Lama banget ya cerita ini hibernasi(?)? wkwkwk maaf baru ketemu alur yang pas...
Oh ya, sambung doa ya semoga tugas akhir kuliahku segera kelar dan bisa nyelesain cerita-cerita yang aku posting.
Terima kasih yang udah setia dengan cerita-ceritaku...
PART SEBELUMNYA
@
@
@
@
"Ya Kak?"
"Habis ini masuk periode baru kepengurusan. Mau gak loe gue masukin ke struktur kepengurusan orang-orang gue nanti?" tawar Debo.
"Kalau loe mau, awal ajaran baru, loe masuk 'perguruan' kita." tambahnya.
Ify mencoba menahan ekspresi ngerinya. Tanpa sadar ia meremas telapak tangan Rio yang berada di pangkuannya. Menyalurkan kekhawatirannya. Sementara Rio, walaupun ia paham yang dirasakan Ify ketika mendapat tawaran itu, ia tak berniat untuk mewakili. Biarkan Ify menjawab tawaran itu dengan berani.
"Gue mau berhenti Kak. Cuma mau fokus ke paduan suara aja nanti." jawab Ify dengan suara lembutnya penuh hati-hati.
"Pikirin dulu Fy. Waklu loe buat mikir masih lama." ucap Debo.
"Masalahnya gue udah mikirin ini dari lama." balasnya yang langsung merutuki omongannya sendiri.
"Sorry Kak. Maksud gue—"
"Nyantai Fy. Loe jangan pasang muka takut gitu. Kek sama siapa aja." tutur Debo tertawa geli.
Ify masih meringis tak enak. Di teguknya minumannya yang tersisa separuh gelas. Berharap rileks kembali. Di sampingnya, Rio meletakkan sebelah tangannya di sekitar pinggangnya. Menyembunyikan separuh wajah di balik rambutnya. Mengeluarkan tawa ejekan untuk dirinya yang sudah seperti cacing kepanasan ketika menolak tawaran Debo dkk. Langsung saja, sikutan maut ia persembahkan.
"Gue kira loe yang ngelarang, Yo." ujar Obiet.
"Berhubung dia sendiri gak minat, ya gue gak ngelarang." jawab Rio melepas rangkulannya.
"Kalau dia minat, loe bakal ngelarang?" sambar Daud.
"Masih perlu loe tanyain?" sahut Rio tetap dengan nadanya yang santai.
Dari perkataan Rio, Ify dapat menyimpulkan bahwa laki-laki itu memang mendukung segala kegiatan organisasinya, tapi tidak untuk yang bertujuan selain untuk memperoleh ilmu organisasi sesungguhnya. Pantas saja, pemuda itu sama sekali tak pernah membahas tentang 'perguruan' yang ia ikuti sejak semester awal hingga lulus ketika mereka menggunakan waktu hanya untuk berdua saja.
***
PART J.....
@
@
Hari perlombaan telah tiba, Ify siap dengan seragamnya. Khusus untuk pengiring dan dirigen mengenakan dress selutut dengan model dan warna yang sama dengan warna dasar choir. Model dress yang dikenakan Ify, tanpa lengan. Namun olehnya ditambahi blezer ¾ dengan warna dua tingkat lebih tua. Mati-matian ia meminta izin untuk menambahinya dengan blezer mengingat ketua mereka tak ingin ada penampilan yang aneh dari mereka, dan ia meyakinkan bahwa warna blezer yang ia kenakan tak akan mencolok.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALWAYS BE MY PARTNER (HOPE)
ChickLitJika kalian dan pasangan berada pada posisi sulit untuk menyuarakan kasih karena pertemuan yang minim walaupun berada di kawasan yang sama, mungkin cerita ini sesuai untuk menghapus sedikit kebaperan karena keadaan. Selamat membaca...