Selamat malam semua... Maaf lagi-lagi dan lagi aku hibernasi. Serius tidak disengaja. Untuk malam ini aku posting Always be My Partner, besok aku launching(?) cover dan sinopsis sequel LDRWN.
Maaf tidak bisa menjawab komen satu persatu, karena kurasa dijawab pun sudah telat hehe... terima kasih yang sudah vote dan komen. Di tunggu apresiasi kalian di sequel ldrwn nanti.
Fyuh... sinar mentari terasa cukup menyengat siang hari ini ketika ia keluar dari ruang kuliah bersama yang dilengkapi dengan fasilitas pendingin ruangan. Ify mengedarkan pandangan ke area parkir di gedung fakultas sampai menemukan motor matic yang telah menemaninya selama satu semester ini. Seruan dari lantai atas menghentikan langkah. Ia mendongak menemukan wajah kating –kakak tingkat— cewek memintanya untuk tetap berdiri di sana. Ify mah ogah. Panas. Dia melipir sedikit ke tempat teduh tak jauh dari posisinya tadi.
"Kenapa Kak?" tanyanya setelah si pemanggil tadi berdiri dekat dirinya dengan napas tersenggal. Sepertinya penting.
Gadis dengan rambut dicepol satu dan berparas cantik kebulean itu menoleh, "Fy, gue ijin gak rapat yak ntar malam. Gue kedatangan nyokap-bokap ini hari."
Ealahhh... Ify kira apaan.
"Nyantai kali, Kak. Udah itu aja?" ucapnya menepuk ringan pundak Crysha.
Perempuan tinggi menjulang itu mengangguk dengan senyum lebar, "Thanks ya Fy"
Ify mengangguk dengan senyum tak kalah lebar. Melanjutkan perjalanan menuju parking area setelah lebih dulu pamit pada Crysha. Kakak tingkat di atasnya setahun itu tergolong pengurus aktif dan beradab di HIMA. Jika yang lain hanya chat di grup menginformasikan ketidakhadiran mereka di rapat, Crysha akan menemui salah satu pengurus untuk meminta ijin absen.
"Hay Fy..."
Srettt... Ify yang saat itu sudah menancapkan kunci motor pada lubang yang benar mendadak tegang ketika menoleh ke asal sumber suara, mendapati sosok perempuan yang beberapa hari lalu kissing dengan Gabriel. Lirikan matanya terkesan liar untuk gerakan waspada.
"Gak ada Gabriel kok Fy. Gue sendiri. Mau minta maaf atas kejadian waktu itu." tutur Prisila mengulurkan tangan halusnya yang menunjukkan bahwa gadis ini pantas menjadi perempuan nomor satu di fakultas mereka.
Ify menatap tangan yang terulur itu bergantian dengan ekspresi Prisila yang selaras dengan ucapannya, "Eh iya udah gue maafin." ujarnya membalas uluran sang queen fakultas.
Senyum Prisila makin mengembang. Duh... Ify janji akan menutup sepasang mata Rio apabila laki-laki itu bertemu Prisila entah sengaja maupun tidak.
"Gue juga mau berterima kasih karena loe dengan baiknya menjaga adegan waktu itu gak sampai terdengar mahasiswa lain."
Ify meringis, "Gue cuma gak mau buat orang lain susah dengan harapan orang lain juga gak akan menyusahkan gue."
Ekspresi Prisila sempat berubah namun dengan cepat gadis itu mengembalikan senyuman lebarnya ketika membalas, "Sekali lagi gue minta maaf ya. Kita anggap aja kejadian itu gak pernah ada. Gue duluan ya Fy."
Belum sempat Ify menjawab, gadis itu sudah berlalu dengan langkahnya yang anggun dan mengundang siapapun untuk menatap ke satu arah yaitu queen fakultas ilmu pendidikan. Dan lagi-lagi Ify bersumpah akan menyumpal mulut Rio jika sampai laki-laki itu mengeluarkan liur melihat kaki jenjang nan indah Prisila yang tak terbungkus kain dari garis di atas lutut sedikit hingga mata kaki.
"Sudah Fy... Iri tanda tak mampu." gumamnya mengultimatum diri sendiri.
Dengan gerakan terburu-buru ia mengeluarkan motor yang terhimpit dua motor besar di kanan-kirinya. Dia sudah terlambat latihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALWAYS BE MY PARTNER (HOPE)
ChickLitJika kalian dan pasangan berada pada posisi sulit untuk menyuarakan kasih karena pertemuan yang minim walaupun berada di kawasan yang sama, mungkin cerita ini sesuai untuk menghapus sedikit kebaperan karena keadaan. Selamat membaca...