PART BONUS: ADNAN
***“Aga jelek ...!”
“Idungnya becek ...!”
“Pantatnya sobek ....!”
“Dicium bebek ...!”
Adnan yang baru saja kembali dari tempat les mengabaikan nyanyian anak-anak komplek di taman yang sedang mengganggu Aga. Wajahnya datar, dan kakinya terus saja melangkah seakan tak peduli melihat adiknya yang diganggu oleh anak-anak komplek. Namun dari sudut mata, ia bisa melihat ada seorang gadis kecil yang berlari datang menolong Aga.
Dasar manja .... gumamnya dalam hati melihat Aga terus-terusan menangis sambil terus melangkah pergi dan mengabaikan apapun yang terjadi di sana.
Setelah diomeli gadis kecil tadi, anak-anak itu pergi ke tempat lain. Namun ketika mereka ingin pulang ke rumah, tiba-tiba saja langkah mereka dicegat oleh Adnan yang sudah menunggu di balik balik tembok.
Tidak berapa lama kemudian keempat bocah itu menangis kencang ketika kepala mereka dibuat benjol oleh Adnan.
“Awas kalo berani gangguin Aga lagi,” ancam bocah itu dan membuat anak-anak yang mengganggu Aga tadi langsung saja berlari pulang ke rumah sambil menangis kencang sambil berteriak,
“Mamaaaaaaaaa ....!!!!”
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT JINGGA (TAMAT)
Novela Juvenil"Semua keinginan gue, gak pernah jadi kenyataan. Itu cara kehidupan menghukum gue." *** Aga, atau lebih lengkapnya Airlangga Putra Senja. Pangeran bermata kelabu paling sempurna abad ini dengan tatapan menghangatkan namun sorot mata yang terlihat b...