"HEH! JANGAN KABUR LO!"
Tanpa mendengar teriakan Cassie, Selena berlari sekuat tenaga. Ia tak tau harus pergi kemana, asalkan ia segera jauh dari toilet dan menghindari Cassie yang sepertinya sudah tidak waras.
'BRUK!'
"Aduh!" Selena mengaduh ketika merasakan kepalanya menabrak sesuatu yang keras. Ia mendongak keatas, dan mendapati Justin yang sedang menatapnya bingung.
Selena melihat pakaian Justin. Ternyata Justin sudah memakai seragam basket, sedangkan Selena belum. Karena Cassie dan teman-temannya yang telah merusak seragamnya.
"Lho, kok kamu belom ganti baju?" heran Justin. "Terus, kamu ngapain lari-larian begitu?"
"Nggak tau ah, aku mau pulang aja." Selena meninggalkan Justin.
Belum sempat menjauh, tangan Selena ditarik Justin, sehingga gadis itu kembali berhadapan dengan Justin.
Justin membulatkan matanya ketika melihat butiran bening keluar dari mata Selena. Dengan cepat, Justin menyeka air mata itu dengan ibu jarinya.
"Kamu kenapa nangis?" tanya Justin.
Selena menunduk. Berusaha menyembunyikan wajahnya yang telah dibasahi air mata.
Justin menyentuh dagu Selena, lalu mengangkat wajah gadis itu agar mau kembali melihatnya.
Sekarang Justin benar-benar mengerti. Selena memang gadis yang cuek, dingin, dan jutek. Tapi, ternyata Selena juga merupakan cewek yang lemah dan mudah menangis.
Tiba-tiba, Justin menghapus jarak antara dirinya dengan Selena. Ia memeluk Selena erat, berusaha menenangkan gadis itu. Selena yang tingginya hanya sebatas bahu Justin itu tetap menangis, hingga membasahi seragam Justin.
"Sstt, udah." Justin mengelus rambut Selena dengan lembut.
Tiba-tiba, Selena melepas pelukan Justin.
"Aku tau, aku emang cengeng. Aku ngaku, aku itu emang cewek yang lemah dan gampang nangis. Sifat asli aku ya emang gini, cengeng, lemah, gampang nangis..."
"Banyak yang nggak suka sama hubungan kita. Mereka berusaha buat ngancurin hubungan kita." Selena menyeka air matanya. "Sorry kalo aku lebay karena ngomong kayak gini ke kamu. Tapi aku emang harus ngomong, kan?"
"Jadi, kita lanjut atau enggak?" lanjut Selena, terselip keraguan saat ia bertanya.
Hening.
"K-kamu ... kamu ngomong apa tadi?" tanya Justin.
"Aku tanya, kita mending lanjut atau enggak usah?"
Hening.
"Maksud kamu apa, tanya kayak gitu?" Justin bertanya dengan ekspresi datar. "Emang kamu udah capek dan bosen sama aku?"
"Enggak... bukan gitu..."
Tanpa diduga Selena, Justin pergi meninggalkannya begitu.
***
Justin menghirup vape-nya lagi. Entah sudah berapa kali ia menghirup benda itu. Selain wanginya enak, Justin lebih memilih vape daripada rokok karena benda itu dapat menenangkan dirinya.
"Justin, udahan kek." Juan mendengus sebal ketika menyadari kalau dirinya sudah menemani Justin selama tiga jam di rooftop.
Justin bangkit, lalu mulai pergi meninggalkan rooftop, meninggalkan Juan yang sedang menganga karena melihat vape miliknya telah dibuang Justin ke tempat sampah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Girl (✔)
Fanfiction[MALES NGEREVISI] "Cewek jutek itu ngeselin, sukanya bikin penasaran terus, mana ngangenin lagi. Plus, sekalinya dia senyum, behh manis banget, man! " -Justin. Di mata Justin, Selena adalah cewek yang jutek, dingin, dan irit saat bicara. Tapi bagi J...