"Aku rindu ngobrol berdua seperti dulu lagi."
***
Selena membuka pintu rumah yang tidak terkunci. Saat ia masuk ke dalam, langsung saja ia disambut oleh Milky yang memang biasanya menyambut Selena ketika pulang.
"Hai, Milky." Selena membungkuk, mengangkat Milky dan menggendongnya dengan penuh kasih sayang.
Selena berjalan menuju ruang makan. Kernyitan muncul di dahinya ketika melihat tiga potong ayam goreng yang tersaji di atas meja.
Siapa yang masak? pikirnya. Tidak mungkin, kan, jika Alex yang memasak?
"Eh, udah pulang lo." Suara seorang cowok membuat Selena menoleh.
Berdirilah disana, sosok pria tampan ber-hoodie merah. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku hoodie, senyumnya yang khas terukir di wajah tampannya.
"Dasar, adek laknat."
Selena menyipitkan matanya. "Apa lo."
"Apa?"
"Nggak ada angin nggak ada ujan, lo bilang gue adek laknat?" Selena tertawa mengejek. "Waras, Bang?"
"Eh, anjir, kok adek gue bawel?"
Selena tersenyum miring. "Sori, tapi gue bukan adek lo."
Setelah mengatakan itu, Selena menghempaskan dirinya ke sofa. Sambil mengelus bulu Milky yang semakin lebat.
"Dasar lo, adek laknat. Udah gue baik-baik, masakin ayam. Eh, balesannya malah ginian." Alex mengoceh karena melihat adiknya yang cuek dengannya dan malah menonton tivi.
Alex mengambil sebuah piring, lalu meletakkan sepotong ayam goreng dan sedikit nasi di atasnya. Kemudian, Alex berjalan menuju sofa dan duduk di sana.
"Nih, makan." Alex menyodorkan piring itu ke Selena.
Selena yang masih sibuk mengelus bulu Milky itu enggan menoleh. Ia sengaja mengabaikan kakaknya. Karena, ia ingin tes, apakah kakaknya tetap menyuruhnya makan atau tidak.
"Makan, budek."
"Woy, budek."
"Selena budek."
"Woy, adek laknat."
"Selena kampret!" Akhirnya, Alex kesal juga.
Diam-diam, Selena terkikik geli.
"Apa lo, ketawa-ketawa?!"
Selena menggeleng. "Kagak."
"Btw, Sel, cowok lo yang namanya Justin itu kemana?" tanya Juan tiba-tiba.
Selena terdiam. Gerakan tangan yang tadinya sedang mengelus bulu Milky, kini berhenti. Ia menatap Milky dengan tatapan kosong. Entah apa yang ada di pikirannya sekarang.
"Kenapa diem lo? Beneran budek?"
"Kagak, anjing."
"Terus?
"Kami putus."
"WHAT?!" Mata Alex terbelalak. Ia meletakkan piring berisi nasi dan sepotong ayam di atas meja, kemudian berdiri. "ANJIR, HARAPAN GUE TERKABUL!"
Alex melompat-lompat senang, lalu kembali duduk. Jangan heran, Alex 'kan emang tak menyukai hubungan adiknya dengan Justin yang dulunya playboy itu.
"Seneng 'kan lo?"
Alex tertawa jahat. "Ya dong. Ah, akhirnya adek gue ngerti juga, kalo Justin itu nggak baik." Dengan wajah yang menampakkan kesenangan, Alex terus tertawa seraya memegangi perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Girl (✔)
Fanfiction[MALES NGEREVISI] "Cewek jutek itu ngeselin, sukanya bikin penasaran terus, mana ngangenin lagi. Plus, sekalinya dia senyum, behh manis banget, man! " -Justin. Di mata Justin, Selena adalah cewek yang jutek, dingin, dan irit saat bicara. Tapi bagi J...