Bagian 45

18.9K 910 48
                                    

Hari ini gue sangat merasa bosan di tambah lagi hujan deras turin dari tadi pagi....

" lho kok ngelamun? Kok gak istirahat? " Reyhan masuk dan duduk di sebelah gue...

Gue cuma diam...

" Rey.. aku bosan " keluh gue ke Reyhan...

Reyhan menatap gue dan menyipitkan matanya..

" bosan kenapa? " katanya membelai rambut gue yang botak...

" aku bosan, ingin jalan jalan... sudah sebulanan lebih aku hanya diam kayak gini " keluh gue lagi..

Reyhan menaikkan lengan bajunya....

" eh... tunggu... tanganmu kenapa? Kok baru sadar ya aku " kata gue sembari memegang pergelang tangannya Reyhan...

" dia kecelakaan.. waktu mau ke sini karna gak sabarnya ketemu kamu.. dia di tabrak mobil.. di ajak ke rumah sakit gak mau.. katanya gak ada waktu terus " jelas Dea masuk tiba tiba...

" apa sih.. bohong tu " sela Reyhan..

Dea cuma ngangkat alisnya..

Gue menggeleng geleng dan meminta Dea mengambilkan kotak P3K yang ada di lemari...

" ni " kata Dea menyodorkan kotak itu...

Gue minta tolong Dea memegangkan tangannya Reyhan dan gue membalut lukanya...

" aw " jeritnya kesakitann..

" sakit? " tanya gue dan berusaha merenggangkan balutan yang ada di tangan Reyhan....

Reyhan menatap gue, gue juga menatapnya... mata kami beradu pandang...

" uhuk uhuk... kayaknya gue keselek biji durian deh.. uhuk " kata Dea sok batuk......

" mati sana " perintah Reyhan...

" eh.. enak aja lo nyuruh gue mati.. lo aja yang mati sana " bantah Dea...

" De kalo lo keselek biji durian.. pasti tenggorokkan lo udah di operasi... "
Kata gue memotong pembicaraan mereka...

" tau dah... dasar lo ikan buntel "
Ejek Reyhan...

" daripada lo... kambing ompong "
Balas Dea mengejek..

" gue gak ompong ya.. liat ni... iiiiiiii " kata Reuhan menunjukkan giginya..

" ih apaan sih lo "
Dea sok ngambek... gue cuma geleng geleng kepala ngeliatin mereka...

" kalo di liat liat kalian berdua cocok juga ya " kata gue pura pura mikir...

Spontan Reyhan dan Dea melihat dan membesarkan matanya ke arah gue...

" apa kata lo... lo gila ya... masa gue pacaran sama kambing ompong.. hadehh gak banget deh gue " keluh Dea mengejek...

Reyhan terlihat marah dan membalas ejekan Dea...

" eh.. lo pikir gue mau pacaran sama lo.... masa cowoknya kurus sedangkan ceweknya bulat? Gak ah.. malu gue " balas Reyhan....

Mereka saling membuang muka dan melipat tangannya di depan dada..

" tapi aku bener lo " kata gue sambil senyum senyum mengejek...

" ogah!!! "
Reyhan dan Dea serentak menyebut kata 'ogah'. Membuat gue semakin bisa meledek mereka...

" ecieee... jawabnya aja kompakan.. ecieee. " kata gue nunjuk merka ganti gantian dan teryawa kecil...

" saayyy " keluh Reyhan dengan muka melas...

" hehehe.. gurau ja... jangan narah ya " bujuk gue ke Reyhan...

" auk ah... gue ke luar dulu.. daripada makan hati di sini ngliat kemesraan kalian.. sementara gue? Huuu sedih " kata Dea lebay dan keluar dari ruangan gue...

Gue masih tertawa.. tiba tiba tangan gue di pegang Reyhan...

" akhirnya kamu bisa lagi tertawa.. sudah sekian lama aku tidak melihat tawa itu.. aku merindukannya "
Pipi gue memerah.. gue menunduk, gak kuat ngeliat wajah Reyhan yang super cakep...

" Rey " panggil gue.. membuat Reyhan mengangkat alisnya...

" apa " jawabnya lembut...

" kenapa kamu masih sangat menyayangiku meski aku botak? Padahal kan aku jelek kalau botak... biasanya cowok benci atau gak suka ngeliat cewek penyakitan.. apalagi botak kayak aku " tanya gue...

Emang dari awal gue bertanya tanya.. kenapa Reyhan sedikitpun tidak terlihat elfeel ataupun jijik ataupun benci saat melihat gue botak.. meski ada saja alasan yang dia berikan namun rasa penasaran gue masih ada...

" kamu penasaran ya? " tanyanya...

Gue mengangguk pelan...

" hmm apa ya jawabannya... mungkin karna kamu cocok botak makanya aku gak bisa elfeel " katanya sambil mikir dan membolak balikkan matanya...

Gue manyun dengan jawaban Reyhan dan narik nafas panjang...

" hahhaha sudahlah aku cuma bercanda... kamu sih nanyanya aneh aneh.... nanya kenapa aku gak bisa elfeel atau apalah jika melihat kamu botak.. sementara kebanyakan cowok gak suka sama cewek yang botak...
Aduuh... kamu yakin pingin tau jawabannya " tanya Reyhan balik dengan nada sudah di lembutkan..

Gue mengangguk lagi...

Reyhan diam sejenak... ia menatap gue cukup lama mambuat gue sedikit salah tingkah...

Reyhan mendekatkan bibirnya ke telinga gue dan berbisik..

" itu karna aku cinta kamu... besarnya cintaku sudah menutupi semua kekuranganmu sehingga yang aku lihat hanya kesempurnaan yang ada pada dirimu "

Deg

Tuhan rasanya jantung ini mau lari marathon.... jarak gue dan Reyhan sangatlah dekat sehingga nafasnya menggelitik telinga gue...

Reyhan membelai pipi gue dan mencium kening gue lembut....

" sudahlah.. kamu jangan pikir yang aneh aneh lagi.. sekarang tidur gih.. istirahat " perintahnya...

Gue ngangguk... berusaha tukar posisi dari duduk menuju tiduran... Reyhan membantu gue...

" tidur ya sayang.. istirahatlah.. aku akan selalu ada disini menunggumu bangun denga senyuman " katanya tersenyum dan memegang tangan gue sekaligus mengusap usapnya...

Entah kenapa gue merasa bahagia bisa di pertemukan sama pria yang benar benar mencintai gue apa adanya.. bukan ada apanya...

Semoga kita selalu bahagia.. hari ini.. esok.. dan selamanya....

Perjalanan Hidup TALIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang