Gak cuman di sekolah, namun kedua bola mata cokelat milik Caca juga sukses dibuat membulat sempurna ketika mendapati sosok Aga berdiri di depan pintu rumah tanpa alarm peringatan sama sekali!
Nih cowok sejenis jelangkung apa gimana sih?! Kok bisa gitu maen nongol tiba-tiba di depan teras rumah orang sampe bikin penghuninya hampir kena serangan jantung waktu pertama buka pintu dan mendapati cowok itu sudah bercokol di sana! Ini di rumah loh! Bukan di sekolah!
“Ngapain lo ke sini?!” protes Caca masih gak percaya siapa yang berdiri di hadapannya saat ini! Dia gak lagi mimpi, kan?!"
“Siapa, Ca?”
Belum sempat Caca menjawab, Tante Laksmi sudah lebih dulu melangkah keluar dari dapur dan melihat siapa yang datang. Begitu melihat wajah tampan siapa yang ada di depan rumah, tiba-tiba aja muka Tante Laksmi langsung berubah cerah! Berbanding terbalik dengan putrinya yang masih terbengong-bengong bego.
"Ehhhh Aga...!"
“Apa kabar, Tante?” Aga segera mencium tangan Tante Laksmi yang menghampiri.
“Baik,” balas wanita itu. “Kamu sendiri gimana? Tangannya udah nggak apa-apa? Caca cerita soal kamu nolongin dia kemarin. Tante jadi nggak enak. Tapi makasih banyak ya, Ga. Tante nggak tahu harus bilang apa sama kamu.”
“Nggak apa-apa,Tante. Santai aja,” jawab Aga tulus.
“Baguslah kalo begitu. Tante khawatir banget lo,” ucap Tante Laksmi.
Wanita itu melirik Caca yang bersandar di depan pintu sebelum kemudian kembali menatap kedua mata kelabu Aga ramah.
Caca sukses dibuat terperangah takjub melihat bagaimana akrabnya Aga dengan wanita itu. Apalagi melihat bagaimana mamanya langsung aja meraih lengan Aga dan menarik cowok itu masuk ke dalam, menyuruhnya duduk di ruang tamu dan menawarkan makan siang. Untung aja Aga nolak!
Mamanya pasti udah pikun! Gimana bisa emaknya nawarin Aga makan padahal gak masak sama sekali?! Nih Caca aja baru mau keluar nyari nasi uduk, Mak! Yaelah!
"O iya, mama lupa mama belum masak! Udah Caca! Kamu sama Aga disini aja. Biar mama yang pergi beli," ujar Tante Laksmi mengingat warungnya Bu Bejo banyak anak gadisnya! Kan berabe kalo tuh cewek-cewek ngeliat Aga terus pada naksir. Apalagi kalo ternyata Aga kecantol sama salah satu anaknya Bu Bejo. Gak deh, nggak. Jangan sampe. Tante Laksmi udah terlanjur suka banget sama Aga!
"Masak baru dateng langsung nemenin kamu ke warung. Kan gak sopan."
"Lah, yang mau pergi sama dia juga siapa?" heran Caca. Perasaan dia gak bilang apa-apa deh. Lagipula ngapain juga dia ngajakin Aga beli nasi uduk bareng?!"
"Gapapa sih. Gue anterin kalo lo mau," sambung Aga. Tante Laksmi langsung menahan cowok yang sudah bersiap dengan kunci motornya itu.
"Gak usah. Kalian disini aja. Mama juga sekalian mau singgah ke rumahnya Tante Sekar bayar arisan," ucap wanita itu.
Begitu mamanya pergi, Caca langsung melirik Aga. Rasanya kayak lagi ngeliat Hero Fiennes Tiffin yang gantengnya kayak dewa yunani duduk di atas kursi rotan rumahnya yang super duper.... biasa banget. Aneh. Ngeganjel aja ngeliatnya.
Caca menyilangkan tangan di depan dada. Sebenarnya ia ingin mengatakan, "ada apa lo ke sini?" pada Aga. Tapi yang keluar dari bibirnya lagi-lagi malah, "Ngapain lo ke sini?”
Caca langsung menyesali mulutnya yang jutek banget kalo udah berhadapan dengan Aga, meskipun maksudnya gak sejudes itu.
Tapi Aga hanya menjawab, “Pengen aja. Tiba-tiba aja ngerasa sepi banget di rumah. Jadi pengen main ke sini.”
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT JINGGA (TAMAT)
Novela Juvenil"Semua keinginan gue, gak pernah jadi kenyataan. Itu cara kehidupan menghukum gue." *** Aga, atau lebih lengkapnya Airlangga Putra Senja. Pangeran bermata kelabu paling sempurna abad ini dengan tatapan menghangatkan namun sorot mata yang terlihat b...