Double update!!!
Hayooo gw kurang baik apa coba?
●●●
"Aus gak, Sel?" Tanya Karina sambil mengipas-ngipas menggunakan tangannya sendiri.
Karina tadi datang bersama Steven. Tentu Justin yang mengajaknya.
Tadinya, Justin hanya ingin berdua dengan Seleha. Tapi...ya gitulah, Justin kan gak suka diem-dieman gitu.
Dia kan bawelnya setengah idup.
Mereka sudah selesai bermain basket. Dua lawan dua, Selena satu tim dengan Karina, Steven satu tim dengan Justin.
Dan anehnya, yang menang malah tim cewek.
"Gue mau beli minuman dulu, ya?" Steven berdiri. "Ada yang mau ikut, gak?"
Krik krik krik.
"Justin, lo gak mau ikut? Lo kan cowok, masa gak mau temenin gue, sih? Masa lo mau diem disini sama cewek-cewek?" Steven menatap Karina dan Selena secara bergantian.
Justin malah mengganti posisinya jadi tiduran. "Males gue. Capek."
Steven memutar bola matanya. "Yaelah, lo tuh lemah banget sih jadi cowok."
Mendengar ejekan Steven, Justin berdiri. "Iye, iye, gue ikut."
Steven tersenyun puas, lalu ia dan Justin mulai mengendarai sepeda mereka masing-masing dan menuju minimarket.
Karina menatap Selena yang sedang mengikat tali sepatunya. "Lo mulai ngebuka hati lo, ya?"
Selena mengerutkan dahinya, "Maksud?"
Karina mendengus, "Maksud gue, lo udah ngebuka hati lo buat cowok?"
Selena mendesah pelan. Sebenarnya, ia bingung mau jawab iya atau tidak.
"Sel? Jawab gue, kek."
"Gatau."
"Lo gak suka sama Justin, kan?"
"Emang kenapa?" Bukannya menjawab, Selena malah balik bertanya.
"Gue takut lo bakal sakit hati lagi, Sel."
"Gak mungkin lah," Selena tersenyum. "Gue juga gak mungkin suka sama siapa-siapa lagi. Kan lo tau, gue tuh benci cowok. Cowok itu iblis."
Karina tersenyum, "Lo sekarang mulai banyak omong ya? Pasti gara-gara Justin. Iya, kan?"
Selena terdiam. Ia berpikir, benar juga kata Karina. Ia memang lebih banyak bicara ketika bertemu Justin.
Tak lama, Justin dan Steven sudah kembali dengan beberapa kantong plastik ditangan mereka berdua.
"Kamu beli apa aja, Steve?" Tanya Karina pada Steven.
"Kamu kan lagi pengen burger, jadi aku beliin. Terus, aku juga beli fanta." Jawab Steven sambil meletakkan plastik diatas kursi.
Justin menyodorkan sebungkus kentang goreng dan sebotol milkshake stroberi di hadapan Selena.
"Nih,"
Selena menerimanya dengan ragu, lalu ia tersenyum tipis.
Kemudian mereka membuka bungkusan makanan mereka masing-masing, lalu memakannya.
"Abis ini kita mau kemana?" Tanya Steven sambil mengunyah burgernya.
"Gak tau. Capek gue." Balas Justin.
Karina tertawa kecil, "Ya elah, semua yang disini juga capek, kali. Tapi cuma lo aja yang ngeluh capek dari tadi."
Steven tertawa, "Lo cowok atau cewek, Just?"
Lalu tawa Selena terdengar, membuat Steven, Karina, dan Justin melongo tidak percaya.
"Napa?" Tanya Selena bingung.
"Sel, itu suara lo?"
"Bisa ketawa juga ternyata?"
"Nyata gak, nih?" Steven dengan begonya mencubit-cubit pipinya sendiri.
Lalu ekspresi Selena berubah menjadi datar lagi. Ia kembali sibuk mencomot kentangnya.
"Yah, berubah lagi." Karina mendengus.
Justin menatap Selena, "Sel, lo itu bunglon ya?"
Pipi Steven mengembung, berusaha menahan tawanya. "Lah, si goblok. Bunglon tuh cuma berubah warna, bukan berubah sifat."
Lalu Justin tertawa karena kebodohannya sendiri. "Jangan ngatain gue goblok, ye. Kalo gue gak ngajak lo kesini, lo gak bakal kesini kali."
Tiba-tiba, Selena merasakan perih ditangannya, membuatnya meringis.
Karina menatapnya khawatir. "Kenapa, Sel?"
"Itu luka yang bekas waktu itu cutting, ya, Sel?" Justin juga menatapnya cemas.
Steven mengernyit, "Lah, emang Selena cutting, ya?"
Selena menggeleng, "Gak, gue gak cutting."
"Lah, terus, goresan ditangan lo itu dateng dari mana?" Justin bertanya.
"Udah lah, ga penting." Selena bangkit dari duduknya.
Mendadak, ponsel Selena berdering. Selena melihat layar ponselnya dan terdapat nama Alex disana.
"Apa?"
"Buruan, pulang."
"Napa?"
"Pokonya, lo harus pulang sekarang."
"Napa?"
Alex mendengus, "buruan, pokonya. Penting banget nih."
"Napa?"
"Ish, napa lo ga pernah nurut sama gue, sih? Udah, pokonya pulang cepetan."
"Ya."
Selena memutuskan sambungan telepon. Lalu ia meneguk milkshakenya hingga tinggal setengah.
Cewek itu berjalan kearah sepedanya. Karina yang melihat itu hanya mengerutkan dahinya.
"Mau kemana?" Tanya Justin, lalu ia menghampiri Selena.
"Kok buru-buru? Kenapa?" Tanya Karina.
Selena tersenyum, "Gak apa-apa."
Tanpa diketahui Selena, Justin memotret Selena menggunakan ponselnya.
Yes, dapet foto cecanju. Jarang banget, kan, dia senyum. Batin Justin.
***
"Lo tadi pergi sama Justin?" Tanya Alex sambil menatap Selena dengan penuh selidik.
"Lo kenal?" Tanya Selena bingung.
Iya lah, bingung. Kok Alex bisa tau nama Justin?
"Kenal lah." Jawab Alex. "Abis dari mana lo berdua?"
"Olahraga lah." Jawab Selena. "Napa emang?"
"Gue gak pernah bolehin lo pergi sama dia." Alex menatap Selena tajam. "Awas kalo lo sampe pergi bareng dia lagi."
Selena mengerutkan keningnya. "Emang kenapa?"
"Kalo gue bilang gak, ya gak!" Alex masuk ke kamarnya dan membanting pintu.
Aneh. Batin Selena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Girl (✔)
Fanfiction[MALES NGEREVISI] "Cewek jutek itu ngeselin, sukanya bikin penasaran terus, mana ngangenin lagi. Plus, sekalinya dia senyum, behh manis banget, man! " -Justin. Di mata Justin, Selena adalah cewek yang jutek, dingin, dan irit saat bicara. Tapi bagi J...