah kenapa, Selena enggan melangkahkan kakinya lagi. Ia hanya diam seraya memandangi cowok itu dari belakang.

Mungkin merasa diperhatikan, cowok itu membalikkan tubuhnya, membuat Selena terlonjak kaget.

Cowok itu pun sama kagetnya dengan Selena. Mereka melakukan eye contact cukup lama. Hingga akhirnya salah satu dari mereka membuka mulut.

"Selena?"

Selena hanya diam memandangi cowok itu. Ia merasa sangat lemah saat ini. Matanya mulai terasa perih karena ingin mengeluarkan air mata. Ingin sekali Selena memeluk Justin erat, lalu menangis sepuasnya di dekapan cowok itu.

Karena tidak kuat, Selena berbalik, hendak pergi saja. Sebab ia tahu kalau air matanya akan segera jatuh.

Tetapi, tiba-tiba sebuah tangan menariknya. Sehingga, Selena kembali berhadapan dengan Justin. Dan pada waktu yang sama, Justin menarik Selena ke dalam dekapannya yang hangat.

Dan bukannya menahan air mata agar tidak jatuh, Selena malah terisak di dekapan Justin.

Sungguh, kelemahan Selena sangat terlihat sekarang. Apalagi, pelukan Justin yang sangat erat membuatnya kembali terisak.

Justin mengelus kepala Selena dengan lembut, hendak menenangkan cewek itu. Tetapi, bukannya berhenti, Selena malah semakin terisak.

"Sstt, udah jangan nangis." Justin mengecup puncak kepala Selena dengan lembut, kemudian meletakkan dagunya di atas kepala Selena sambil tetap memeluk cewek itu.

"Maafin aku," ucap Justin. "Maafin aku karena udah bikin kamu nangis."

Tak lama, pelukan mereka terlepas. Justin sedikit kecewa karena Selena melepaskan pelukan hangat itu secara tiba-tiba.

***

WKWKWK SORRY KALO PART INI PENDEK!!

AKU LAGI SENENG BANGET WKWKWK

TAU GA KNP?

COLD GIRL MASUK RANKING YEYYYYY

Ayo gengs bisa dicek wkwk

Gilaa baru msk ranking ratusan aja aku uda bangga wkwk

Cold Girl (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang