6

11K 501 12
                                    

"Jadi lo udah jadian sama Justin, Sel?" Tanya Melissa, sambil melahap bakso dihadapannya.

"Gak."

"Kalo gitu, yang kemaren selfie sama Justin itu siapa, ya?" Karina tersenyum meledek, "terus di post sama Justin dan captionnya pake lope lope segala."

Pipi Selena memerah. Namun dengan cepat ia menutupi pipinya.

"Ngapain ditutupin gitu? Pasti merah, ya?" Ucap Karina, membuat Melissa terbahak-bahak.

Pipi Selena benar-benar merah sekarang. Kedua telapak tangannya berusaha menutupi kedua pipinya yang memerah karena malu.

"Kalo lo sama Justin udah jadian, gak papa kok. Gue ikhlas." Ucap Melissa, membuat Selena menatapnya tajam.

Apa kalian merasa ada yang aneh?

Apa kalian merasa tidak ada Amanda disini?

Kalian salah, tentu saja Amanda ada. Cewek itu duduk disebelah Melissa, sambil mengaduk-aduk mie ayamnya.

Bibirnya mengerucut, mukanya masam, membuatnya malah terlihat menggemaskan.

"Lo kenapa? Diem aja daritadi.." Ucap Karina, tapi tidak direspon sama sekali oleh Amanda.

"Iye, dari tadi kayak ada yang aneh. Eh, ternyata ngerasa aneh gara-gara bacotnya dijah yellow gak ada." Ucap Melissa, berusaha membuat Manda tertawa.

Tapi anehnya, Manda sama sekali tidak tertawa. Ia malah menatap Melissa tajam.

"Mel, kayaknya Manda ketularan virus Selena, ya?" Canda Karina, juga berusaha membuat Manda ceria seperti biasanya.

Melissa dan Karina merasa aneh dengan temannya yang satu ini. Biasanya suaranya kayak toa. Lha, kali ini, Manda malah kayak Selena. Diem gitu kek patung.

Sedangkan Selena? Lagi asyik makan, tanpa mempedulikan teman-temannya.

Beberapa menit kemudian, akhirnya Selena berhasil menghabiskan semangkuk makso dihadapannya. Ia menatap Manda, yang kebetulan juga menatap Selena.

Mata mereka bertemu.

Tapi kali ini aneh,

Manda natap Selena tajam, tidak seperti biasanya.

"Lo kenapa? Kok lo natap Sele--"

"LO BANGSAT, SEL!" Bentak Manda sambil memukul meja dengan keras.

Selena mengerutkan dahinya. "Maksud?"

Manda berdiri dan mendekati Selena. Ia menatap Selena tajam.

Tanpa mikir-mikir dulu, Manda menampar pipi kiri Selena dengan keras.

"LO KAYAK TAI!" Bentak Manda sambil menjambak rambut Selena kasar.

Selena meringis, ia berusaha menahan emosinya.

"Gue salah apa, sih? Aneh banget lu daritadi. Kesambet apa, sih?" Gantian, sekarang Selena yang menatap Manda tajam. "Lepasin rambut gue, anjing!"

Oke, ini ucapan Selena yang terpanjang kayaknya.

Eh, gadeng.

Melissa dan Karina berusaha menghentikan mereka berdua. Tapi usaha mereka sia-sia, mereka malah didorong oleh Manda sampai jatuh kelantai.

"Lo berdua gak usah ikut campur! Ini urusan gue sama nih cabe!" Bentak Manda pada kedua temannya.

Apa-apaan nih orang ngatain gue cabe? Dia buta, ya? Sampe gak bisa liat kalo gue ini manusia, bukan cabe. Ucap Selena dalam hati.

Saat Manda ingin menampar Selena sekali lagi, Justin menepis tangan Manda dengan kasar.

"Lo tuh ternyata teranjing juga, ya? Sama sahabat sendiri aja berani mukul." Ucap Justin sambil menatap Manda tajam.

Manda melotot ketika melihat Justin membela Selena didepan matanya. "Lo gak usah ikut campur! Ini bukan urusan lo, ini urusan gue sama Selena!"

"Urusan Selena, ya urusan gue juga!"

Manda menarik tangan Amanda, berniat membawa Selena pergi dari Justin. Tapi tidak bisa, karena Justin menahannya.

"Ada masalah apa sih, lo berdua?" Tanya Justin kepo.

Tanpa mikir-mikir dulu, Manda berteriak kencang, "gue tuh suka sama lo, Justin!"

Justin hanya tertawa meremehkan. Mungkin karena yang suka sama dia emang udah terlalu banyak, jadi dia gak butuh fans tambahan lagi.

"Terus, lo pikir gue peduli?"

Jleb.

Dan kalimat itu sukses membuat air mata Manda turun membasahi pipinya.

Manda berbalik, lalu meninggalkan mereka dengan perasaan yang bercampur aduk.

"Pipi lo pasti udah ditampar sama dia sebelum gue dateng, ya?" Tanya Justin sok khawatir.

Justin menyentuh pipi Selena yang memerah karena tamparan dari Manda.

"Kasian banget nih, pipi chubbynya, jadi merah gini. Yah, kalo merahnya karena dibikin blushing sama gue sih gak papa, lah ini ditampar. Kan dedeq Justin jadi syedih." Ucap Justin sambil memasang muka sok sedih, yang membuat Selena jijik.

Selena memutar bola matanya. Ia sama sekali tidak merespon. Karena tidak ada gunanya, kan, kalo debat sama Justin?

"Kok cogan dicuekin, sih? Gara-gara gue gak peka, ya?" Tanya Justin, membuat Selena menatapnya tajam.

"Maksud?"

"Ya maksud gue, lo tuh sebenernya suka sama gue, kan? Dan karena gue gak peka, lo jadi cuekin gue. Iya, kan?"

Justin emang tolol, dasar.

Hobi banget godain Selena.

Padahal semua orang tau, kalo godain Selena itu sama aja gangguin singa yang lagi tidur.

Merasa dicuekin, Justin mengerucutkan bibirnya. "Jangan marah dong, Sel. Sekarang gue udah peka, kok."

Selena menatap Justin tajam, lalu ia menjambak jambul Justin kasar.

Justin mengaduh kesakitan, "ahh--aduhh! Sakit, anjir! Ternyata gini ya, rasanya dijambak cecanju."

Dan pada akhirnya, jambul Justin benar-benar rusak karena ulah Selena--ralat, ulahnya sendiri, karena ia yang membuat Selena kesal.

●●●

Gimana part ini?

Jangan bosen2 buat vote & comment yaaaa



Cold Girl (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang