D"

3.1K 233 56
                                        

Keterangan gambar: pelukan rindu Ify dan Rio meskipun Ify sendiri gondok sempet dilupain...


Hayyy selamat mau tengah malam.... 

Sebelumnya mohon maaf lahir dan batin ya semua... Maaf apabila sering ngomong update besok tapi gak update-update dan kalau ngepost sering malam. 

Terhitung hampir sebulan aku gak ngepost ya.....

Semoga masih ingat jalan ceritanya...

Malam ini cuma post ABMP, NDWN dan TC menyusul minggu ini sesuai jadwal... Dasar saya bikin jadwal dilanggar sendiri huhhh...

Terima kasih atas apresiasi kalian terhadap cerita-cerita amatiranku yaaa... Wuv u gengs...

Happy reading and still hope u like....-

-

-

-

Ify sedang beres-beres peralata meja makan bersama bibi ketika teriakan Manda terdengar dari arah ruang tamu. Ia berpandangan dengan bibi sebelum menyusul ke depan hanya untuk menemukan sepasang kekasih paruh baya itu saling berpelukan. Sedetik kemudian ia tersadar dari helaan napasnya melihat Manda kegirangan di pelukan Rian. Ify melangkah melewati keduanya menuju teras mencari keberadaan Rio. Eh yang dicari-cari sedang bercengkrama dengan penjaga rumah serta sopir pribadi suaminya di pos jaga. Duduk santai sambil menyeduh kopi hitam yang Ify gak tahu kapan dibuat dan berada di sana.

Beberapa menit Ify tunggu sampai Rio menoleh ke posisinya dan meninggalkan tempat. Tapi tak berhasil. Melihat tanda-tanda Rio tak akan beranjak, Ify nyaris menghentak lantai. Lagi-lagi ia yang harus mengalah dan menghampiri Rio duluan. Setibanya ia berdiri di dekat Rio yang masih tak menyadari bahwa ada seorang istri menunggu penawar atas rindunya semingguan ditinggal padahal baru menikah, ia berdeham pelan. Laki-laki itu menghentikan obrolan dan menoleh. Ify dibuat gemas melihat Rio diam memandangnya mengernyit. Suaminya ini baru kena virus duo bunga sampai amnesia atau gimana? Sementara di sebelah kanan Rio, Pak Priyo tertawa renyah bersama rekannya.

"Kok dilihatin aja, Mas? Kayaknya Mas Rio ini lupa kalau punya istri. Lain kali kerjaannya dikurangi Mas." tukas Pak Priyo terkekeh diakhir dan diangguki temannya.

Mendengar itu, barulah Rio bereaksi, tetap dengan ekspresinya. Ify berjalan mundur beberapa meter saat ia berjalan mendekat.. Tanpa kata ia meraih tubuh kecil Ify dan mendekapnya erat. Membenamkan separuh wajahnya di antara rambut panjang dan tergerai Ify sesuai permintaannya menjelang acara pernikahan beberapa minggu lalu

"Lepas, Mas" rengekan serta dorongan gadisnya tak Rio hiraukan, "Jangan di sini. Maluu." gadisnya menggeliat terus-terusan.

"Masss!"

Tanpa suara, Rio mengurai pelukannya, "Ke dalam dulu, Pak. Obrolannya lanjut nanti." pamitnya merangkul Ify

Sesekali kepala Rio menunduk untuk melepas kecupan di puncak kepala isrtinya. Bisa-bisanya dia lupa di saat hari-hari pertama dinas masih tak ikhlas berpisah selama seminggu dengan Ify.

"Loh... Mama pikir kalian udah di kamar." cetus Manda melihat anak dan menantunya memasuki pintu utama.

Ify reflek mendengus. Lalu menunduk saat dirasa Rio menoleh. Usapan berantakan pada rambutnya disertai kekehan membuat Ify bernapas lega. Ini hari kedatangan Rio yang harus menggembirakan. Takutnya setelah mereka sah, Rio tegas terhadap adab pergaulan suami-istri terkait bahasa komunikasi yang digunakan dalam mengungkapkan setiap perasaan, termasuk rasa kesal Ify sekarang ini karena Rio sempat lupa.

ALWAYS BE MY PARTNER (HOPE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang