Chapter #09 Klarifikasi

6.4K 427 12
                                        

Bel istirahat berbunyi beberapa saat yang lalu. Kantin mulai ramai, antrian mulai memanjang. Satu persatu meja di sana mulai penuh. Caca mengunyah malas siomay di piringnya.

"Gue sebenernya juga bingung, Val. Festival tinggal dua minggu lagi dan Regas tiba-tiba aja batalin buat nampil di SMA kita. Katanya mereka baru aja dapat tawaran buat rekaman di MD. Nah, jadwalnya ini tabrakan," jelasnya sambil memperhatikan kantin yang mulai riuh.

Caca mengalihkan pandangan, merasakan sebagian besar pasang mata melirik ke arahnya. Perasaan gue aja kali ya?

"Padahal gue udah nggak sabar pengen liat Rangga nampil," gumam Ayu.

"Kayaknya mereka juga serba salah, Ca. Kalo gue jadi mereka, gue juga bakal ambil opsi yang paling menguntungkan. Secara pilihannya debut rekaman di MD ato ngisi pensi anak SMA. Gue sih tetep milih opsi pertama. Realistis aja. Bener, kan?"

"Iya, bener juga. Cuman tetap aja kesel. Kan akhirnya balik ke kepala gue juga yang muter-muter buat nyari jalan keluar. Anak-anak acara pada kehabisan ide. Dari kemaren rapat mulu, tapi nggak nemu solusi yang tepat karena udah mepet banget kan waktunya. Pusing kepala gue. Sumpah. "

“Resiko jadi ketua osis ya, gitu. Siap untuk dibikin pusing,” celetuk Ayu. Untung saja dia nolak waktu ditawarkan menjadi salah satu pengurus.

Reval bingung. Dilihatnya raut wajah Caca yang sama sekali sedang tidak bersemangat hari ini. Sebersit ide langsung melintas di kepalanya.

"Lo pada tau Revival nggak?"

"Tau!!!" histeris Ayu. "Revival dari SMA 34 kan? Vocalisnya Alvin, kan?"

"Yup!" Reval mengangguk. "Alvin ini sepupu gue sebenernya. Kalo lo mau, gue bisa aturin jadwal buat kalian ketemu sama mereka."

"Mau aja ya, Ca! Ya? Ya? Ya?"

"Kok lo yang histeris sih, Yu? Lo ngefans berat ama mereka?"

"Banget, Ca. Pake banget amat malah. Gue dari dulu itu udah ngefans sama mereka bertiga. Zidan, Rio, Alvin. Tapi Alvin yang paling gue suka. Dia itu nggak sombong, baik, ramah, cakep lagi."

"Nih gue DM ke instagramnya aja, dibalessssss. Gue jamin, Ca, semuanya bakal setuju kalo GS-nya diganti sama Revival. Percaya deh ama gue. Gue tau semua isi otak cewek di sekolah ini," jelasnya antusias kemudian memandang Reval.

"Kok lo nggak pernah ngasi tau ke gue, Val, kalo elo sepupunya Alvin?"

"Kalo elo tau semua isi otak cewek di sekolah, nah yang cowok-cowok tuh pada tau semua isi otak lo, Yu. Setiap hari kalo nggak ngomongin Lee Min Ho pasti Alviiiiinnnnn mulu yang keluar dari mulut lo, dari kelas ke kelas. Nggak bosen-bosen," ejek Reval.

“Ji Chang Wook, bukan Lee Min Ho!”

“Sama aja,” tukas Reval.

Caca menghela napas. "Ya, udah. Lo kasi tau aja dulu ke mereka. Terus lo kabarin gue kalo mereka mau informasi lebih jelasnya. Ntar biar ketemuan di mana gi-" kalimat Caca terhenti.

Aga muncul tepat di samping wajahnya. Memakan potongan kentang yang disendoknya tadi hingga pipi mereka hampir bersentuhan saking dekatnya. Sesaat kemudian cowok itu melepaskan tangan Caca.

"Hmm ... kentang,” ucapnya polos sambil mengunyah.

"Lo ngapain sih?! Lo udah sarap ya?!" bisik Caca kesal melihat cowok yang sekarang sepertinya tidak peduli dengan apa yang baru saja dilakukannya hingga membuat separuh penduduk kantin tersedak dan melotot.

"Bekal yang kemarin," kata Aga cuek, menyerahkan tupperware yang dipegangnya ke Caca.

"Sampein sama nyokap lo, gue bilang makasih banyak," lanjutnya lalu mengacak-acak puncak kepala Caca dan pergi begitu saja.

LANGIT JINGGA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang