W

2.6K 207 71
                                    

Keterangan gambar: kostum Ify di acara pertunangan.

Happy reading guys. Hope u like this part,😘

Pukul setengah sembilan, Rio terpaksa muncul di rumah orang tuanya. Masalahnya dan Ify harus segera diselesaikan. Seusai makan siang tadi, Rio langsung meninggalkan rumah secepat mungkin. Sekretarisnya mengingatkan soal rapat penting yang mengharuskan kehadirannya, sehingga ia tak bisa kembali berbicara dengan Ify menyelesaikan aksi mogok gadis itu. Ia kira masalah mereka clear setelah ayah menjelaskan semua, dan Ify paham. Aksi mogok itu hanyalah hiburan semata, hingga Agni meneleponnya sore tadi mengatakan bahwa Ify ingin membatalkan pernikahan yang tinggal hitungan Minggu. Pekerjaan yang tak bisa ditinggal hingga lewat waktu isya, membuat Rio baru muncul di hadapan Ify malam mendekati waktu tidur. Gadis itu muncul dengan dress rumahan motif garis vertikal. Ify tampak shock mendapati Rio langsung mengurung dirinya di daun pintu.

"Bicara apa kamu tadi sama Agni?" Rio menekan keningnya pada kening Ify.

Mati-matian ia menahan amarahnya melihat wajah Ify yang kemudian tenang membalas tatapannya. Padahal jika Rio bisa melihat ke dalam mata gadis itu, bahkan Ify akan menangis jika tak lama mendengar suara Rio mengeras. Oleh karena itu, Ify memilih diam dan biarkan Rio bersuara.

"Fy..." Suara dari belakang punggung Rio disambut Ify dengan helaan napas lega.

"Kamu ngapain di sini, Kak?" Rian melempar pertanyaan pada Rio yang melangkah mundur tanpa melepas tatapan tajamnya dari Ify.

Masih tanpa menoleh, Rio memohon pada Rian, "Just twenty minutes, Pa. Aku perlu bicara sama Ify. Gak lebih."

Rian mengangkat bahunya. Lantas melihat Ify yang mengkeret di hadapan Rio. Menatapnya memelas yang ia balas dengan kekehan. Dia ke sini ingin memeriksa keadaan Ify mengingat gadis itu langsung pamit kembali ke kamar seusai makan malam. Biasanya masih ngobrol dengan Manda maupun Rian.

"Jangan diapa-apain ya, Kak. Tahan sampai nikah." pesan Rian sebelum berlalu dan menyempatkan mengerling jahil pada Ify.

Ify menahan jengkelnya mengingat dia sekarang sedang disidang oleh Rio. Terdengar dengusan dari pemuda di hadapannya yang kembali memfokuskan atensi kembali padanya.

"Bicara apa kamu?" Rio mengulang pertanyaannya, "Batalin nikah?"

Ify mengerucutkan bibir. Menunduk melepas tautan kening mereka dan memilin kesepuluh jarinya. Ia mengalah. Bukan! Tapi menyerah menghadapi Rio  saat marah. Beberapa lama tak berselisih tegang, membuat Ify lupa cara untuk melawan walaupun ujung-ujungnya tidak menang. Sisi tersembunyi yang tak ia munculkan di hadapan orang tua karena tanggung jawab yang ditanggung mereka demi kelangsungan hidup Ata agar sejahtera di samping CP yang dideritanya membutuhkan tenaga untuk menerima, akhirnya menyeruak meminta penawar. Rio datang memberikan apa yang Ify butuhkan. Ify ingin bertingkah manja sesekali dan ada yang menyikapi sesuai ekspektasi. Ify ingin mengistirahatkan dirinya dari kemandirian yang harus ia jalani agar tetap menikmati hidup dengan layak, dan Rio menyambut untuk menemani. Rio muncul saat ia membutuhkan seseorang untuk memberikan warna lain dalam kanvas kehidupannya, dan nyatanya Rio memberikan lebih dari itu. Sejenak Ify menyesal dengan apa yang dilakukaannya. Curhat dengan Agni dan mengatakan bahwa ingin batalin nikah yang akhirnya membuat masalah ini tak hanya diketahui mereka berdua? Oh bukan. Bukan salah dia jika bersikap demikian. Siapa yang mengawali dengan mengurus cuti kuliahnya? Mas Rio! Mas Rio yang gak paham dengan tanggung jawabnya semester ini di perkuliahan maupun organisasi. Mas Rio yang lebih memilih pernikahan mereka tanpa memikirkan kerugian yang ditanggung Ify. Hal itu membuat Ify perlahan mengangkat kepala dan kembali tenang membalas tatapan Rio.

"Iya. Aku bilang gitu." Nada, ekspresi, tatapan mata yang digunakan Ify mengucapkan itu, hampir membuat Rio membenturkan keningnya di kening Ify.

"Bilang sekarang di hadapanku langsung." tantangnya melihat ekspresi Ify sempat berubah seusai mengucapkan itu.

ALWAYS BE MY PARTNER (HOPE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang